بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
DI ANTARA KEUTAMAAN SALAT TARAWIH DI BULAN RAMADAN
Di antara keutamaan salat malam di bulan Ramadan disebutkan dalam hadis-hadis berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa melakukan Qiyam Ramadan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759]
Yang dimaksud Qiyam Ramadan adalah Salat Tarawih, sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi, sebagaimana disebutkan dalam Al Minhaj Syarh Sahih Muslim, 6: 39. Hadis ini memberitahukan, bahwa Salat Tarawih bisa menggugurkan dosa, dengan syarat dilakukan karena iman. Yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah, dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya atau alasan lainnya. [Lihat Fathul Bari, 4: 251]
Yang dimaksud “Pengampunan dosa” dalam hadis ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil, berdasarkan tekstual hadis, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An Nawawi mengatakan, bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil. [Idem]
Adapun pengampunan dosa di situ didapati jika Ramadan telah usai, yaitu ketika ia menyempurnakan puasa Ramadan dan Qiyam Ramadan (Salat Tarawih). [Lathoiful Ma’arif, hal. 365-366]
Dari Abu Dzar, Nabi ﷺ pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. Lalu beliau ﷺ bersabda:
إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةً
“Siapa yang salat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” [HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327, Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi mensahihkan hadis ini. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ no. 447 mengatakan bahwa hadis ini Sahih]
Hal ini sekaligus merupakan anjuran, agar kaum Muslimin mengerjakan Salat Tarawih secara berjamaah dan mengikuti imam hingga selesai.
Semakin banyak ayat yang dibaca dalam salat malam, maka semakin banyak ganjaran yang diperoleh. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الغَافِلِيْنَ وَ مَنْ قَامَ بِمِائَة آيَةٍ كُتِبَ مِنَ القَانِتِيْنَ وَ مَنْ قَرَأَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ المقَنْطِرِيْنَ
“Barang siapa yang salat malam dengan sepuluh ayat, maka ia tidak dicatat sebagai orang-orang yang lalai.
Barang siapa yang salat malam dengan membaca seratus ayat, maka ia dicatat sebagai orang-orang yang taat.
Barang siapa yang salat malam dengan seribu ayat, maka ia dicatat sebagai orang-orang yang diberi pahala yang melimpah.” [HR. Ibnu Hibban dalam Sahihnya no. 662. Syaikh Al Albani mensahihkan hadis ini dalam As Silsilah Ash Sahihah no. 642]
Semoga kita bisa terus merutinkannya.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Referensi:
Lathoif Al Ma’arif fii Maa Limawasimil ‘Aam minal Wazhoif, Ibnu Rajab Al Hambali, terbitan Al Maktab Al Islami, cetakan pertama, tahun 1428 H.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Leave A Comment