بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
DOA KETIKA DIRUNDUNG GALAU, DUKA, DAN SEDIH
 
Doa ini sangat bermanfaat dan baik diamalkan oleh orang yang sedang dirundung duka.
 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda pada Fatimah (putrinya), “Apa yang menghalangimu untuk mendengar wasiatku, atau yang kuingatkan padamu setiap pagi dan petang, yaitu ucapkanlah:
 
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا
 
YA HAYYU YA QOYYUM BI ROHMATIKA ASTAGHIITS, WA ASH-LIHLII SYA’NII KULLAHU WA LAA TAKILNII ILAA NAFSII THORFATA ‘AININ ABADAN.
 
Artinya:
Wahai Rabb Yang Maha Hidup. Wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri. Tidak butuh segala sesuatu. Dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan (beristighatsah). Perbaikilah segala urusanku. Dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” [HR. Ibnu As Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 46, An Nasai dalam Al Kubro 381: 570, Al Bazzar dalam musnadnya 4/ 25/ 3107, Al Hakim 1: 545. Sanad hadis ini Hasan sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 227]
 
Ada juga doa yang lafalnya hampir mirip dengan lafal di atas. Dari hadis Abu Bakroh radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi ﷺ bersabda:
 
دَعَوَاتُ الْمَكْرُوبِ اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
 
“Doa orang yang dirundung duka: ALLAHUMMA ROHMATAKA ARJUU FA LAA TAKILNII ILAA NAFSII THORFATA ‘AININ WA ASH-LIHLII SYA’NII KULLAHU LAA ILAHA ILLA ANTA.
 
Artinya:
Ya Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku pada diriku walau sekejap mata. Perbaikilah segala urusanku seluruhnya. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.” [HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad 5: 42. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadis ini Hasan karena mengingat adanya penguat]
 
Doa di atas adalah doa yang luar biasa, yang di dalamnya berisi Tahqiqul ‘Ubudiyah yaitu perealisasian penghambaan pada Allah. Di dalamnya juga terdapat bentuk tawasul pada Allah lewat nama dan sifat-Nya.
 
Diawali Tawassul
 
Hamba sangat menggantungkan diri, berharap pertolongan selamanya pada Allah, yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada makhluk-Nya. Dalam doa itu berisi permintaan tolong dari suatu musibah dengan tawassul pada sifat rahmat Allah, yang meliputi segala sesuatu. Yang diharap adalah kebahagiaan dunia dan Akhirat.
 
Diperbaiki Segala Urusan
 
Lalu setelah tawasul seperti itu, di dalamnya berisi permintaan untuk diperbaiki segala urusan. Segala urusan tersebut mencakup urusan di rumah, problema rumah tangga, urusan dengan tetangga dan sahabat, urudan dalam pekerjaan dan studi. Termasuk di dalamnya pula diperbaiki keadaan diri, diperbaiki hati dan Kesehatan, serta segala yang berkaitan dengan diri kita. Yang kita minta pada Allah adalah perbaikan dan keselamatan.
 
Kemudahan dari Allah
 
Semua kemudahan itu adalah karunia Allah. Bukan usaha dan kerja keras hamba, bukan pula karena kedudukan hamba yang mulia. Karenanya di akhir doa ditutup dengan bentuk pasrah dan butuh pada Allah yang sempurna dengan ucapan
 
“WA LAA TAKILNII ILAA NAFSII THORFATA ‘AININ”,
Janganlah sandarkan urusan tersebut pada diriku walau sekejap mata.
 
Maksudnya adalah janganlah urusan tersebut disandarkan pada diri yang lemah ini walau sekejap mata. Berilah terus keselamatan selamanya. Begitu pula berilah pertolongan dengan kekuatan dari Allah. Karena siapa yang bertawakkal pada Allah, maka Dia akan memudahkan urusannya. Siapa yang meminta tolong pada Allah, Dia akan beri pertolongan. Setiap hamba pasti selalu butuh pada Allah, tidak bisa lepas dari-Nya, walau sekejap mata.
 
Al Munawi berkata untuk penjelasan hadis doa ketika dirundung duka:
“Siapa yang menauhidkan Allah dan pasrah pada-Nya, maka ia akan dihilangkan dari berbagai kesulitan di dunia, dan akan meraih rahmat, serta akan ditinggikan derajat di Akhirat.” [Faidul Qadir, 3: 526]
 
Ringkasnya, doa yang diebutkan dalam dua versi di atas adalah bagian dari Zikir Pagi Petang, dan bisa mengangkat berbagai kesedihan dan kesulitan orang yang dirundung duka. Silakan diamalkan.
 
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
 
 
Referensi Utama:
Fatwa Al Islam Sual wa Jawab Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid: http://islamqa.info/ar/109609
 
 
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
DOA KETIKA DIRUNDUNG GALAU, DUKA, DAN SEDIH