بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#DakwahTauhid
DI ANTARA MAKHLUK YANG BISA MEMBERI SYAFAAT SELAIN NABI MUHAMMAD
Perlu diketahui bahwa selain Nabi Muhammad ﷺ, baik malaikat, rasul, sahabat, syuhada, para kekasih Allah sesuai dengan kedudukan mereka di sisi Allah, dapat memberikan syafaat berdasarkan hadis-hadis yang banyak sekali. Dan ini adalah perkara yang boleh dan bukan hal mustahil, maka wajib diimani dan dipercayai [Lawami’ul Anwar 2/209 oleh as-Saffarini].
Di antara makhluk yang bisa memberi syafaat selain Nabi Muhammad ﷺ adalah:

  1. Malaikat
  1. Para nabi
  1. Kaum Mukminin

Dalil untuk syafaat dari malaikat, para nabi dan kaum Mukminin adalah sabda Nabi ﷺ dalam Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Radhialllahu ‘Anhu:

فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَفَعَتِ الْمَلاَئِكَةُ وَشَفَعَ النَّبِيُّونَ وَشَفَعَ الْمُؤْمِنُونَ وَلَمْ يَبْقَ إِلاَّ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

“Allah berfirman: ‘Para malaikat, para nabi, orang-orang Mukmin telah memberikan syafaat, tinggal Dzat yang Maha Penyayang…’” (HR Muslim 1/167–171)

  1. Para syuhada

Hal ini berdasarkan hadis Abu Darda’ Radhialllahu ‘Anhu bahwa Rasulullah ﷺbersabda:

يُشَفَّعُ الشَّهِيدُ فِى سَبْعِينَ مِنْ أَهْلِ بَيْتِه

“Orang syahid memberikan syafaat kepada tujuh puluh anggauta keluarganya.” (HR Abu Dawud 3/34 dan diShahihkan al-Albani)

  1. Anak-anak kaum Mukminin untuk orang tua mereka

Hal ini berdasarkan hadis Abu Hurairah Radhialllahu ‘Anhu:

مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَمُوتُ لَهُمَا ثَلَاثَةُ أَوْلَادٍ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ ، إِلَّا أَدْخَلَهُمَا اللهُ وَإِيَّاهُمْ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ الْجَنَّةَ . قَالَ: يُقَالُ لَهُمْ: ادْخُلُوا الْجَنَّةَ . قَالَ: فَيَقُولُونَ: حَتَّى يَجِيءَ أَبَوَانَا ” قَالَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ . فَيَقُولُونَ مِثْلَ ذَلِكَ قَالَ: ” فَيُقَالُ لَهُمْ: ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَبَوَاكُمْ

“Tidaklah dua orang tua Muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh, kecuali Allah memasukkan keduanya dan anak-anak mereka ke Surga dengan rahmat Allah. Dikatakan kepada mereka: ‘Masuklah ke Surga.’ Anak-anak tersebut menjawab: ‘Kami tidak akan masuk, sehingga orang tua kami datang’, mengatakannya sebanyak tiga kali. Akhirnya, dikatakan kepada mereka: ‘Masuklah kalian ke Surga, beserta orang tua kalian.’” (HR Ahmad 2/510, Nasai 4/25 dan diShahihkan al-Albani)

 
Amalan-Amalan Pemberi Syafaat
Ada beberapa amalan ibadah yang bisa memberikan syafaat kepada pelakunya kelak di Akhirat nanti. Hal ini wajib diimani karena hadis-hadisnya Shahih. Di antaranya adalah:

  1. Alquran

Hal ini berdasarkan hadis Abu Umamah al-Bahili Radhialllahu ‘Anhu, “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه

“Bacalah Alquran karena ia akan datang pada Hari Kiamat kelak untuk memberikan syafaat kepada pembacanya.” (HR Muslim 1/553)

  1. Puasa

Hal ini berdasarkan hadis Abdullah bin Amr Radhialllahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ الصِّيَامُ: أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، وَيَقُولُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ، فَشَفِّعْنِي فِيهِ، قَالَ: فَيُشَفَّعَانِ

“Puasa dan Alquran akan memberikan syafaat kepada hamba kelak pada Hari Kiamat. Puasa berkata: ‘Wahai Rabbku, aku telah mencegahnya dari syahwat di siang hari maka berilah aku syafaat untuknya.’ Alquran juga berkata: ‘Saya telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka berilah aku syafaat untuknya.’ Lalu keduanya diberi syafaat untuk pelakunya.” (HR Abu Dawud 2/119, Tirmidzi 5/164, dan diShahihkan al-Albani)
Ibnu Rajab Rahimahullah mengatakan: “Puasa memberikan syafaat bagi orang yang mencegah dari makanan dan syahwat yang haram baik haram karena khusus puasa seperti makan, minum, serta hubungan badan dengan istri, atau haram bukan karena khusus puasa seperti ucapan haram, mendengar haram, pandangan haram, pekerjaan haram. Maka, jika puasa dapat mencegah hamba dari perbuatan-perbuatan haram tersebut niscaya akan memberikan syafaat baginya. Adapun orang puasa tetapi tidak mencegah diri dari dosa-dosa maka pantas jika wajahnya ditampar. Demikian halnya dengan Alquran, ia memberikan syafaat bagi orang yang menjaga hak Alquran.” [Lathaiful Ma’arif hlm. 182].
 
Dinukil dari tulisan berjudul: “Kupas Tuntas Masalah Syafaat” yang ditulis oleh al-Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi hafizhahullah
Sumber: http://abiubaidah.com/kupas-tuntas-masalah-syafaat.html/