بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
#NasihatUlama, #TazkiyatuNufus
Bisa jadi ada yang mendapatkan limpahan rezeki, namun ia adalah orang yang gemar maksiat. Ia tempuh jalan kesyirikan, lewat ritual pesugihan misalnya, dan benar ia cepat kaya. Ketahuilah, bahwa mendapatkan limpahan kekayaan seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan, namun itu adalah istidraj. Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki, padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.
Allah ta’ala berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka. Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” [QS. Al An’am: 44]
Syaikh As Sa’di menyatakan:
“Ketika mereka melupakan peringatan Allah yang diberikan pada mereka, maka dibukakanlah berbagi pintu dunia dan kelezatannya, mereka pun lalai. Sampai mereka bergembira dengan apa yang diberikan pada mereka. Akhirnya Allah menyiksa mereka dengan tiba-tiba. Mereka pun berputus asa dari berbagai kebaikan. Seperti itu lebih berat siksanya. Mereka terbuai, lalai, dan tenang dengan keadaan dunia mereka. Namun itu sebenarnya lebih berat hukumannya dan jadi musibah yang besar.” [Tafsir As Sa’di, hal. 260].
Semoga kita bisa terhindar dari hal demikian.
Silakan di-share, semoga bermanfaat.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Assalamualaikum
Subhanallah