بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

 

BOLEHKAH WANITA MEMAKAI PARFUM?

Terdapat hadis yang mencela wanita memakai parfum.
Bagaimana memahami hadis ini?
Dan bagaimana sebenarnya hukum menggunakan parfum bagi wanita?

Hadis Larangan Menggunakan Parfum Bagi Wanita

Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

أيُّما امرأةٍ استعطرتْ ثُمَّ خَرَجَتْ ، فمرَّتْ علَى قومٍ ليجِدُوا ريَحها فهِيَ زانيةٌ ، وكُلُّ عينٍ زانيةٌ

“Wanita mana saja yang memakai wewangian, lalu ia keluar dan melewati para lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia adalah seorang pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina.” [HR. Abu Daud no. 4173, At Tirmidzi no.2786, dihasankan oleh Al Albani dalam Sahih Al Jami’ no. 2701]

Para ulama menjelaskan, perkataan  فهِيَ زانيةٌ  “Maka ia adalah seorang pezina”, maksudnya ia menyebabkan terjadinya zina, baik zina mata maupun zina yang sebenarnya.

Sedangkan perkataan  وكُلُّ عينٍ زانيةٌ  “Setiap mata yang melihatnya juga pezina”, maksudnya zina mata. [Syarah Hadis Mausu’ah Durarus Saniyyah, no.6155]

Hadis ini menunjukkan haramnya wanita memakai parfum sehingga tercium wanginya oleh lelaki non-mahram. Digunakannya lafal  فهِيَ زانيةٌ  “Maka ia adalah seorang pezina”, menunjukkan perbuatan ini sangat tercela, dan merupakan kerusakan yang besar.

Demikian juga yang dipahami oleh para sahabat Nabi ﷺ. Dari Yahya bin Ju’dah, ia mengatakan:

أن عمر بن الخطاب خرجت امرأة في عهده متطيبة , فوجد ريحها فعلاها بالدرة , ثم قال : تخرجن متطيبات فيجد الرجال ريحكن , وإنما قلوب الرجال عند أنوفهم , اخرجن تفلات

“Ada seorang wanita keluar rumah dengan memakai wewangian di masa khalifah Umar bin Khathab. Lalu wanginya tersebut tercium oleh Umar bin Khathab. Maka Umar pun memukulnya dengan tongkat. Umar berkata: ‘Kalian keluar rumah menggunakan wewangian sehingga para lelaki bisa menciumnya? Sesungguhnya hati para lelaki terfitnah dengan wangi kalian. Keluarlah dalam keadaan tanpa berdandan dan tanpa wewangian.” [HR. Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf, 4/370]

Maka TIDAK BOLEH wanita keluar memakai wewangian dalam bentuk apapun, sehingga membuat lelaki bisa tertarik dan tergoda. Baik dia sudah bersuami, apalagi belum. Baik dia berjilbab, apalagi tidak berjilbab. Baik dia sudah tua, apalagi masih muda.

Parfum yang Dibolehkan bagi Wanita

Namun boleh wanita keluar menggunakan parfum sekadar untuk menghilangkan bau, selama tidak sampai menimbulkan wangi. Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi ﷺ bersabda:

أتى النَّبيَّ – صلَّى اللَّه عليهِ وعلَى آلِهِ وسلَّمَ – قومٌ يبايعونَهُ وفيهم رجلٌ من يدِهِ أثرُ خَلوقٍ فلَم يزل يبايعُهُم ويؤخِّرُهُ ، ثمَّ قالَ : إنَّ طيبَ الرِّجالِ ما ظَهَرَ ريحُهُ وخفِيَ لونُهُ وطيبُ النِّساءِ ما ظَهَرَ لونُهُ وخفيَ ريحُهُ

“Sekelompok orang datang kepada Nabi ﷺ untuk berbaiat. Namun di antara mereka ada seorang lelaki yang di tangannya ada bercak warna minyak wangi. Maka Nabi ﷺ pun tidak segera membaiatnya dan mengakhirkannya.

Beliau ﷺ bersabda: ‘Parfum lelaki itu yang tercium wanginya, namun tidak nampak warnanya. Sedangkan parfum wanita itu yang nampak warnanya, namun tidak tercium wanginya.” [HR. Al Bazzar no. 6486, disahihkan Syaikh Muqbil dalam Ash Sahih Al Musnad no. 102]

Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah menjelaskan:

للمرأة أن تتطيب في غير بيتها بما ظهر لونه وخفي ريحه كالورد والياسمين

“Boleh bagi wanita untuk menggunakan parfum di luar rumahnya dengan parfum yang nampak warnanya, namun samar wanginya, seperti warad dan Yasmin.” [Syarah Syifa’ul Alil, 6/48]

Dan seorang wanita juga boleh menggunakan parfum di rumahnya, di depan suami, dan juga para mahramnya, selama tidak menimbulkan fitnah. Bahkan menggunakan parfum di depan suami termasuk perkara yang dianjurkan dalam syariat. Karena itu adalah perkara yang membuat suami senang. Dan salah satu ciri wanita salehah disebutkan oleh Nabi ﷺ:

خيرُ نسائِكم من إذا نظر إليها زوجُها سرَّتْه

“Sebaik-baik istri kalian adalah jika jika suaminya memandangnya, si istri membuat suaminya senang.” [HR. Ibnu Majah no.1857. Disahihkan Al Iraqi dalam Takhrij Al Ihya’, 2/51]

Kesimpulannya, wanita BOLEH pakai parfum jika:
1. Hanya di dalam rumah, dan tidak ada lelaki non mahram.
2. Di luar rumah, namun hanya melewati pada wanita.
3. Di luar rumah, namun tidak wangi. hanya sekadar menghilangkan bau badan.

Dan TIDAK BOLEH jika:
1. Di luar rumah, dan melewati para lelaki non mahram,
2. Di dalam rumah, namun ada lelaki non mahram.

Semoga bermanfaat.
Wabillahi at taufik was sadaad.

 

Penulis: Yulian Purnama
Sumber: https://Muslim.or.id/58319-bolehkah-wanita-memakai-parfum.html

 

 

Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat

Baca juga:

BOLEHKAH WANITA MEMAKAI PARFUM?