بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DoaZikir
DOA NABI NUH MOHON AMPUNAN UNTUK DIRI, ORANG TUA DAN KAUM MUSLIMIN
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ. كُلَّمَا دَعَا ِلأَخِيْهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ: آمِيْنَ. وَلَكَ بِمِثْلٍ.

‘Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya, adalah doa yang akan dikabulkan [Walaupun orang yang didoakannya berada di hadapan orang yang mendoakannya, seperti berdoa dengan hatinya, atau dengan lisan, tetapi tidak terdengar oleh orang yang didoakan (‘Aunul Ma’buud IV/275-276) – pent]
Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin, dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.’ [Shahiih Muslim kitab adz-Dzikr wad Du’aa’ wat Taubah wal Istighfaar bab Fadhlud Du’aa’ lil Muslimiin bi Zhahril Ghaib (IV/ 2094 no. 2733 (88)]
Dari hadis yang mulia ini kita bisa mengetahui, bahwa ada dua golongan manusia yang mendapatkan doa dari para Malaikat. Mereka itu adalah orang yang didoakan oleh saudaranya sesama Muslim, sedangkan dia tidak mengetahuinya, karena Malaikat yang ditugaskan kepada orang yang sedang mengucapkan: “Aamiin,” maknanya adalah: “Ya Allah, kabulkanlah doanya bagi saudaranya.” [‘Aunul Ma’buud (IV/276)].
Sedangkan yang kedua adalah orang yang mendoakannya, karena Malaikat yang diutus kepadanya berkata: “Dan engkau pun mendapatkan apa yang didapatkan oleh saudaramu.”[ ‘Aunul Ma’buud (IV/276)].
Al-Imam Ibnu Hibban membuat sebuah bab dalam Shahiihnya dengan judul: “Anjuran untuk Memerbanyak Berdoa kepada Saudara Sesama Muslim Tanpa Sepengetahuan Orang yang Didoakan, dengan Harapan Permohonan untuk Keduanya Dikabulkan.”[ Al-Ihsaan fii Taqriibi Shahih Ibni Hibban kitab ar-Raqaa-iq bab al-Ad’iyah (III/278)].
Mari kita  doakan ampunan untuk diri kita, orang tua kita, orang Mukmin yang masuk ke rumah kita dan saudara kita lainnya yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا

  • Robbigh-firlii wali waalidayya
  • Wa liman dakhola baitiya mu’-minan
  • Wa lil mu’-miniina wal mu’-minaati
  • Wa laa tazididz-dzoolimiina illaa tabaaro

Artinya:
Ya Rabb! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang-orang mukmin yang masuk ke rumahku, dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan” (QS. Nuh 71: 28).
Sumber: