بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

 

BOLEHKAH KITA MENETAPKAN SESEORANG TELAH MATI SYAHID?

>> Bom bunuh diri bukan jihad
>> Terorisme bukan Islam
>> Jihad adalah bersama Penguasa (Ulil Amri)
 
Di dalam kitab Sahihnya yang merupakan kitab paling sahih sesudah Alquran, Bukhari rahimahullah menulis bab berjudul “Bab: Tidak Boleh Mengatakan Si Fulan Syahid” berdalil dengan sabda Nabi ﷺ:“Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang benar-benar berjihad di jalan-Nya, dan Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang terluka di jalan-Nya.” [Sahih Bukhari, cet. Dar Ibnu Hazm, hal. 520]
 
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan [Fath Al-Bari, jilid 6 hal. 90. cet. Dar Al-Ma’rifah Beirut. Asy-Syamilah], “Perkataan beliau ‘Tidak boleh mengatakan si Fulan syahid’, maksudnya TIDAK BOLEH MEMASTIKAN perkara itu kecuali didasari dengan wahyu…”
 
Al-‘Aini rahimahullah juga mengatakan: “Maksudnya TIDAK BOLEH memastikan hal itu (si Fulan syahid, pent) kecuali ada dalil wahyu yang menegaskannya.” [Umdat Al-Qari, jilid 14 hal. 180. Asy-Syamilah]
 
Nah sebenarnya perkara ini sudah jelas, yaitu apabila ada seorang mujahid yang berjihad dengan jihad yang syari kemudian dia mati dalam peperangan, maka TIDAK BOLEH DIPASTIKAN bahwa dia mati syahid, kecuali terhadap orang-orang tertentu yang secara tegas disebutkan oleh dalil!
 
Kalau orang yang benar-benar berjihad dengan jihad yang syari saja TIDAK BOLEH DIPASTIKAN sebagai syahid, selama tidak ada dalil khusus yang menegaskannya, lalu bagaimanakah lagi terhadap orang yang melakukan tindak perusakan di muka bumi TANPA HAK dengan mengatasnamakan jihad. Semoga Allah mengampuni dosa mereka yang sudah meninggal, dan menyadarkan pendukungnya yang masih hidup. Ambillah pelajaran, wahai saudaraku…
 
Kami mengingatkan kepada para pemuda untuk bertakwa kepada Allah dan menjauhkan diri mereka dari tindakan-tindakan yang akan menjerumuskan mereka ke dalam Neraka. Allah taala berfirman (yang artinya): “Maka takutlah kalian terhadap Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” [QS. Al-Baqarah: 24].
 
Sadarlah wahai saudara-saudaraku dari kelalaian kalian. Janganlah kalian menjadi tunggangan setan untuk menebarkan kerusakan di atas muka bumi ini. Kami berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla agar memahamkan kaum Muslimin tentang agama mereka, dan menjaga mereka dari fitnah menyesatkan yang tampak ataupun yang tersembunyi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad, para pengikutnya, dan segenap para sahabatnya.
 
Diringkas oleh Ari Wahyudi dari penjelasan Syaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad hafizhahullah dalam kitab beliau Bi ayyi ‘aqlin wa diinin yakuunu tafjir wa tadmir jihaadan?! Waihakum, … Afiiquu yaa syabaab!! (artinya: Menurut akal dan agama siapa; tindakan pengeboman dan penghancuran dinilai sebagai jihad?! Sungguh celaka kalian… Sadarlah hai para pemuda!!) di web Islamspirit.com. Dengan tambahan keterangan dari sumber lain.
 
 
[Sumber Muslim. Or.id]
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#bombunuhdiribukanIslam #bombunuhdiribukanjihad #terorismebukanIslam #Khawarij #Khowarij #demonstrasibukanIslam #janganbuangbomsembarangan #jihadsesuaisyariat #jihaddalamIslam #pemahamanyangsalahtentangjihad #penyimpanganjihad #hukummembunuhorangkafirtanpahak #jihadyangsalah #bombunuhdiribukanjihad #matisyahiddalamIslam