بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
 
ADAB SAFAR / BEPERGIAN JAUH / PULANG MUDIK
 
1. Salat dan Doa Istikharah Sebelum Safar
 
“Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah salat dua rakaat selain salat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa (doa istikharah).” [HR. Ahmad, Bukhari]
 
2. Bertobat Kepada Allah
 
“… Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat, dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” [QS. Al-Baqarah: 222]
 
3. Menyelesaikan Persengketaan, Amanah, Utang, Dan Berwasiat
 
“Tiada hak bagi seorang Muslim yang memiliki sesuatu yang di dalamnya (harus) diwasiatkan, lantas ia bermalam sampai dua malam, melainkan wasiat itu harus (sudah) ditulis olehnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
 
4. Bersafar dengan Bekal yang Halal
 
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil…” [QS. Al-Baqarah: 188]
 
5. Bersafar dengan Dua Orang Atau Lebih
 
“Satu musafir adalah setan, dua musafir adalah dua setan, dan tiga musafir ialah rombongan musafir.” [HR. Ahmad, Abu Dawud. Hadis Hasan]
 
6. Bersafar dengan Teman yang Saleh
 
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” [QS. At-Taubah: 119]
 
7. Mengangkat Pemimpin Safar (Utamakan Yang Baik Akhlaknya)
 
“Jika tiga orang (keluar) untuk bepergian, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang dari mereka sebagai ketua rombongan.” [HR. Abu Dawud]
 
8. Disunnahkan Bersafar Pagi atau Malam Hari
 
“Ya Allah, berkahilah umatku pada pagi harinya.” [HR. Abu Dawud, Tirmidzi. Hadis Hasan]
 
“Hendaklah kalian bepergian pada waktu malam, karena seolah-olah bumi itu terlipat pada waktu malam.” [HR. Abu Dawud. Hadis Hasan]
 
9. Berpamitan Kepada Yang Ditinggalkan
 
Doa untuk musafir:
 
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
 
Astawdi’ullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik.
 
Artinya:
Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah. [HR. Ibnu Majah]
 
Musafir mendoakan untuk orang yang ditinggalkan:
 
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
 
Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’ahu
 
Artinya:
Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipan-Nya. [HR. Ibnu Majah]
 
10. Membaca Doa Keluar Rumah
 
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
 
Bismillahi tawakaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah.
 
Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya. [HR. Abu Dawud]
 
11. Membaca Doa Menaiki Kendaraan dan Doa Safar
 
اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ, اللهُ أَكْبَرُ,”
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ، الَلَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، الَلَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، الَلَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِيْ اْلأَهْلِ، الَلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ.”
 
Allahu Akbar (tiga kali). Subhaanal-Ladzii sakh-khoro Lanaa haadza wa maa kunnaa lahu muqri-niina wa innaa ilaa robbinaa lamun-qolibun, Allahumma innaa nas-aluka fii safarinaa hadzal-birro wat-takwa, wa minal ‘amali maa tardhoo, Allahumma hawwin ‘alaynaa safaronaa haadza wath-wi ‘annaa bu’dahu, Allahumma antash-shoohibu fiis-safari wal-kholiifatu fil-ahli, Allahumma inii a’udzubika min wa’tsa-is safari wa kaabatil-manzhori wa suu-il munqolabi fil-maali wal-ahli.
 
Artinya:
Allah Maha Besar (tiga kali). Maha Suci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Yaa Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, takwa, dan amal yang Engkau ridai dalam perjalanan kami ini. Yaa ALLAH mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Yaa Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Yaa Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga) [HR. Muslim]
 
12. Bertakbir Ketika Menanjak, Bertasbih Ketika Menurun
 
“Kami apabila berjalan menanjak mengucapkan Takbir اللهُ أَكْبَرُ
(Allahu Akbar). Dan apabila jalan menurun membaca Tasbih سُبْحَانَ الله (Subhanallaah).” [HR. Bukhari]
 
13. Perbanyak Mengucapkan Doa
 
“Tiga doa yang tidak akan ditolak: Doa orang tua untuk anaknya, doa orang yang sedang berpuasa, dan doa orang yang sedang safar.” [HR. Al-Baihaqi]
 
14. Memberitahukan Terlebih Dahulu Akan Kedatangannya
 
“Agar keluarganya mempunyai waktu terlebih dahulu untuk merapikan diri, berhias, menyisir rambut yang kusut, dan dapat bersolek setelah ditinggal pergi.” [HR. Muslim]
 
15. Salat Dua Rakaat di Masjid Ketika Tiba dari Safar
 
“Sesungguhnya apabila Nabi ﷺ telah tiba dari bepergian pada saat Dhuha, beliau masuk ke dalam masjid dan kemudian salat dua rakaat sebelum duduk.” [HR. Bukhari dan Muslim]
 
almanhajorid, rumayshocom,konsultasisyariahcom
 
 
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook:
https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Baca juga:
ADAB SAFAR / BEPERGIAN JAUH / PULANG MUDIK