بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

CIRI FISIK PENDUDUK SURGA

Pertanyaan:

Seperti apa tampannya lelaki Surga? Bagaimana nanti manusia ketika di dunia wajahnya jelek?

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Di antara kenikmatan yang Allah berikan bagi penduduk Surga, Allah memberikan kepada mereka fisik yang jauh lebih sempurna dibandingkan fisiknya ketika di dunia. Kita akan sebutkan beberapa ciri fisik penduduk Surga yang dinyatakan dalam hadis sahih:

a) Tinggi penduduk Surga 60 dzira’ (hasta)

Penduduk Surga tingginya sama dengan tinggi Nabi Adam alaihis salam ketika diciptakan, yaitu 60 dzira’.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ عَلَى صُورَتِهِ ، طُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا…فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ

“Allah menciptakan Adam dengan rupa seperti dia. Panjangnya 60 dzira’… Semua orang yang masuk Surga seperti bentuk fisik Adam.” [HR. Bukhari 6227 & Muslim 2834]

Dzira’ adalah satuan ukuran panjang. Satu dzira’ sekitar 64 cm, sebagaimana dinyatakan dalam al-Mu’jam al-Wasith (1/311).

b) Fisiknya tidak berbulu.

c) Usia mereka antara 30-an tahun.

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

يَدْخُلُ أَهْلُ الجَنَّةِ الجَنَّةَ جُرْدًا ، مُرْدًا ، مُكَحَّلِينَ ، أَبْنَاءَ ثَلاَثِينَ أَوْ ثَلاَثٍ وَثَلاَثِينَ سَنَةً

“Ketika penduduk Surga masuk Surga, mereka dalam kondisi jurdan, murdan, dan bercelak. Usia mereka 30 atau 33 tahun.” [HR. Turmudzi 2545 dan disahihkan al-Albani]

Kata Jurdan [جُرْدًا] merupakan bentuk jamak dari ajrad [أَجْرَد], yang artinya orang yang fisiknya tidak berbulu. [al-Qamus, hlm. 347]

Sementara Murdan [مُرْدًا] dari kata amrad [أَمْرَد], yang artinya pemuda yang baru tumbuh kumisnya dan belum tumbuh jenggotnya. [al-Qamus, hlm. 407]

d) Tampan mereka seperti Yusuf alaihis salam

e) Hati mereka seperti Ayub alaihis salam

Dua sifat ini disebutkan dalam dua hadis:

Pertama: Hadis riwayat Ibnu Abid Dunya dalam Kitab Sifat Ahlli Jannah (no. 210), dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

يدخل أهل الجنةِ الجنةَ على طول آدم عليه السلام ، ستون ذراعا بذراع الملك ، على حسن يوسف ، على ميلاد عيسى ثلاث وثلاثون سنة ، وعلى لسان محمد صلى الله عليه وسلم ، جرد مرد مكحلون

“Para penduduk Surga ketika masuk Surga, tingginya seperti Adam, 60 dzira, tampan seperti Yusuf, di usia seperti Isa sekitar 33 tahun, memiliki lisan seperti Nabi Muhammad ﷺ, badan tidak berbulu, berpenampilan muda, dan bercelak.”

Hanya saja sanad hadis ini dhaif, karena Harun bin Riab tsiqah, ahli ibadah, diperselisihkan apakah mendengar dari Anas bin Malik ataukah tidak. [Jami’ at-Tahshil, hlm. 292]

Kedua: Hadis dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda:

يُحْشَرُ مَا بَيْنَ السِّقْطِ إِلَى الشَّيْخِ الْفَانِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي خَلْقِ آدَمَ ، وَقَلْبِ أَيُّوبَ ، وَحُسْنِ يُوسُفَ مُرْدًا مُكَحَّلِينَ

“Mereka dibangkitkan di usia antara bayi dan manusia tua di Hari Kiamat, sama dengan bentuk Adam, berhati Ayub, dan setampan Yusuf. Masih muda dan bercelak.”

Dalam as-Silsilah as-Sahihah (no. 2512) dinyatakan, bahwa hadis ini memiliki banyak jalur dan semuanya dhaif. Namun jika dikumpulkan bisa saling menguatkan sehingga derajatnya hasan. Karena itu, dalam at-Targhib wa Tarhib, hadis ini dihasankan al-Mundziri.

f) Lelaki diberi kemampuan bisa berhubungan badan seratus kali dalam sehari.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, ia berkata, di antara para sahabat ada yang bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan bertemu dengan istri kami kelak di Surga?’ Rasulullah ﷺ menjawab:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَصِلُ فِي الْيَوْمِ إِلَى مِائَةِ عَذْرَاءَ

“Seorang lelaki dalam sehari mampu berhubungan baddan dengan seratus bidadari.” [HR. al-Bazzar dalam Musnad-nya 3525, Abu Nu’aim dalam Shifatul Jannah 169, Ath Thabrani dalam As Shaghir, 2/12]

Demikianlah salah satu kesibukan penduduk Surga, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah ﷻ:

إِنَّ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِي شُغُلٍ فَاكِهُونَ

“Sungguh para penduduk Surga itu dalam kesibukan yang menyenangkan.” [QS. Yasin: 55]

Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Abbas, Sa’id bin Musayyib, Ikrimah, Al Hasan Al Bashri, Qatadah, Al A’masy, Sulaiman At Taimi, Al Auza’i semuanya menafsirkan, bahwa yang dimaksud ayat ini adalah mereka sibuk menggauli para perawan. [Tafsir Ibni Katsir, 6/582]

Demikian.

Semoga kita bisa bersabar di dunia yang fana ini untuk mengekang hawa nafsu, sehingga kita bisa mendapatkan Surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan abadi.

Allahu a’lam.

 

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat