Syaikh Shalih al Fauzan mendapatkan pertanyaan sebagai berikut: “Apakah ada perbedaan antara akidah dengan manhaj?”
جـ/ المنهج أعم من العقيدة، المنهج يكون في العقيدة وفي السلوك
والأخلاق والمعاملات وفي كل حياة المسلم، كل الخِطة التي يسير عليها المسلم تسمى المنهج .
Jawaban beliau:
“Manhaj itu lebih luas dari pada akidah. Ada manhaj dalam berakidah, berperilaku, berakhlak, bermuamalah, dan dalam semua sisi kehidupan seorang Muslim. Seluruh langkah yang ditempuh oleh seorang Muslim (dalam seluruh aspek kehidupan, pent) itu disebut dengan istilah MANHAJ.
أما العقيدة فيراد بها أصل الإيمان، ومعنى الشهادتين ومقتضاهما هذه هي العقيدة .
Sedangkah yang dimaksud dengan akidah pokok-pokok iman (baca: Rukun Iman), makna dan konsekuensi Dua Kalimat Syahadat, itulah yang disebut dengan AKIDAH.” [Al Ajwibah al Mufidah ‘an As-ilah al Manahij al Jadidah hal 131, Terbitan Darul Minhaj Mesir cetakan keempat tahun 1426 H]
Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i mengatakan:
فمنهاجنا كتاب الله و سنة رسول الله- صلى الله عليه و على آله و سلم- كما قال تعالى: يأيها الذين آمنوا ادخلوا في السلم كافة
“Manhaj kita (kaum Muslimin, pent), adalah seluruh ajaran Alquran dan Sunnah Rasulullah, sebagaimana yang Allah firmankan yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara totalitas.” [QS al Baqarah: 208]
[Perkataan ini beliau sampaikan dalam kata pengantar beliau untuk buku al Siraj al Wahhaj bi Sahih al Minhaj karya Abul Hasan al Ma’ribi hal 11, Maktabah al Idrisi Shan’a Yaman, cetakan kedua tahun 1421 H].
Catatan:
Kedua penjelasan ulama di atas bertemu pada titik yang sama, yaitu MANHAJ atau MINHAJ seorang Muslim sejati adalah seluruh ajaran Alquran dan Sunnah. Seluruh ajaran Alquran dan Sunnah, baik terkait dengan adab, akhlak, ibadah, dan muamalah, adalah manhaj (baca: jalan) seorang Muslim.
Sehingga tidak berdusta, tidak khianat dan seterusnya adalah manhaj (baca: jalan) seorang Muslim dalam masalah akhlak.
Makan dengan tangan dan lain-lain adalah manhaj seorang Muslim dalam masalah adab.
Rutin menjalankan salat lima waktu adalah di antara manhaj seorang Muslim dalam bidang ibadah.
Tidak mau berjudi adalah di antara manhaj seorang Muslim dalam bidang muamalah.
Dengan penjelasan ini tentu pengertian manhaj seorang Muslim itu lebih luas dari pada akidah seorang Muslim. Oleh karena itu, Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi menulis sebuah buku berjudul Minhaj al Muslim yang berisikan ajaran Alquran dan Sunnah dalam adab, akhlak, ibadah, dan muamalah.
Oleh karena seorang yang ingin belajar manhaj ahli sunah yang merupakan seorang Muslim sejati harus belajar berbagai ilmu keislaman.
Sehingga belajar
• Fikih,
• Akidah,
• Akhlak,
• Adab,
• Tafsir dan
• Hadis
Adalah bagian dari belajar manhaj.
Walhasil, dua ulama di atas memaknai istilah manhaj dengan maknanya dalam bahasa Arab, yaitu jalan. Sehingga manhaj seorang Muslim adalah jalan seorang Muslim. Itulah seluruh ajaran Alquran dan Sunnah.
Ditulis oleh: al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله