Kisah Muslim

DI ANTARA KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN UMAR BIN KHATTAB RADHIYALLAHU ‘ANHU

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
DI ANTARA KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN UMAR BIN KHATTAB RADHIYALLAHU ‘ANHU
Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul ‘Uzza bin Riyah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai. Dan nama kun-yah beliau adalah Abu Hafsh al-Quraisy al-‘Adawi. [Siyar A’lam an-Nubala, jilid 28, halaman 71]
Ia dijuluki Abu Hafsh, ayahnya Hafshah, perempuan mulia yang menjadi istri Rasulullah ﷺ. Hafshah dinikahi Nabi ﷺ dalam keadaan janda karena ditinggal mati suaminya, Khunais ibn Hudzafah as-Sahami, seorang pahlawan yang gugur dalam perang Badar.
Amirul mukminin Umar bin Khattab adalah seorang yang sangat rendah hati dan sederhana. Namun ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, dan terkadang membawa ember di pundaknya. Akan tetapi hal ini sama sekali tidak menghilangkan ketinggian wibawanya. Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang tertawa dan bercanda. Di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”
Seluruh umat Islam, baik dulu maupun sekarang semuanya sepakat, bahwa manusia terbaik setelah para nabi dan Abu Bakar adalah Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu.
Imam An-Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa:
“Ahlussunnah telah sepakat, bahwa yang terbaik di antara mereka (yaitu para sahabat) adalah Abu Bakar kemudian Umar.” [Syarh an-Nawawi ‘ala Shahih Muslim (15/148)]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan bahwa:
“Ahlussunnah wal jamaah telah sepakat terhadap (atsar) yang mutawatir dari sahabat Ali bin Abi Thalib, yang mana beliau mengatakan, bahwa “Yang terbaik dari umat ini setelah Nabi ﷺ adalah Abu Bakar kemudian Umar.” [Al-Fatawa al-Kubra (3/270)]
Setiap Muslim harus meyakini dengan keyakinan yang kuat, bahwa manusia terbaik dari umat ini setelah Nabi Muhammad ﷺ dan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu adalah Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Barang siapa yang mempunyai keyakinan yang meyelisihi hal ini, atau bahkan mencela dan melaknat Umar, maka bisa dipastikan ia adalah orang yang zindiq, rusak akidahnya, dan dari kalangan Rafidhah (Syiah).
Keistimewaan dan Keutamaan Umar bin Khattab
>> Salah Satu Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا أَنَا بِقَصْرٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَقُلْتُ: لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ؟ قَالُوا: لِشَابٍّ مِنْ قُرَيْشٍ فَظَنَنْتُ أَنِّي أَنَا هُوَ. فَقُلْتُ: وَمَنْ هُوَ؟ فَقَالُوا: عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
“Ketika aku masuk Surga, tiba-tiba aku melihat istana dari emas. Maka aku pun bertanya: “Untuk siapa ini?”
Para malaikat pun menjawab: “Untuk seorang pemuda dari suku Quraisy.”
Aku pun mengira bahwa itu adalah aku. Maka aku bertanya: “Siapa dia?”
Para malaikat menjawab: “Umar bin Khattab.”” [HR at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad. Hadis ini disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadis ash-Sahihah no. 1423]
Dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
عن عبد الرحمن بن عوف قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أبو بكر في الجنة وعمر في الجنة وعثمان في الجنة وعلي في الجنة وطلحة في الجنة والزبير في الجنة وعبد الرحمن بن عوف في الجنة وسعد في الجنة وسعيد في الجنة وأبو عبيدة بن الجراح في الجنة
“Abu Bakr di Surga, Umar di Surga, Utsman di Surga, Ali di Surga, Thalhah di Surga, Az Zubair di Surga, Abdurrahman bin ‘Auf di Surga, Sa’d di Surga, Sa’id di Surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di Surga.” [HR At Tirmidzi (3747), hadis Sahih]
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Dua orang ini (Abu Bakar dan Umar -pent) adalah Sayyid (Penghulu) orang-orang dewasa penduduk Surga dari kalangan orang-orang terdahulu, dan orang-orang yang datang kemudian, kecuali para Nabi dan para Rasul.” [HR.At Tirmidzi no.3666 kitab Manaaqib. Syaikh Al Albani berkata dalam ash Shahihah no.824, “Sesungguhnya hadis ini dengan sejumlah jalan periwayatannya adalah Sahih tanpa diragukan.”]
>> Mendapatkan Pujian Langsung dari Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَوْ كَانَ بَعْدِيْ نَبِيٌّ، لَكَانَ عُمَرُ
“Jika seandainya ada Nabi setelahku, maka ia adalah Umar.” [HR at-Tirmidzi, Al-Hakim, Ahmad, dan yang lainnya. Hadis ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani di dalam Silsilah al-Ahadis ash-Sahihah no. 327]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sebaik-baik laki-laki adalah Abu Bakar, sebaik-baik laki-laki adalah Umar…” [HR. Tirmidzi dan Ahmad. Disahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahiihul Jaami no.6770]
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata Rasulullah ﷺ bersabda:
“Teladanilah dua orang sepeninggalku dari para sahabatku: Abu Bakar dan Umar…” [HR. At Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud. Dishahiikan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahiihul Jaami no. 1144]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ naik ke Gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu Uhud berguncang. Maka Nabi ﷺ bersabda:
“Tenanglah wahai Uhud, di atasmu hanyalah seorang nabi, shiddiq dan dua orang syahid.” [HR.Bukhari, Abu Dawud dan at Tirmidzi]
>> Umar bin Khattab adalah Seorang yang Mendapat Ilham
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
لَقَدْ كَانَ فِيمَا قَبْلَكُمْ مِنَ الْأُمَمِ مُحَدَّثُونَ، فَإِنْ يَكُ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَإِنَّهُ عُمَرُ
“Sungguh dahulu di antara umat-umat yang hidup sebelum kalian ada beberapa orang yang disebut al-Muhaddatsun (yaitu orang-orang yang diberi ilham / firasat yang benar). Seandainya ada seseorang di antara umatku, maka sesungguhnya dia adalah Umar.” [HR al-Bukhari no. 3486]
Ibnu Hajar berkata:
“Umar disebutkan secara spesifik dalam hadis ini disebabkan karena pada masa Nabi, banyak sekali pendapatnya yang sesuai dengan kehendak Alqauran. Ia juga memiliki sejumlah pendapat yang tepat setelah Nabi ﷺ wafat.”
Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham, walaupun mereka bukan nabi. Jika salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.”
>> Laki-Laki Yang Ditakuti Oleh Setan
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِيْنِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ فَرُّوْا مِنْ عُمَرَ
“Sungguh aku melihat setan-setan dari kalangan jin dan manusia lari (kabur) dari Umar.” [HR at-Tirmidzi, hadis ini dinilai Hasan oleh Syaikh al-Albani di dalam Misykatul Mashabih yang ditahqiq oleh beliau)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
إِيْهًا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ سَالِكًا فَجًّا قَطُّ إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ
“Wahai Umar bin Al-Khaththab, demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah ada satu pun setan yang bertemu denganmu di suatu jalan, melainkan dia akan mencari jalan yang lain yang tidak dilalui olehmu.” [HR al-Bukhari dan Muslim]
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.”
>> Dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya Serta Segenap Kaum Muslimin
Rasulullah ﷺ bersabda:
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ، بِأَبِي جَهْلِ بْنِ هِشَامٍ، أَوْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، يَقُوْلُ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا: فَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu di antara kedua orang yang paling Engkau cintai, yaitu Abu Jahal bin Hisyam atau Umar bin Al-Khaththab.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Dan ternyata yang lebih Allah cintai di antara keduanya adalah Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu.” [HR at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Imam Ahmad. Hadis ini disahihkan oleh Syaikh al-Albani]
>> Derajat Keimanan Umar bin Khattab
Terdapat sebuah hadis yang menjelaskan tentang derajat keimanan Umar. Hadis ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Hisyam, ia bercerita:
“Pada suatu hari kami pernah bersama Nabi ﷺ. Saat itu beliau menggandeng tangan Umar bin Khaththab radiyallahu ’anhu.
Umar mengatakan kepada beliau:
لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي
”Ya Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu, kecuali diriku sendiri.”
Kemudian Nabi ﷺ berkata:
لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك
”Tidak, demi Zat yang jiwaku berada di genggaman-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.”
Kemudian Umar berkata:
, فإنه الآن والله لأنت أحب إلي من نفسي
”Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.”
Kemudian Nabi ﷺ berkata:
الآن يا عمر
”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).” [HR. Bukhari]
>> Dalam Perkara Agama, Kedudukan Umar bin Khattab Sangat Tinggi
Dari Jabi bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Abu Bakar dan Umar dalam agama ini kedudukannya seperti pendengaran dan penglihatan bagi kepala.” [Syaikh Al Albani berkata dalam ash Shahihah no.815, “Sanad ini adalah Hasan, rawi-rawinya tsiqah”]
Dalam Sahih Al-Bukhari, Nabi ﷺ memberi kesaksian tentang keutamaan Umar ibn al-Khattab dengan mengatakan:
“Saat aku sedang tidur, aku melihat orang-orang dihadirkan kepadaku. Masing-masing mengenakan pakaian. Ada yang sampai ke dada mereka, dan ada yang mencapai lebih jauh dari itu. Kemudian Umar ditunjukkan kepada aku dengan pakaiannya sampai ke tanah. “
Mereka bertanya: ‘Bagaimana engkau menafsirkannya, ya Rasulullah?’
Nabi ﷺ berkata: ‘Agamanya’.”
>> Sangat Bersemangat dalam Menuntut Ilmu
Mengenai ilmu Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:
‘Tatkala aku sedang tidur, aku bermimpi diberi segelas susu. Aku meminumnya hingga aku lihat ar-rayy (sari pati/aroma harumnya( mengalir pada kuku-kukuku. Kemudian lebihannya aku berikan kepada Umar.
‘Bagaimana engkau menakwilkannya, ya Rasulullah?’ tanya para sahabat.
Beliau ﷺ menjawab: ‘(Itu adalah) Ilmu.’ [HR al Bukhari dan Muslim]
Susu ditakwilkan sebagai ilmu, karena keduanya sangat banyak manfaatnya. Juga karena keduanya memiliki sumber kebaikan. Dalam hadis tersebut di atas terdapat penjelasan mengenai keutamaan Umar.
Apa maksud Nabi ﷺ memberikan air minum susu ke Umar? Yaitu Nabi ﷺ memberikan ilmu pengetahuan kepada Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu. Umar sangat bersemangat dalam menuntut ilmu.
Umar bercerita:
“Aku punya seorang tetangga orang Anshar. Kami sepakat bergantian menghadiri majelis Rasulullah ﷺ. Ia menghadiri satu hari, dan aku satu hari lainnya. Apabila giliran dia yang hadir, maka dia akan menceritakan kepada saya apa yang dia dapatkan dari Rasulullah ﷺ pada hari itu. Sebaliknya, aku pun melakukan hal yang sama.”
Dalam kitab al-Jami’u li Ahkamil Qur’an lil Qurtubi karangan Imam Qurtubi menceritakan tentang lamanya waktu Amirul Mukminin Umar bin Khattab (w. 23 H) memerdalam Surat al-Baqarah. Beliau ketika hanya belajar Surat al-Baqarah membutuhkan waktu sampai dua belas tahun:
تعلم عمر البقرة في اثنتي عشرة سنة, فلما ختمها, نحرجزورا
“Amirul Mukminin Umar bin Khattab belajar Surat al-Baqarah dalam waktu dua belas tahun. Kemudian ketika beliau selesai belajar surat tersebut, beliau menyembelih hewan ternak (untuk syukuran).”
>> Kejujuran Umar bin Khattab
Nabi ﷺ bersabda:
“Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di dalam hatinya.” [HR At-Tirmidzi]
>> Umar adalah Penduduk Surga yang Berjalan di Muka Bumi
Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib, bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah ﷺ, beliau bersabda:
“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di Surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di samping sebuah istana. Maka aku pun bertanya: ‘Milik siapakah istana ini?’
Wanita-wanita yang ada di sana menjawab: ‘Milik Umar.’
Lalu aku teringat akan kecemburuan Umar. Aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.”
Mendengar hal ini Umar menangis dan berkata: “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”
Dari Abu Said al Khudri radhiyallahu’anhu, beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ أَهْلَ الدَّرَجَاتِ الْعُلَى لَيَرَاهُمْ مَنْ تَحْتَهُمْ كَمَا تَرَوْنَ النَّجْمَ الطَّالِعَ فِي أُفُقِ السَّمَاءِ، وَإِنَّ أَبَا بَكْرٍ، وَعُمَرَ مِنْهُمْ وَأَنْعَمَا
“Sesungguhnya penghuni Surga yang menempati derajat yang paling tinggi, akan melihat orang-orang yang berada di bawah mereka, seperti kalian melihat bintang yang terbit di ufuk langit. Dan sungguh Abu Bakr dan Umar termasuk dari mereka, dan yang paling baik.” [HR. Tirmidzi]
Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, namun istana untuknya telah disiapkan di Surga.
>> Mulianya Islam dengan Perantara Umar bin Khattab
Dalam sebuah hadisnya Rasulullah ﷺ pernah mengabarkan betapa luasnya pengaruh Islam di masa Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Beliau ﷺ bersabda:
“Aku bermimpi seolah-olah aku sedang mengambil air dengan timba di sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut, satu atau dua timba, dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut. Semoga Allah taala mengampuninya.
Kemudian Umar datang untuk mengambil air. Tiba-tiba timba menjadi besar (air melimpah). Sungguh aku belum pernah melihat orang yang istimewa (al abqari/ jenius/ pemimpin) yang mampu melakukan seperti yang dilakukannya, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya, dan juga memberikan minuman tersebut untuk unta-unta mereka.” [HR. Al Bukhari]
Abdullah bin Mas’ud mengatakan: “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”
>> Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab
Dari Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah, bahwa dia mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Umar diletakkan di atas ranjang kematian (setelah ditikam). Orang-orang berdatangan untuk mendoakan dan menyalatkan jenazahnya sebelum dia diangkat. Aku berada di antara hadirin. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh seorang laki-laki yang memegang pundakku. Ternyata dia adalah Ali bin Abi Thalib.
Dia mendoakan Umar agar dirahmati Allah, dan dia berkata:
“Engkau tidak meninggalkan seorang pun yang lebih aku sukai untuk bertemu Allah dengan membawa seperti amalannya selain dirimu. Demi Allah, aku benar-benar yakin bahwa Allah akan menjadikanmu bersama kedua sahabatmu. Aku sering mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku pergi bersama Abu Bakar dan Umar, Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar dan aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar.’ [HR.Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah]
>> Wibawa Umar bin Khattab
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar, dan yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” [HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791]
Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Sesungguhnya malaikat pemberi ketenangan berbicara melalui lisan Umar bin Khattab.”
Imam Mujahid, salah satu tabiin murid Ibnu Abbas pernah menjelaskan, bahwa ketika Umar berpendapat, Alquran turun untuk mendukung pendapat tersebut. Beberapa pendapat Umar bahkan dipercaya sebagai faktor kronologi turunnya beberapa ayat dalam Alquran.
>> Di Antara Kata Bijak Umar bin Khattab
Berkata Umar bin Khattab radhiyallahu anhu:
«ﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﺿﺤﻜﻪ ﻗﻠﺖ ﻫﻴﺒﺘﻪ، ﻭﻣﻦ ﻣﺰﺡ اﺳﺘﺨﻒ ﺑﻪ، ﻭﻣﻦ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺷﻲء ﻋﺮﻑ ﺑﻪ، ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﻛﻼﻣﻪ ﻛﺜﺮ ﺳﻘﻄﻪ، ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﺳﻘﻄﻪ ﻗﻞ ﺣﻴﺎﺅﻩ، ﻭﻣﻦ ﻗﻞ ﺣﻴﺎﺅﻩ ﻗﻞ ﻭﺭﻋﻪ، ﻭﻣﻦ ﻗﻞ ﻭﺭﻋﻪ ﻗﻞ ﺧﻴﺮﻩ، ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﺃﻛﻠﻪ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻟﺬﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﻟﺬﺓ، ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﻧﻮﻣﻪ ﻟﻢ ﻳﺠﺪ ﻓﻲ ﻋﻤﺮﻩ ﺑﺮﻛﺔ، ﻭﻣﻦ ﻛﺜﺮ ﻛﻼﻣﻪ ﻓﻲ اﻟﻨﺎﺱ ﺳﻘﻂ ﺣﻘﻪ ﻋﻨﺪ اﻟﻠﻪ، ﻭﺧﺮﺝ ﻣﻦ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ اﻻﺳﺘﻘﺎﻣﺔ
“Barang siapa yang banyak tertawa, maka akan berkurang kewibawaannya.
Dan barang siapa yang (banyak) bercanda/bersenda gurau, maka dia akan diremehkan dengan sebab candaannya.
Dan barang siapa yang banyak melakukan sesuatu, dia akan di kenal dengan kebiasaan tersebut.
Barang siapa yang banyak bicaranya, maka akan banyak pula ketergelincirannya.
Dan barang siapa yang banyak ketergelincirannya, maka sedikit rasa malunya.
Dan barang siapa yang sedikit rasa malunya, maka akan berkurang wara (kehati-hatian)nya.
Dan barang siapa yang sedikit rasa waranya, maka sedikit pula kebaikannya.
Dan barang siapa yang banyak makan, dia tidak akan mendapatkan di dalam zikir kepada Allah tersebut sebuah kelezatan.
Dan barang siapa yang banyak tidurnya, dia tidak akan mendapatkan di sepanjang umurnya keberkahan.
Dan barang siapa yang banyak berbicara tentang manusia, akan jatuh haknya di sisi Allah, dan dia keluar dari dunia (meninggal) dalam keadaan tidak istiqamah”. [ الحلم لابن أبي الدنيا]
Demikianlah di antara keutamaan Umar bin al-Khattab. Semoga Allah meridai Umar bin al-Khattab.
Sumber:
Dan selainnya
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
DI ANTARA KEUTAMAAN DAN KEISTIMEWAAN UMAR BIN KHATTAB RADHIYALLAHU ‘ANHU
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu