بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
AJARAN SYIAH: HOMOSEKS DAN SODOMI ITU IBADAH
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ada satu risalah yang ditulis salah satu tokoh Syiah. Dia bergelar Al-Mufassir (Ahli Tafsir), Al-Muhaddits (Ahli Hadis), dan Al-Muarrikh (Ahli Sejarah) versi Syiah. Dia bernama Samahah Sayid Mulah Zadah Ridha. Dia menyatakan:
كان قد سألني بعض الأصحاب أن أكتب له رسالة مختصرة في وصف وفضائل وطء الأدبار ، تكون جامعة وكافية وشافية… ولما كثر الإلحاح والطلب صرفت بعض الوقت قبيل وطء صبياني الحسان في كتابة هذه الرسالة النفسية وسميتها ” الإخبار بما صح في ضرب الحلق من فضائل مروية عن سادة آل البيت وآثار معتبرة وأخبار”.
Ada sebagian kawan yang memintaku untuk menulis risalah ringkas tentang cara dan keutamaan menyetubuhi dubur, yang lengkap dan komprehensif… Ketika permintaan semakin banyak, aku sediakan waktu khusus, sebelum aku menyetubuhi anak-anakku yang cakep, untuk menulis risalah yang mulia ini, yang aku beri nama: “Al-Ikhbar Bima Shahha Fi Dharbil Halqi Min Fadhail, Marwiyah ‘An Sadati Alil Bait, Wa Atsaar Mu’tabarah Wa Akhbar.” Artinya: “Informasi terkait riwayat yang shahih tentang keutamaan menyetubuhi dubur. Berdasarkan riwayat dari pemuka Ahlil Bait dan riwayat-riwayat yang diterima.”
Selanjutnnya Zadah Ridha memberikan Mukadimah:
وأقول بداية أن الله خلق الأدبار لتكون موضعاً شريفاً للأزْبَـار ، وحكمتها تضاهي حكمه خلق الليل والنهار ، والوطء مرغوبٌ فيه وقت الإقامة والأسفار ، فالإسْتُ الحصن الحصين وهي العلاج إذا فقد الطب عمل يسير يعود بالنفع على فاعليه بالأجر الكثير رؤية الإست عبادة ، ولمسها عبادة وتقبيلها عبادة ، ووطئها عبادة ، والنظر إلي الدبر، والبحث عنه عباده ومجرد التفكير في الإست أو الدبر هو عبادة محضة
Saya awali dengan pernyataan, bahwa Allah menciptakan dubur untuk menjadi tempat mulia bagi azbar (penis). Hikmahnya seperti hikmah penciptaan siang dan malam. Senggama sangat diinginkan ketika itu, baik ketika di rumah maupun ketika safar. Pantat adalah pelindung, yang menjadi obat ketika tidak ada dokter. Amal yang mudah tapi memberikan manfaat dan pahala besar bagi pelakunya. Melihat pantat itu ibadah, mengelus pantat ibadah, menciumnya ibadah, menyetubuhinya ibadah, melihat dubur ibadah, mengarah ke dubur ibadah, membayangkan pantat dan dubur juga ibadah.
Laa haula wa laa quwwata illaa billaah…
Lalu dia mulai membawakan riwayat dusta dari imam mereka, Ahlul Bait:
عن جدنا الإمام موسى الكاظم عليه السلام قال: لا يبلغ عبد درجة الإيمان حتى يُضرَب أو يَضرب الحلَق “
Dari kakek kami, Imam Musa al-Kadzim ‘alaihis salam, bahwa seorang hamba tidak akan sampai pada derajat iman, sampai dia disetubuhi atau menyetubuhi di lingkar dubur.
ورويت بإسناد موثق عن الإمام جعفر الصادق عليه السلام قال: من سعادة المؤمن أن يكون مكثاراً لوطء الأدبار متقرباً بذلك إلى العزيز الغفار”
Dan diriwayatkan dengan sanad yang dipercaya, dari Imam Ja’far as-Shadiq ‘alaihis salam: “Bagian dari kebahagiaan seorang Mukmin, dia banyak melakukan homo di dubur, dalam rangka beribadah kepada Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
وعنه عليه السلام قال: وطء الفرج بثواب عمرة، ووطء الدبر بثواب حجة تامة
Dan juga dari Ja’far ‘alaihis salam, “Bersenggama di farji, pahalanya seperti umrah. Dan bersenggama di dubur, pahalanya seperti haji, sempurna.”
Tafsir firman Allah:
فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ
“Datangilah sawah kalian, dengan cara apa saja yang kalian inginkan.” [QS. al-Baqarah: 223]
Menurut Syiah, ayat ini adalah dalil bolehnya menyodomi.
Kata Zadah Ridha:
وحدثني آية الله العظمى ميرزا جعفر بن السيد رضا القمي قدس سره في تفسير هذه الآية قال: الآية تفيد أن وطء الدبر حلال, ويلحق
بذلك دبر الرجل لأن الأحاديث عن آل البيت صحت بذلك عبر طرق صحيحة, ولا تعارض بين القرآن وأقوال المعصومين سلام الله عليهم
Saya mendengar dari Mirza Ja’far bin Sayid Ridha al-Qumi, tentang tafsir ayat di atas:
Ayat ini menunjukkan, bahwa bersetubuh di dubur halal, termasuk dubur lelaki. Karena hadis-hadis dari Ahlul Bait statusnya shahih dari jalur yang shahih. Dan tidak ada pertentangan antara Alquran dengan perkataan para imam yang maksum.
Di bagian akhir risalah, Zadah Ridha menyatakan dengan tegas:
لما كانت عبادة وطء الأدبار من الأعمال المباركة, وكان ثوابها مضاعفا, وعدت من علامات الإيمان, سيّما وقد صح عن الرسول الأكرم أنه قال” رحم الله من عمل عمَل قوم لوط ,وكررها ثلاثا”وقد حرّف أهل السنة الملاعين قوله”رحم الله” إلى “لعن الله” وتلك جرأة ما بعدها جرأة وكفر وزندقة
Karena ibadah dengan menyetubuhi dubur diberkahi, pahalanya berlipat, dan bagian dari tanda iman, terlebih terdapat riwayat yang shahih dari Rasul yang mulia, beliau bersabda:
رحم الله من عمل عمَل قوم لوط
“Semoga Allah merahmati orang yang melakukan perbuatan seperti kaumnya Luth.”
Beliau ulangi tiga kali.
Namun hadis ini telah diselewengkan oleh Ahlus Sunah yang terlaknat. Sabda beliau: “Semoga Allah merahmati” diganti dengan “Semoga Allah melaknat.” Dan itu tindakan lancang dan kekufuran.
Dan masih banyak pernyataan Zadah Ridha yang lebih ngeres dibandingkan ini…
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#kaumLuth #sodomi #Syiah #ajaranSyiah #sodomidanhomoseksadalahibadah #homosex #gay, #lesbian #homoseks #LGBT #Liwath #Luthiyah #Homoseksualisme #homosexualism #LaknatAllah #kaumLuth #hubungansejenis #gay #sodomi #Luth #sodomi #transgender #hombreng #hukum #lesbianism #Allahmelaknattigakali #zinah
Leave A Comment