بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

DI ANTARA DOA AGAR ALLAH MENERIMA AMAL KITA

 

Tidaklah amalan-amalan yang telah dikerjakan itu merupakan buah dari kehebatan seseorang. Seseorang tidaklah mempunyai jasa atas amalan-amalan yang dikerjakannya. Hanya Allah saja yang mampu menggerakkan seseorang untuk beramal, sebab taufik yang diberikan-Nya.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah berkata:

• Allah-lah yang mengilhamkan hamba-Nya untuk bertobat kepada-Nya. Dan Dia sangat bergembira dengan tobat hamba-Nya itu, meskipun tobat hamba itu tidak lepas dari karunia dan kemurahan-Nya.

• Allah-lah yang mengilhamkan ketaatan dalam diri hamba-Nya, dan Dia pula yang membantunya melakukannya, lalu membalasnya dengan pahala. Dan semua itu tidak lepas dari karunia dan kemurahan-Nya.” [Fawaidul Fawaid [terjemah], hal. 35]

Para Salafus Salih yang beramal dalam diam, merasa begitu takut amalnya tidak diterima, dan merasa sangat sedikit dalam beramal.

Dari Ibnu Syaudzab diriwayatkan bahwa ia menceritakan:
“Tatkala sakaratul maut menjemput Abu Hurairah, beliau menangis. Orang-orang bertanya: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Beliau menjawab: ‘Jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan, dan banyaknya aral rintangan. Sementara tempat kembali, mungkin ke Surga, atau mungkin ke Neraka’.” [Meneladani Akhlak Generasi Terbaik, hal 29]

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu merasa bekal yang ia punya, yakni amal di dunia amatlah sedikit. Ia pun tak yakin tempat kembalinya apakah ke Surga atau ke Neraka.

Siapakah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu? Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ialah sahabat yang banyak meriwayatkan hadis-hadis Nabi ﷺ. Tercatat lebih dari 5000 hadis telah ia riwayatkan. Hadis-hadis itu pun masih kekal hingga kini, dihafal dan diamalkan oleh banyak manusia. Berapa banyak pahala akan mengalir ke Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkat jasanya yang luar biasa tersebut? Tentu amat banyak. Namun rasa khasyah beliau amat besar, sehingga beliau merasa bekal menuju Akhirat amat sedikit. Maasya Allah.

Bandingkan dengan kita yang kualitas dan kuantitas amalnya tentu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan beliau, terkadang merasa sangat yakin amal diterima. Merasa tenang-tenang saja dengan amal yang belum pasti bernilai atau tidaknya di sisi Allah.

Oleh karena itu, jangan kita tertipu dengan amal kita. Takutlah amal kita tidak diterima karena tak terpenuhinya ikhlas dan ittiba’. Takutlah dengan berbagai hal yang akan merusak amal kita dan menjadikannya tidak bernilai di sisi Allah. Sertakan rasa harap, panjatkan doa, agar amal kita diterima oleh Allah ﷻ.

>> Jangan kita tertipu dengan amal kita. Merasa sudah Salat Lima Waktu, Salat Rawatib, Salat Tahajud, Salat Dhuha, namun tak khusyuk kita jalankan salat kita . Rasulullah ﷺ bersabda:

أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِى يَسْرِقُ مِنْ صَلاتِهِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: “لاَ يُتِمُّ رُكُوعَهَا وَلاَ سُجُودَهَا

“Sesungguhnya orang mencuri yang paling buruk adalah orang yang mencuri salatnya.” Sahabat bertanya: “Bagaimana ia mencuri salatnya?” Beliau ﷺ menjawab: “Ia tidak menyempurnakan rukuk, sujud, dan khusyuknya.” [HR. Ahmad, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah, disahihkan Al Albani dalam Sahih Al Jami, no. 986]

>> Jangan kita tertipu dengan amal kita. Merasa sudah puasa Ramadan, puasa sunnah Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, namun masih kita bermaksiat di dalamnya. Betapa banyak dari manusia yang mudah terjerumus kepada dosa lisan, pun begitu pada saat berpuasa.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” [HR. Bukhari no. 1903]

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah kepadanya: “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.” [HR. Ibnu Majah dan Hakim. Syaikh Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib no. 1082 mengatakan bahwa hadis ini sahih]

>> Jangan kita tertipu dengan amal kita Merasa sudah banyak melantunkan ayat-ayat Alquran, namun tidak kita tadabburi maknanya. Nabi ﷺ bersabda:

وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

“Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti buah raihanah, baunya sedap, tetapi rasanya pahit.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Sekadar membaca Alquran tanpa memahami dan menadabburi dapat dilakukan oleh orang Munafik maupun orang Mukmin. Para ulama mengatakan, memahami dan menadabburi Alquran semestinya membuahkan keimanan, dan keimanan adalah amalan terbaik.

Di antara doa yang bisa kita baca ketika kita selesai melakukan amal ibadah, agar amal ibadah kita diterima Allah ﷻ adalah:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Rob-banaa taqob-bal min-na in-naka antas samii ‘ul ‘aliim.

“Ya Rabb kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” [QS. Al Baqarah: 127]

Semoga kita dapat senantiasa meningkatkan kualitas amal, sehingga menyebabkan diterimanya amal kita di sisi Allah ﷻ.
Wallahu a’lam bisshawab.

***

Referensi:

• Fawaidul Fawaid (Terjemah), Ibnu Qayyim al-Jauziyah, tahqiq: Syaikh ‘Ali bin Hasan al-Halabi, cetakan Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jakarta.

• Meneladani Akhlaq Generasi Terbaik, Abdul Aziz bin Nashir al-Julayyil dan Baha’uddin bin Fatih Uqail, cetakan Darul Haq, Jakarta.

• Membaca Alquran untuk Direnungkan dan Diamalkan, Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc, https://rumaysho.com/3641-membaca-al-qur-an-untuk-direnungkan-dan-diamalkan.html

 

Sumber: muslimah.or.id dan sumber-sumber lainnya
Sumber: https://muslimah.or.id/10107-jangan-tertipu-dengan-amalmu.html

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat