بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
APAKAH PELAKU DOSA DIKELUARKAN DARI AHLUSSUNNAH, SEMENTARA KEYAKINAN DIA TIDAK KELUAR DARI AHLUSSUNNAH?
>> Kapan disebut Ahlussunnah?
 
Sebagian orang mudah sekali mengeluarkan seseorang dari Ahlussunnah, hanya karena cukur jenggot, atau isbal, atau suka selfi, dan lain sebagainya.
 
Ada baiknya kita bawakan perkataan para ulama tentang siapa yang disebut sebagai Ahlussunnah.
 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
 
فالمبتدع هو من خالف أصلا من أصول أهل السنة رحمهم الله
 
“Ahlul Bidah adalah yang menyelisihi salah satu pokok keyakinan Ahlussunnah.” [Majmu Fatawa 12/485]
 
Beliau juga berkata:
 
والبدعة التي يعد بها الرجل من أهل الأهواء ما اشتهر عند أهل العلم بالسنة مخالفتها للكتاب والسنة كبدعة الخوارج والروافض والقدرية والمرجئة
 
“Bidah yang dianggap pelakunya sebagai Ahlul Bidah adalah yang masyhur menurut para ahli ilmu dan Sunnah bertentangan dengan Alquran dan Sunnah, seperti Bidah Khawarij, Rafidha, Qadariyah, Murjiah, dan lainnya.” [Al Fatawa Al Kubra 4/194)
 
Ini menunjukkan, bahwa disebut Ahlussunnah adalah bila pokok-pokok keyakinannya sesuai dengan Kitabullah, Sunnah, dan pemahaman Salafushalih.
 
Apakah pelaku dosa dikeluarkan dari Ahlussunnah, sementara keyakinan dia tidak keluar dari Ahlussunnah?
 
Tidak ada satu pun ulama yang saya ketahui, mereka dikeluarkan dari Ahlussunnah. Bahkan yang saya temukan dari perkataan para ulama adalah mereka TETAP DIANGGAP Ahlussunnah.
 
Berkata ibnu Qayyim rahimahullah dalam Kitab I’lamul Muwaqqi’in (3/329):
 
“قُبُورُ فُسَّاقِ أَهْلِ السُّنَّةِ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ، وَقُبُورُ عُبَّادِ أَهْلِ الْبِدَعِ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ، وَالتَّمَسُّكُ بِالسُّنَّةِ يُكَفِّرُ الْكَبَائِرَ، كَمَا أَنَّ مُخَالَفَةَ السُّنَّةِ تُحْبِطُ الْحَسَنَاتِ، وَأَهْلُ السُّنَّةِ إنْ قَعَدَتْ بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ قَامَتْ بِهِمْ عَقَائِدُهُمْ، وَأَهْلُ الْبِدَعِ إذَا قَامَتْ بِهِمْ أَعْمَالُهُمْ قَعَدَتْ بِهِمْ عَقَائِدُهُمْ”
 
“Kuburan orang orang fasik Ahlussunnah adalah masih taman Surga. Dan kuburan ahli ibadah Ahli Bidah adalah salah satu jurang Neraka. Karena berpegang kepada Sunnah dapat menggugurkan dosa-dosa besar, sebagaimana menyelisihi Sunnah adalah membatalkan kebaikan. Ahlussunnah, walaupun amalannya kurang, tapi akidah mereka menutupinya. Sedangkan Ahlul Bidah, walaupun banyak amalnya, tapi akidah mereka merusaknya.”
 
Imam Ahmad bin Hanbal Imam Ahlussunnah wal Jamaah berkata:
 
“قبور أهل السنَّةِ من أهل الكبائر روضة، وقبور أهل البدعة من الزهاد حفرة. فساق أهل السنة أولياء، وزهاد أهل البدعة أعداء الله”
 
“Kuburan Ahlussunnah dari pelaku dosa besar adalah taman. Sedangkan kuburan Ahlul Bidah dari kalangan ahli ibadah adalah jurang. Orang-orang fasik Ahlussunnah masih tergolong wali Allah, sedangkan ahli ibadah Ahlul Bidah adalah musuh-musuh Allah.” [Thabaqat Hanabilah 1/184]
 
Perhatikanlah. Para ulama tersebut masih menganggap orang fasik, yaitu pelaku dosa besar, sebagai Ahlussunnah, selama akidah mereka tidak menyimpang dari keyakinan Ahlussunnah.
 
Maka sungguh aneh di zaman sekarang, sebagian penuntut ilmu mengeluarkan orang yang mencukur janggut atau isbal dan sebagainya, dari Ahlussunnah. Dan tidak dapat membedakan antara Bidah dengan maksiat, dan berbicara tanpa rujukan dari para ulama kibar.
 
Allahul musta’an.
 
Oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc hafidzahullah
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
APAKAH PELAKU DOSA DIKELUARKAN DARI AHLUSSUNNAH, SEMENTARA KEYAKINAN DIA TIDAK KELUAR DARI AHLUSSUNNAH?