بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

DOA MEMINTA AMPUNAN ALLAH

 

Ini doa yang bagus dihafalkan dan dibaca dalam sujud.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ -: أَنَّ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ : (( اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي كُلَّهُ : دِقَّهُ وَجِلَّهُ ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ )) . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ membaca ketika sujudnya:

“ALLOHUMMAGH-FIR LII DZANBII KULLAHU, DIQQOHU WA JILLAHU, WA AWWALAHU WA AAKHIROHU, WA ‘ALAANIYATAHU WA SIRROHU

Artinya:
Ya Allah ampunilah seluruh dosaku, yang kecilnya dan besarnya, yang pertamanya dan terakhirnya, yang terang-terangannya dan rahasianya.” [HR. Muslim, no. 483]

Penjelasan:
a) Dianjurkan berurutan dalam meminta, mulai dari yang kecil dahulu baru yang besar, menunjukkan besarnya harapan untuk dikabulkan.

b) Dosa besar berasal dari kebiasaan melakukan dosa kecil. Karenanya kita diperintahkan meminta ampun kepada Allah dari dosa kecil dahulu, kemudian dosa besar.

c) Tobat mesti dilakukan dari dosa kecil dan dosa besar.

d) Siapa saja yang telah ditutupi oleh Allah dosanya, maka hendaklah ia tidak membukanya. Namun segeralah ia memerbanyak istighfar dan tobat. Dalam hadis disebutkan: “Setiap umatku dimaafkan, kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat (ia membuka apa yang telah Allah tutupi, padahal bukan darurat, dan bukan kebutuhan untuk membukanya, pen.). Yaitu seseorang yang telah berbuat dosa di malam hari lantas di pagi harinya ia berkata, bahwa ia telah berbuat dosa ini dan itu, padahal Allah telah menutupi dosanya. Pada malam harinya Allah telah menutupi aibnya, namun di pagi harinya ia membuka sendiri aib yang telah Allah tutupi.” [HR. Bukhari, no. 6069 dan Muslim, no. 2990. Lihat keterangan dari Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 18:99]

e) Wajib seorang hamba bertobat dari dosa seluruhnya, termasuk pula sebab dan perantara menuju dosa tersebut.

f) Disunnahkan membaca doa di atas ketika sujud. Doa tersebut lebih bagus karena ma’tsur (bersumber dari hadis) dan berbahasa Arab.

Referensi:

• Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim. Cetakan pertama, Tahun 1433 H. Yahya bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibnu Hazm.

• Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:455-456.

 

Sumber https://rumaysho.com/16781-doa-meminta-ampunan-allah-dan-doa-bahasa-indonesia-saat-sujud.html

══════

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat