بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
BESARNYA BALASAN SESUAI DENGAN BESARNYA UJIAN
Bismillah BESARNYA BALASAN SESUAI DENGAN BESARNYA UJIAN
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاء
“Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian.” [HR. Tirmidzi no. 2320 dan Ibnu Majah no. 4021, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:
وَاِذَا عَظُمَت المِحْنَةُ كَانَ ذَلِكَ لِلْمُؤْمِنِ الصَّالِحِ سَبَبًا لِعُلُوِّ الدَرَجَةِ وَعَظِيْمِ الاَجْرِ
“Cobaan yang semakin berat akan senantiasa menimpa seorang Mukmin yang saleh untuk meninggikan derajatnya, dan agar ia semakin mendapatkan ganjaran yang besar.” [Al Istiqomah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 2/260, Jami’ah Al Imam Muhammad bin Su’ud, cetakan pertama, 1403 H]
Syaikhul Islam juga mengatakan:
واللهُ تَعَالَى قَدْ جَعَلَ أَكْمَلَ المُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَعْظَمُهُمْ بَلاَءً
“Allah akan memberikan cobaan terberat bagi setiap orang Mukmin yang sempurna imannya.” [Qo’idah fil Mahabbah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 150, Maktabah At Turots Al Islamiy]
Al Munawi mengatakan:
“Jika seorang Mukmin diberi cobaan, maka itu sesuai dengan ketaatan, keikhlasan, dan keimanan dalam hatinya.”[Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/73, Al Maktabah At Tijariyah Al Kubro, cetakan pertama, tahun 1356 H]
Al Munawi mengatakan pula:
“Barang siapa yang menyangka, bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat itu adalah suatu kehinaan, maka sungguh akalnya telah hilang, dan hatinya telah buta.
Betapa banyak orang saleh (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair, dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam bui. Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk, dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya. Begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan, dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.” [Faidhul Qodir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, ‘Abdur Ro-uf Al Munawi, 1/158, Asy Syamilah]
Semakin kuat iman, semakin berat cobaan, namun semakin Allah cinta. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
“Sesungguhnya balasan terbesar dari ujian yang berat. Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barang siapa rida, maka Allah pun rida. Dan barang siapa murka (tidak suka pada cobaan tersebut, pen), maka baginya murka Allah.” [HR. Tirmidzi no. 2396, dari Anas bin Malik. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini Hasan Sahih]
Kewajiban kita adalah bersabar dan bersabar. Ganjaran bersabar sangat luar biasa. Ingatlah janji Allah:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” [QS. Az Zumar: 10]
Al Auza’i mengatakan, bahwa ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang.
Ibnu Juraij mengatakan, bahwa balasan bagi orang yang bersabar pahala bagi mereka tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga.
Sedangkan As Sudi mengatakan, bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah Surga. [Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7/89, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H]
Makna asal dari sabar adalah “menahan”. Secara syari, pengertian sabar sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim:
فَالصَّبْرُ حَبْسُ النَّفْسِ عَنِ الجَزْعِ وَاللَِّسَانِ عَنِ التَّشَكِّي، وَالجَوَارِحِ عَنْ لَطْمِ الخُدُوْد وَشَقِّ الثِيَابِ وَنَحْوِهِمَا
“Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar pipi, merobek-robek baju dan perbuatan tidak sabar selain keduanya.” [‘Iddatush Shobirin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, hal. 7, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut]
Jadi, sabar meliputi menahan hati, lisan, dan anggota badan.
Semoga Allah memberi taufik dan kekuatan kepada kita dalam menghadapi setiap ujian.
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
BESARNYA BALASAN SESUAI DENGAN BESARNYA UJIAN
Leave A Comment