“Tidak ada hari, di mana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini, yaitu di sepuluh hari (pertama) Zulhijah. Mereka pun bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak juga dengan jihad di jalan Allah?” Beliau ﷺ pun menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali orang yang telah keluar (berjihad) dengan jiwa serta hartanya, kemudian dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun (mati syahid).” [HR. Bukhari no. 969, hadis dari Ibnu Abbas]
“Allah mengkhususkan pada empat bulan tersebut sebagai bulan haram. Ia dianggap sebagai bulan mulia. Melakukan maksiat pada bulan itu dosanya akan lebih besar. Dan amal-amal saleh yang dilakukan (di bulan itu) akan menuai pahala yang lebih banyak.” [Lathaa-iful Ma’aarif hal 207]
03. Disyariatkannya puasa sunnah selama sembilan hari, dari tanggal 1 s/d 9 Zulhijah [HR. Abu Dawud no. 2437, an-Nasaa’i no. 2372 dan 2417, Ahmad no. 2269 dan al-Baihaqi IV/284, lihat Shahiih Sunan Abi Dawud no. 2106]
04. Disyariatkannya Puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah [HR. Muslim no. 1162, hadis dari Abu Qotadah]
05. Allah ﷻ telah bersumpah dengan menyebutkan hari-hari itu. [QS. Al-Fajr 89: 2]
06. Terdapat sebaik-baiknya hari di dunia, yaitu sepuluh hari pertama Zulhijah [HR. Al-Bazzar, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1133, hadis dari Jabir]
07. Allah ﷻ telah menamakan Zulhijah itu dengan Asyhurun Ma’luumaat (beberapa bulan yang dimaklumi/diketahui), di mana jamaah haji mulai menyiapkan bekal serta melakukan perjalanan, yaitu di bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijah [QS. 2:197]
08. Allah ﷻ menamakan awal Zulhijah dengan sebutan lain Al-Ayyaamul Ma’luumaat (Hari yang Telah Ditentukan) untuk memerbanyak zikir [QS. Al-Hajj 22: 28]
Imam Bukhari rahimahullah berkata, bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma keluar ke pasar di sepuluh hari itu, dan mereka pun mengumandangkan takbir. Lalu orang-orang pun mengikuti takbirnya (untuk mengingatkan manusia agar masing-masing berzikir, tetapi itu bukanlah zikir dengan cara berjamaah)
09. Zulhijah termasuk bagian dari bulan-bulan haram (mulia) yaitu Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab, di mana kaum Muslimin dilarang memulai peperangan. [QS. At-Taubah [9]: 36)
10. Adanya pelaksanaan ibadah haji serta umrah. [QS. Ali Imran 3: 97]
11. Adanya hari raya Iduladha, salat, dan mendengarkan khotbah.
12. Turunnya ayat tentang kesempurnaan agama Islam. [HR. Bukhari no. 45, hadis dari Umar bin Khaththab) “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sbagai agamamu.” [QS. 5: 3]
13. Yang berkurban tidak memotong kuku, rambut, dan kulit dari tanggal 1 s/d hewan kurban disembelih pada tanggal 10 Zulhijah, atau di hari-Hari Tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila kamu telah melihat hilal (yaitu awal bulan) Zulhijah, dan salah seorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah sekali-kali kamu memotong rambutnya, dan jangan pula ia memotong kukunya, sampai hewan kurban itu disembelih.” [HR. Muslim no.1977 (41 dan 42), hadis Ummu Salamah]
14. Terdapat sebaik-baik doa (yang cepat dikabulkan), yaitu di Hari Arafah. [HR. Malik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1102, hadis dari Thalhah]
15. Banyak yang dibebaskan Allah ﷻ dari api Neraka, yaitu pada Hari Arafah. [HR. Muslim no. 1348, lihatlah Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 5796, hadis dari Aisyah]
16. Hari yang disaksikan pada Hari Arafah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Hari yang dijanjikan adalah Hari Kiamat, hari yang menjadi saksi adalah hari Jumat, dan hari yang disaksikan adalah Hari Arafah…” [HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihul Jaami’ no.8200, hadis dari Abu Malik Al-Asy’ari]
17. Allah ﷻ turun ke langit dunia, yaitu pada Hari Arafah (untuk memberikan ampunan, rahmat, dll). [HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihul Jami’ ash-Shaghir no.1360, hadis Ibnu Umar)
18. Allah ﷻ membanggakan orang yang Wukuf di Arafah. [HR. Muslim no. 3354, hadis dari Aisyah)
19. Adanya penyembelihan hewan ternak sebagai kurban, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah ﷻ. [QS. Al-Hajj 22: 34]
20. Bulan yang penuh dengan keutamaan, kelebihan, dan keistimewaan. Maka insya Allah akan lebih besar peluang untuk diterimanya tobat, mendapatkan ampunan dan rahmat.
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar (@najmiumar_official)