بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

20 KEUTAMAAN PADA SEPULUH HARI PERTAMA ZULHIJAH

 

(1). Amal-amal saleh pada hari itu lebih dicintai oleh Allah ﷻ

ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻓﻴﻬﻦ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﺸﺮ . ﻗﺎﻟﻮﺍ: ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ؟ ﻗﺎﻝ: ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺧﺮﺝ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺮﺟﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﻲﺀ

“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di saat itu akan lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari (pertama) dari Zulhijah. Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak juga berjihad fii sabilillah?” Beliau ﷺ menjawab: “Tidak juga berjihad fii sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatu apapun (yaitu mati syahid).” [HR. Bukhari no. 969, hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma]

(2). Dilipatgandakan pahala amal-amal saleh seperti salat, bersedekah, baca Alquran, berpuasa, berzikir dan lain-lain

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. (Dan) di antaranya empat Bulan Haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” [QS. At-Taubah 9: 36]

Ibnu ’Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:
“Allah mengkhususkannya pada empat bulan tersebut sebagai Bulan Haram, dianggap sebagai bulan mulia. Melakukan maksiat pada bulan itu dosanya akan lebih besar, dan amal-amal saleh yang dilakukan (di bulan itu) akan menuai pahala yang lebih banyak.” [Lathaa-iful Ma’aarif hal 207]

(3). Berpuasa sunnah selama sembilan hari dari tanggal 1 s/d 9 Zulhijah

Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari beberapa istri Nabi ﷺ berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْر

“Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari pertama Zulhijah, pada hari Asyura (10 Muharam), dan berpuasa tiga hari setiap bulannya (di tanggal 13, 14 dan 15 pada bulan Islam)….” [HR. Abu Dawud no. 2437, dan an-Nasaa’i no. 2372 dan 2417, Ahmad no. 2269 dan juga al-Baihaqi IV/284, Shahiih Sunan Abi Dawud no. 2106]

Sahabat Nabi ﷺ yang mempraktikkan puasa sunnah selama sembilan hari awal Zulhijah adalah Abdullah bin Umar. Di antara ulamanya tabi’in seperti al-Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin serta Qotaadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut, dan inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.” [Lihat Kitab Lathaa-iful Ma’aarif hal 461)

(4). Disyariatkan puasa Arafah tanggal 9 Zulhijah
“Puasa di Hari Arafah karena mengharap‎ ‎pahala dari Allah, dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya.” [HR. Muslim no. 1162, hadis Abu Qotadah radhiallahu anhu]

(5). Allah ﷻ telah bersumpah dengan menyebutkan keutamaan hari-hari itu.

Allah ﷻ berfirman: “Demi malam yang sepuluh.” [QS. Al-Fajr 89: 2]

(6). Terdapat sebaik-baik hari di dunia, yaitu sepuluh hari pertama Zulhijah. [HR. Al-Bazzar, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1133, hadis dari Jabir radhiallahu anhu]

(7). Allah ﷻ telah menamakan Zulhijah dengan Asyhurun Ma’luumaat (beberapa bulan yang telah dimaklumi/diketahui), di mana jamaah haji itu mulai menyiapkan bekal, dan juga melakukan perjalanan haji, yaitu di bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah.

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

“(Musim) haji itu beberapa bulan yang dimaklumi. Barang siapa yang menetapkan niat dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka dia tidak boleh rafats, berbuat fasik, dan juga berbantah-bantahan dalam masa mengerjakan haji…” [QS. 2: 197]

(8). Allah ﷻ menamakan awal Zulhijah dengan sebutan Al-Ayyaamul Ma’luumaat (hari yang telah ditentukan) untuk memerbanyak zikir

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

“Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka, dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan, atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka itu berupa hewan ternak…” [QS. Al-Hajj 22: 28]

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan, bahwa Ibnu Umar dan juga Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari itu dan mengumandangkan takbir. Lantas orang-orang pun mengikuti takbirnya (untuk mengingatkan manusia agar masing-masing berzikir, tetapi bukannya dengan cara bersama-sama dengan satu suara)

Dan dianjurkan juga untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lain.

(9). Zulhijah termasuk bagian dari Bulan-bulan yang Haram (mulia) yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam serta Rajab, di mana kaum Muslimin dilarang memulai peperangan

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. (Dan) di antaranya empat Bulan Haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus. Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” [QS. At-Taubah 9: 36]

(10). Pelaksanaan ibadah haji dan umrah

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“…..Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, (bagi) seorang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (Dia tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” [QS. 3: 97]

(11). Iduladha tanggal 10 Zulhijah, salat dan mendengarkan khotbahnya

(12). Turun ayat tentang kesempurnaan agama Islam. [HR. Bukhari no. 45, hadis dari Umar bin al-Khaththab)

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“…..Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan juga telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, serta telah Aku ridai Islam itu menjadi agama bagimu…” [QS. Al-Maidah 5: 3]

(13). Yang berkurban tidak memotong kuku, rambut, serta kulit dari tanggal 1 Zulhijah, sampai hewan kurbannya disembelih tanggal 10 Zulhijah, atau pada hari-hari Tasyrik, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّيَ

“Apabila kamu telah melihat hilal (yaitu awal bulan) Zulhijah dan salah seorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah sekali-kali kamu memotong rambutnya, dan jangan pula memotong kukunya, sampai hewan kurban tersebut disembelih.” [HR. Muslim no. 1977 (41 dan 42), hadis dari Ummu Salamah radhiallahu anha]

(14). Terdapat sebaik-baik doa (yang cepat dikabulkan), yaitu di Hari Arafah. [HR. Malik, Shahiihul Jaami’ no. 1102, hadis dari Tholhah radhiallahu anhu]

(15). Banyak yang dibebaskan Allah ﷻ dari Neraka-Nya, yaitu pada Hari Arafah. [HR. Muslim no. 1348, Shahiihul Jaami’ no. 5796, hadis dari Aisyah radhiallahu anha]

(16). Hari yang disaksikan, Hari Arafah
“Hari yang dijanjikan adalah Hari Kiamat, hari yang menjadi saksi adalah pada hari Jumat. dan hari yang disaksikan adalah Hari Arafah….” [HR. Ath-Thabraani, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 8200, hadis dari Abu Malik Al-Asy’ari]

(17). Allah ﷻ turun ke langit dunia, yaitu pada Hari Arafah (untuk memberikan ampunan dan rahmat). [HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1360, hadis dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma]

(18). Allah ﷻ membanggakan orang yang sedang Wukuf di Arafah

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari Neraka melebihi Hari Arafah. Sungguh Allah itu mendekat, kemudian Allah pun membanggakan mereka itu di hadapan para Malaikat. Allah pun berfirman: “Apa yang mereka inginkan?” [HR. Muslim no. 3354, hadis dari Aisyah radhiallahu anha]

(19). Ada penyembelihan hewan ternak sebagai kurban untuk mendekatkan diri kepada Allah Tabaaraka wa Ta’ala

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

“Dan bagi tiap-tiap umat itu telah Kami syariatkan penyembelihan (untuk hewan kurban), supaya mereka itu menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu berserah dirilah kalian kepada-Nya, dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” [QS. Al-Hajj 22: 34]

(20). Zulhijah adalah bulan yang penuh dengan keutamaan, kelebihan, dan keistimewaan. Maka insya Allah akan lebih besar peluang diterimanya tobat, ampunan dan rahmat dari Allah ﷻ.

 

Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar (@najmiumar_official)

Sumber:
https://t.me/najmiumar/5790
https://t.me/najmiumar/5792

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat