بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#NasihatUlama
MENINGGALKAN PAKAIAN MEWAH KARENA TAWADHU’
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang meninggalkan (menjauhkan diri dari) suatu pakaian (yang mewah) dalam rangka tawadhu’ (rendah hati) karena Allah, padahal dia mampu (untuk membelinya / memakainya), maka pada Hari Kiamat nanti Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, lalu dia dipersilakan untuk memilih perhiasan / pakaian (yang diberikan kepada) orang beriman, yang mana saja yang ingin dia pakai.” [Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam “Shahih Al-Jami'” 6145]
Fawaid Hadis:
- Hadis ini TIDAK menunjukkan tercelanya memakai pakaian mewah, namun sebagai motivasi untuk zuhud dan tawadhu’ (rendah hati).
- Meninggalkan pakaian mewah bukan karena tak mampu, namun karena tawadhu’.
- Jika meninggalkan pakaian mewah yang mampu dia beli, namun bukan dalam rangka tawadhu’, maka tidak ada keutamaannya.
- Meninggalkan pakaian mewah bukan berarti memakai pakaian compang-camping, namun maksudnya adalah “Sederhana” (sedang-sedang saja) dalam berpakaian.
Wallahu a’lam.
Instagram, Twitter & Telegram Channel: @JakartaMengaji
Penulis: Ustadzah Arfah Ummu Faynan, Lc – KajianIslamChannel
Sumber: ttps://www.facebook.com/JakartaMengajiOfficial/photos/a.633889743458454.1073741828.633867766793985/656958797818215/?type=3&theater
Leave A Comment