بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

DI ANTARA CARA MENGANGKAT TANGAN KETIKA BERDOA
 
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan dengan sanad yang Shahih, baik secara Marfu’ maupun Mauquf berkata:
 
• “Berdoa untuk meminta sesuatu adalah dengan cara engkau mengangkat kedua tanganmu sejajar dengan pundak.
• Adapun kalau saat beristighfar, maka engkau mengisyaratkan dengan satu jari.
• Adapun kalau meminta sesuatu dalam keadaan sangat kepepet, maka engkau angkat semua tanganmu ke atas.” [HR. Abu Dawud: 1489, Thabrani dalam kitab Du’a: 208, dishahihkan oleh Imam Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud: 1321]
 
Berkata Syaikh Bakr Abu Zaid mengomentari hadis Ibnu Abbas tersebut:
“Telah datang beberapa hadis dari perbuatan Rasulullah ﷺ yang menerangkan keadaan setiap doa yaitu:
 
• Keadaan berdoa untuk meminta sesuatu, maka caranya mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua pundak, dengan mengumpulkan kedua telapak tangannya, membentangkan bagian depan telapak tangannya ke arah langit dan punggungnya ke arah bumi. Dan kalau dikehendaki bisa dihadapkan ke arah wajahnya, sedangkan punggungnya menghadap Kiblat. Ini adalah cara mengangkat tangan yang biasa dilakukan dalam doa, Witir, Istisqa’ dan saat-saat doa pada waktu menjalankan ibadah haji yaitu di Arafah, Masy’aril Haram, setelah melempar Jumrah Aqabah Wushtha dan Shughra, serta saat berada di atas bukit Shofa dan Marwa, juga doa-doa lainnya.
 
• Tatkala istighfar, caranya dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan. Cara ini khusus dilakukan saat zikir dan berdoa saat khutbah, juga saat Tasyahud serta saat berzikir, memuji dan mengagungkan Allah ﷻ di luar salat.
 
• Saat benar-benar merendahkan diri pada Allah ﷻ untuk meminta sesuatu dengan sangat, atau dalam keadaan sangat kepepet. Caranya adalah dengan mengangkat seluruh tangan ke langit sehingga bisa dilihat putih ketiaknya, karena saking tingginya saat mengangkat tangan. Cara ini lebih khusus dari pada dua cara sebelumnya, dan hanya digunakan untuk saat-saat genting dan rumit, seperti masa paceklik, diserang musuh, ada musibah atau lainnya.
 
Ketiga cara ini harus digunakan pada saatnya yang tepat.” [Lihat Tashhihud du’a oleh Syaikh Bakr Abu Zaid hal: 116 dengan sedikit pengubahan]
 
Di antara makna dan hikmah yang tersembunyi di balik syariat angkat tangan dalam berdoa ini adalah:
 
1. Menunjukkan kerendahan, hajat dan kebutuhan dirinya pada Allah ﷻ, yang dengan ini seseorang akan bertambah khusyu dalam doanya, dan itu merupakan sebab diterimanya doa. Allah ﷻ berfirman:
“Wahai sekalian manusia, kalian adalah faqir (membutuhkan) Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS. Fahir: 15]
 
Berkata Imam As Safarini:
“Berkata para ulama: “Disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa adalah supaya lebih merendahkan diri pada Allah, yang dengannya dia akan bisa benar-benar tadlarru’ dalam beribadah kepada Allah. Juga terkadang seseorang itu tidak mampu untuk membangkitkan hatinya dari kelalaian. Maka dia bisa lakukan dengan penggabungan tangan dengan lisan. Ini semua adalah salah satu cara untuk menuju khusyunya hati.” [Lihat Syarah Tsulatsiyat Musnad 1/655]
 
2. Dalam mengangkat tangan terdapat makna bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Mengatur alam semesta, dan berbuat sekehendak-Nya. Oleh karena itulah Dia berhak diibadahi dan dimintai, serta direndahkan diri pada-Nya dengan serendah-rendahnya. Karena memang barang siapa yang meyombong pada-Nya, akan memperoleh kehinaan. Dan yang orang yang merasa cukup dengan keutamaan-Nya akan memperoleh kefaqiran.
 
3. Dalam mengangkat tangan juga menunjukkan, bahwa Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Pemurah, yang akan mengabulkan semua permintaan hamba-Nya. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh-Nya. Tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi oleh-Nya. Oleh karena itu Allah malu melihat hamba-Nya yang mengangkat tangan pada-Nya, kemudian mengembalikannya dalam keadaan hampa, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah ﷺ.
 
4. Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan bahwa Allah berada di atas, tepatnya di Arsy di atas langit ke tujuh.
 
 
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat