بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
BAGAIMANA MENYIKAPI ORANG YANG MELAKUKAN NAMIMAH?
 
Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah berkata: “Namimah adalah menyampaikan sebuah perkataan di antara manusia dengan tujuan mengadu domba dan merusak hubungan mereka.” [I’aanatul Mustafiid, I/363, terbitan Muasassah Ar-Risalah –pent]
 
Siapa saja yang menjumpai namimah dengan seseorang mengatakan kepadanya: “Si Fulan mencelamu demikian demikian,” maka wajib atasnya untuk melakukan enam perkara:
 
1. Tidak membenarkan perkataannya. Karena karena orang yang suka melakukan namimah dihukumi sebagai orang yang fasik sehingga beritanya tertolak.
 
2. Melarangnya dari perbuatan tersebut, menasihatinya, serta mencela perbuatannya.
 
3. Membencinya karena Allah, karena dia adalah orang yang dibenci di sisi Allah. Maka wajib membenci orang yang dibenci oleh Allah.
 
4. Tidak berprasangka buruk kepada saudaranya yang dikomentari negatif oleh pelaku namimah. Hal ini berdasarkan firman Allah taala:
 
اجْتَنِبُوا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِ.
 
“Jauhilah kebanyakan prasangka.” [QS. Al-Hujuraat: 12]
 
 
5. Tidak memata-matai atau mencari-cari aib saudaranya dikarenakan namimah yang didengarnya. Hal ini berdasarkan firman Allah taala:
 
وَلَا تَجَسَّسُوْا.
 
“Dan janganlah kalian melakukan tindakan memata-matai.” [QS. Al-Hujuraat: 12]
 
6. Janganlah ia menyebarkan perkataan namimah itu dengan mengatakan, “Fulan telah menyampaikan padaku begini dan begini.” Dengan begitu ia telah menjadi tukang namimah karena ia telah melakukan perkara yang dilarang tersebut.”.
 
Ini semua disebutkan oleh An-Nawawy rahimahullah taala dalam Syarh Shahih Muslim. Maka hafalkanlah baik-baik dan jangan engkau lalaikan! [Lihat: Syarh Muslim karya An-Nawawy penjelasan hadis no. 105 –pent]
 
Al-Imam Asy-Syafi’iy rahimahullah taala berkata:
 
من نمَّ لكَ نمَّ بِكَ، وَمَنْ نَقَلَ إِلَيْكَ نَقَلَ عَنْكَ.
 
“Siapa yang melakukan namimah untuk membela dirimu, maka dia juga akan melakukan namimah dengan menjadikan dirimu sebagai korban. Dan siapa yang mengabarkan keburukan orang lain kepadamu, maka dia juga akan mengabarkan tentang keburukan dirimu kepada orang lain.” [Lihat: Tahdziibul Asmaa’ wal Lughaat, I/56 –pent]
 
Al-Imam Al-Hasan Al-Bashry rahimahullah mengatakan yang semisal ini yaitu:
 
احْذَرْ مِمَّنْ نَقَلَ إِلَيْكَ حَدَيْثَ غَيْرِكَ، فَإِنَّهُ سَيَنْقُلُ إِلَى غَيْرِكَ حَدِيْثَكَ.
 
“Waspadailah siapa saja yang menyampaikan ucapan buruk orang lain kepadamu, karena sesungguhnya dia juga akan menyampaikan ucapanmu kepada orang lain.”
 
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#adabakhlak #akhlakburuk #awasbahayanamimah #awasbahayanammam #nammam #namimah #adu domba #cara #tips #menyikapiorangyangnamimah #menyikapiorangyangadudomba