APAKAH BENAR, TAFSIR ALQURAN HANYA ALLAH YANG TAHU?

Ternyata bukan begitu kata Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma. Dalam bidang tafsir, Ibnu Abbas tidak diragukan lagi kredibilitasnya. Beliau didoakan oleh Nabi ﷺ:

“Ya Allah pahamkanlah ia ilmu fikih dan jadikanlah ia ‘alim dalam ta’wil (tafsir)”.

Nah, Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma mengatakan:

التفسير على أربعة أوجه : وجه تعرفه العرب من كلامها ، وتفسير لا يعذر أحد بجهالته ، وتفسير يعلمه العلماء ، وتفسير لا يعلمه إلا الله تعالى ذكره

“Tafsir itu ada empat macam:

[1] Tafsir yang diketahui orang Arab karena itu bahasa mereka,

[2] Tafsir yang semua orang tidak diberi uzur untuk mengaku tidak paham,

[3] Tafsir yang hanya diketahui para ulama,

[4] Tafsir yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala semata”

(Tafsir Ath Thabari 1/73).

Tafsir yang diketahui orang-orang Arab semisal definisi kata-kata dan arti-arti kalimat.

Tafsir yang semua orang tidak diberi udzur untuk mengaku tidak paham, semisal ayat-ayat tentang wajibnya tauhid, haramnya syirik, wajibnya shalat, wajibnya puasa, wajibnya amar ma’ruf nahi mungkar, dan semisalnya. Semua ini sangat jelas dipahami semua orang secara gamblang.

Tafsir yang hanya dipahami ulama semisal tafsiran Nabi terhadap ayat, tafsiran sahabat Nabi terhadap ayat, makna umum, makna khusus, nasikh, mansukh, makna muthlaq, makna muqayyad, dll.

Tafsiran yang hanya diketahui Allah semisal huruf-huruf muqatha’ah seperti Alim Laam Miim, Thahaa, YaaSiin, dll

Jadi ternyata, kata Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, tafsir Alquran itu bukan hanya Allah saja yang tahu. Lagipula, kalau hanya Allah yang tahu makna-makna Alquran, apa gunanya Alquran diturunkan?

Jadi, lebih percaya Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma atau orang nyeleneh itu?

وبالله التوفيق والهداية