بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

CUKURLAH BULU KEMALUAN
>> Jangan biarkan lebih dari 40 hari

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan:

وَقَّتَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى قَصِّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الإِبْطِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْمًا. وَقَالَ مَرَّةً أُخْرَى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Rasulullah ﷺ memberikan batasan waktu kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabuti bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar tidak dibiarkan lebih dari EMPAT PULUH HARI.” [HR. Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i]

Apakah mencukur kumis, kuku dan bulu kemaluan 40 hari dari waktu tumbuhnya, atau dari waktu cukurnya?

Pendapat yang tepat adalah maksimal membiarkannya adalah 40 hari.   (sesuai kebutuhan) tanpa harus menunggu 40 hari. Al-Aini menyebutkan:

المعنى أن لا نترك تركا يتجاوز أربعين، لا أنه وقت لهم الترك أربعين ; لأن المختار أن يضبط الحلق والتقليم والقص بالطول، فإذا طال حلق وقص وقلم

“Maknanya kita tidak membiarkannya hingga melampaui 40 hari. Tidaklah maksud hadis ini kita ditentukan untuk membiarkannya selama empat puluh hari. Yang dipilih adalah pengaturan cukur bulu kemaluan, memotong kuku dan menggunting kumis berdasarkan panjangnya. Apabila sudah panjang, maka dicukur, digunting dan dipotong.” [Mirqotul Mafatih syarh Misykat al-Mashabih 7/2816]

Wallahu ta’ala a’lam.

 

 

Sumber:
https://konsultasisyariah.com/5641-hari-jumat-potong-kuku.html
http://www.salamdakwah.com/pertanyaan/7255-maksud-40-hari-dalam-mencukur-kumis-memotong-kuku-dan-mencukur-bulu-kemaluan

 

 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat