Oleh: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

 

Pertanyaan.:

Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya: Sepupu saya bekerja sebagai pegawai bank. Apakah boleh hukumnya dia bekerja di sana atau tidak? Tolong berikan kami fatwa tentang hal itu -semoga Allah membalas kebaikan Anda- mengingat, kami telah mendengar dari sebagian saudara-saudara kami bahwa bekerja di bank tidak boleh.

 

Jawaban.

Tidak boleh hukumnya bekerja di bank ribawi sebab bekerja di dalamnya masuk ke dalam kategori bertolong-menolong di dalam berbuat dosa dan melakukan pelanggaran. Sementara Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

“Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Sesungguhnya Allah amat pedih siksaan-Nya”. [Al-Ma’idah: 2]

Sebagaimana dimaklumi, bahwa riba termasuk dosa besar, sehingga karenanya tidak boleh bertolong-menolong dengan pelakunya. Sebab, terdapat hadis yang shahih bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Artinya: melaknat pemakan riba, pemberi makan dengannya, penulisnya dan kedua saksinya.

Beliau mengatakan.

“Artinya: Mereka itu sama saja”.

[Kitabut Da’wah, Juz I, hal.142-143, dari fatwa Syaikh Ibn Baz]

 

[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Pengumpul Khalid Juraisy, Penerjemah Musthofa Aini dkk, Penerbit Darul Haq]

 

http://almanhaj.or.id/content/755/slash/0/bekerja-di-bank/