بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

#AdabAkhlak
JANGAN SEMBARANGAN MELAKNAT
Seorang Mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang jorok omongannya
Hendaknya kita berhati-hati dalam masalah laknat, bahkan kepada orang kafir sekalipun. Orang kafir yang masih hidup tidak boleh ditujukan laknat kepadanya secara personal. Hukumnya haram melaknat orang kafir secara personal yang masih hidup. Karena boleh jadi Allah merahmati dia, sehingga dia mendapatkan hidayah untuk masuk Islam.
Dalilnya adalah ketika Nabi ﷺ mendoakan laknat untuk Abu Jahl, begitu juga orang-orang musyrik Quraisy lainnya, Allah ta’ala menegur beliau ﷺ melalui firman-Nya:

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ

“Tak ada sedikit pun campur tanganmu dalam urusan mereka itu, atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim” (QS. Ali imran:128).
Adapun untuk orang kafir yang sudah meninggal, maka boleh bagi Anda untuk mendoakan laknat untuknya. Karena orang yang mati dalam keadaan kafir, maka dia sudah pasti mendapatkan laknat Allah ‘azza wa jalla.
Meskipun boleh, bagi seorang Mukmin meninggalkannya lebih utama, karena Rasulullah ﷺ bersabda:

لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ

“Seorang Mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang jorok omongannya” (HR. Tirmidzi, no. 1977; Ahmad, no. 3839 dan lain-lain)
Dan tanpa Anda laknat sekalipun, mereka telah divonis oleh Allah sebagai orang-orang terlaknat. Dan cukuplah ini bagi kita:

إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا

Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir, dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (Neraka).

خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا

Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka tidak memeroleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong (QS. Al-Ahzab: 64-65).
Bila melaknat secara personal orang kafir saja terlarang, maka melaknat seorang Muslim tentu lebih terlarang lagi. Sungguh mengherankan bila seorang Muslim begitu mudah mengucapan laknat kepada saudaranya, padahal perkara laknat ini adalah perkara yang besar.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Siapa yang melaknat seorang Mukmin, maka ia seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari dalam Shahihnya 10/464).
Beliau ﷺ juga bersabda: “Orang yang banyak melaknat tidak akan diberi syafaat, dan syahadatnya tidak akan diterima pada Hari Kiamat.” (HR. Muslim dalam Shahihnya no. 2598 dari Abi Darda radhiallahu ‘anhu)
Jadilah insan Muslim yang santun dan lembut tutur katanya. Nabi kita ﷺ adalah nabi yang penuh dengan kasih sayang. Beliau ﷺ pernah bersabda:

إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَةً

“Sesunguhnya aku tidak diutus sebagai tukang melaknat. Sesungguhnya aku diutus hanya sebagai rahmat.”
____
(Faidah dari rekaman muhadhoroh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah di Masjid Nabawi)
 
Penulis: Ahmad Anshori
[Muslim.Or.Id]
Sumber: http://Muslim.or.id/23309-jangan-sembarang-melaknat.html