Rasulullah ﷺ menyebut Muharam dengan bulan Allah (Syahrullah), sebagai bentuk pemuliaan kepadanya. Sebagaimana masjid disebut sebagai rumah Allah untuk memuliakannya. Rasulullah ﷺ bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرَّم.
“Puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharam.” [HR. Muslim]
Berikut ini adalah di antara cara kita kita memuliakan bulan Muharam ini [Lihat makalah Kalimah Syahri Muharam oleh Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaily di www.ar-rehaili.net]:
1. Dengan memerbanyak amal saleh, dan menjauhkan diri dari segala macam dosa dan maksiat. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma ketika mentafsirkan firman Allah di atas (Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu) beliau berkata:
“Jangan kalian menzalimi diri kalian di semua bulan, dan lebih khusus lagi di empat bulan haram itu. Allah lipat gandakan dosa bagi yang bermaksiat di dalamnya, dan Allah juga lipat gandakan pahala bagi yang beramal saleh di dalamnya.” [Tafsir Ath-Thabari 6/366]
2. Melakukan puasa di bulan Muharam secara umum.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرَّم
“Puasa yang paling afdal setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharam.” [HR. Muslim]
Namun tidak berpuasa sebulan penuh.
3. Puasa Asyura yaitu pada 10 Muharam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وصيام يوم عاشوراء أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله
“Dan puasa Asyura, aku berharap kepada Allah untuk bisa menghapus dosa tahun lalu.” [HR. Muslim]
Ada dua tingkatan dalam puasa Asyura:
1. Ini yang sempurna, yaitu pada 9 dan 10 Muharam.
2. 10 Muharam saja.
Hal ini disebutkan oleh Imam Ibnu Qayyim, dan beliau sebutkan juga tingkatan yang ketiga, yaitu puasa tanggal 9, 10, dan 11 Muharam. Akan tetapi tidak ada hadis yang sahih tentangnya.