Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Tidak semua ibadah dilarang ketika haid. Wanita haid hanya dilarang melakukan ibadah tertentu.
Dalam Fatwa Islam disebutkan beberapa daftar ibadah yang dilarang untuk dikerjakan ketika haid:
الحائض تفعل جميع العبادات إلا الصلاة والصيام والطواف بالكعبة والاعتكاف في المسجد
“Wanita haid boleh melakukan semua bentuk ibadah, kecuali:
• Salat,
• Puasa,
• Tawaf di Kakbah, dan
• Itikaf di masjid.” [Fatwa Islam no. 26753]
Boleh Membaca Zikir ketika Junub
Ibnul Mundzir mengatakan:
روينا عن ابن عباس أنه كانَ يقرأ وِرْدهُ وهو جنب ، ورخّص عكرمة وابن المسيب في قراءته
“Kami mendapatkan riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau membaca wiridnya ketika junub. Ikrimah dan Ibnul Musayib memberi keringanan untuk membaca wirid ketika junub.” [HR. Ibnul Mundzir dalam al-Ausath, 2/98]
Boleh Berdoa Ketika Haid
Berdoa termasuk zikir. Sebagaimana layaknya orang junub boleh berzikir, maka wanita haid lebih ringan kondisinya. Maka mereka boleh berzikir.
Karena itu, wanita haid BOLEH berzikir.
Imam Ibnu Baz pernah ditanya tentang hukum membaca doa ketika haji bagi wanita haid. Jawaban beliau:
لا حرج أن تقرأ الحائض والنفساء الأدعية المكتوبة في مناسك الحج
“Tidak masalah wanita haid atau nifas untuk membaca doa-doa dalam buku ketika manasik haji.” [Fatawa Islamiyah, 1/239]
Mengenai tata carannya, sama persis seperti cara berdoa pada umumnya. Memerhatikan adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, agar doanya lebih mustajab. Misalnya dengan diawali dengan memuji Allah, kemudian bersalawat kepada Nabi ﷺ.
Allahu a’lam
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)