بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
APA MAKSUD PERINTAH UNTUK PERBANYAK SUJUD?
Ada banyak keutamaan sujud. Berikut sebagian dari keutamaannya:
1) Sujud adalah bagian dari Ibadah, bahkan termasuk puncak perendahan diri seorang hamba kepada Allah.
Hal ini tergambar saat Rasulullah ﷺ mengatakan:
لاَ يَصْلُحُ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ، وَلَوْ صَلُحَ لِبَشَرٍ أَنْ يَسْجُدَ لِبَشَرٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا مِنْ عِظَمِ حَقِّهِ عَلَيْهَا
“Tidak sepatutnya bagi manusia bersujud kepada sesama manusia. Seandainya patut bagi manusia bersujud kepada sesama manusia, niscaya aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya, karena besarnya haknya atas istrinya.” [HR. Tirmidzi no.1159, Ahmad no.18913 dan no.12203, dan lain-lain. Al Albani rahimahullah dalam Sahih At-Targhib no.1936 dan no.1937, Irwa’ul Gholil no.1988 menyatakan Sahih]
Penjelasannya, sekalipun ketaatan istri terhadap suami sedemikian besarnya, namun Nabi ﷺ melarang istri sujud kepada suaminya, karena sujud itu hanya boleh ditujukan kepada Allah Taala. Ini menunjukkan betapa tingginya nilai sujud sebagai suatu peribadatan.
2) Posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah saat sujud dalam salat.
Rasulullah ﷺ pun pernah bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ
“Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah dalam keadaan dia sujud.” [HR. Muslim no. 482, Abu Dawud no. 875, Nasa’i no. 1137, Ahmad no. 9165]
3) Bergugurunnya dosa saat sujud salat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أُتِيَ بِذُنُوبِهِ فَوَضَعَتْ عَلَى رَأْسِهِ أَوْ عَاتِقِهِ فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ تساقطت عنه
“Sesungguhnya tatkala seorang hamba berdiri salat, didatangkanlah seluruh dosanya, kemudian diletakkan di atas kepala dan kedua bahunya. Maka ketika ia rukuk dan sujud, dosa-dosa tersebut berguguran.” [HR. Ibnu Hibban no.1734, Thabrani dalam Al-Ausath 7314, Al-Mawarzi dalam Ash Salat 294, Al-Baghawi 656. Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Sahihah 1398, mengatakan, dan ini merupakan sanad yang sahih, seluruh perawinya dapat dipercaya]
4) Sujud dalam salat dapat meninggikan derajat.
Ma’dan bin abi Thalhah al Ya’muri rahimahullah mengisahkan:
لَقِيتُ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ لَهُ: حَدِّثْنِي بِحَدِيثٍ عَسَى اللَّهُ أَنْ يَنْفَعَنِي بِهِ، فَقَالَ: عَلَيْكَ بِالسُّجُودِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً، إِلَّا رَفَعَ اللَّهُ لَهُ بِهَا دَرَجَةً، وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Aku pernah menjumpai Tsauban radhiallahu ‘anhu, seorang bekas pelayan Rasulullah ﷺ. Aku berkata kepadanya: “Ceritakan padaku suatu hadis yang mudah-mudahan Allah akan memberikan manfaatnya padaku dengan hadis tersebut”.
Tsauban radhiallahu ‘anhu menjawab: “Hendaklah engkau (bersungguh-sungguh memerbanyak) sujud, karena aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang hamba pun yang bersujud kepada Allah dengan sekali sujud, melainkan Allah akan mengangkatnya beberapa derajat, dan menghapuskan beberapa dosa.” [HR. Ibnu Hibban no.1735, Nasa’i dalam As-Shughra no.1139, Ibnu Majah no.1423, Ahmad no.21.864, Ibnu Khuzaimah no.317, Abu Nu’aim dalam Musnad-nya 1085, Baihaqi dalam ash Shaghi 805, at Thayalisi dalam Musnad-nya 1079, dan lain-lain. Kata Al Albani rahimahullah dalam al Irwa’ 457: Sahih. Kata Syaikh Muqbil dalam Sahihul Musnad 248: Sahih]
5) Memerbanyak sujud merupakan wasilah syariyyah untuk dapat berkumpul bersama Nabi ﷺ di Surga.
Rabi’ah bin Ka’ab Al-Aslami radhiallahu ‘anhu mengisahkan:
كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ بِوَضُوئِهِ وَحَاجَتِهِ فَقَالَ لِي سَلْ فَقُلْتُ أَسْأَلُكَ مُرَافَقَتَكَ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ قُلْتُ هُوَ ذَاكَ قَالَ فَأَعِنِّي عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
“Aku bermalam bersama Rasulullah ﷺ, lalu aku membawakan air wudhunya, dan air untuk hajatnya. Maka beliau ﷺ bersabda kepadaku: “Mintalah kepadaku!”
Maka aku berkata: “Aku meminta kepadamu agar aku menemanimu di Surga.”
Beliau ﷺ berkata: “Atau ada selain itu?”
Aku menjawab: “Itulah yang dia katakan.”
Maka beliau ﷺ menjawab: “Bantulah aku untuk mewujudkan keinginanmu, dengan banyak melakukan sujud.” [HR. Muslim no.489, Abu Dawud no.1320, Nasa’i dalam As-Shughra no.1138, Ahmad no.16120, dan lain-lain. Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad tersebut kata al Haitsami rahimahullah dalam Majma’uz zawaid II:515: Para perawinya adalah mereka yang biasa meriwayatkan hadis sahih. Sementara Al Albani rahimahullah menilai hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud itu Sahih]
Penjelasan Maksud Memerbanyak Sujud
Berkata Syaikh Bazmul hafidzhahullah:
المراد بالسجود هنا: صلوات التطوّع ،لأن السجود بغير صلاة أو لغير سبب ، غير مرغّب فيه على انفراده
“Yang dimaksudkan dengan sujud di sini adalah melakukan salat sunnah. Hal ini dikarenakan sujud yang dilakukan diluar salat tanpa sebab, maka hal itu tidak dianjurkan.” [Bughyatut Tathawwu’ fi Shalaat At-Tathawwu hal.17]
Jika demikian, apa alasan kami mencantumkan hadis ini sebagai keutamaan sujud, padahal pengertian sujud di sini adalah banyaknya salat sunnah?
Jawabannya adalah sebagaimana dikatakan juga oleh Syaikh Bazmul hafidzhahullah:
أن السجود أكثر أعمال الصلاة تحقّقا في العبودية لله عزّ وجل
“Bahwasanya sujud adalah sebanyak-banyaknya (baca, sebesar-besarnya) amalan salat yang dapat merealisasikan peribadatan kepada Allah.” [idem]
6) Anggota tubuh sujud tidak akan dimakan api Neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَحَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ أَنْ تَأْكُلَ أَثَرَ السُّجُودِ… فَكُلُّ ابْنِ آدَمَ تَأْكُلُهُ النَّارُ إِلَّا أَثَرَ السُّجُودِ
“Dan Allah mengharamkan api Neraka untuk memakan (membakar) bekas sujud. Maka semua anak Adam akan dimakan api Neraka, selain bekas sujudnya.” [HR. Bukhari no.806 dan Muslim no.182]
Sementara dalam hadis lain Rasulullah ﷺ seakan membatasi, bahwa yang tak akan tersentuh api Neraka adalah wajah/kening saja. Beliau ﷺ bersabda:
إِنَّ قَوْمًا يُخْرَجُونَ مِنَ النَّارِ يَحْتَرِقُونَ فِيهَا، إِلَّا دَارَاتِ وُجُوهِهِمْ حَتَّى يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya ada sekelompok orang yang dikeluarkan dari Neraka. Mereka dibakar habis di dalamnya, kecuali lekukan-lekukan wajah mereka (karena pengaruh sujud), kemudian mereka akhirnya masuk ke dalam Surga.” [HR. Muslim no.191]
Dengan memerhatikan berbagai hadis di atas, semoga menjadikan kita semakin menyempurnakan tata cara kita saat salat, terutama saat sujud. Jangan asal-asalan, agar kita mendapatkan berbagai keutamaan sujud ini.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Oleh: al-Ustadz Berik Said hafidzhahullah
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
APA MAKSUD PERINTAH UNTUK PERBANYAK SUJUD?
Leave A Comment