Gambaran Siksa  Neraka

Penulis: Muhammad Ahmad al-‘Amari

Adapun penghuni Neraka, maka cukup satu sifat yang menggambarkan betapa ngerinya Neraka, yang merupakan seburuk-buruk tempat untuk menetap dan tinggal. Lebih jelasnya, simaklah firman Allah ta’ala berikut ini:

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَاماً. إِنَّهَا سَاءتْ مُسْتَقَرّاً وَمُقَاماً.

“Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan Kami, jauhkan adzab Jahanam dari kami, Sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”. Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman”.  (QS. al-Furqaan/25: 65-66).

a. Jahanam adalah penjara yang menyesakkan bagi penghuninya. Sebagaimana yang Allah ta’ala nyatakan dalam firman-Nya:

وَإِنْ عُدتُّمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيراً

“Dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazdabmu) dan Kami jadikan Neraka Jahanam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman”.  (QS. al-Israa’/17: 8).

Dalam surat al-Humazah dijelaskan:

كَلَّا لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ. نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ. الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ. إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ.

“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?. (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka”. (QS. al-Humazah/104: 4-8).

b. Pakaian mereka terbuat dari api yang menyala-nyala. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala:

هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِّن نَّارٍ يُصَبُّ مِن فَوْقِ رُؤُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

“Inilah dua golongan (golongan Mukmin dan golongan Kafir) yang bertengkar. Mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang Kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api Neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka”. (QS. al-Hajj/22: 19).

c. Selimut serta kasur mereka terbuat dari api Neraka. Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَـهُم مِّن جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِن فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ

“Mereka memunyai tikar tidur dari api Neraka dan di atas mereka ada selimut (api Neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim”.  (QS. al-A’raaf/7: 41).

d. Makanan mereka adalah api Neraka. Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ. طَعَامُ الْأَثِيمِ. كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ. كَغَلْيِ الْحَمِيمِ.

“Sesungguhnya pohon Zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang amat panas”. (QS. ad-Dukhaan/44: 43-46).

Dalam kesempatan lain Allah ta’ala berfirman:

أَذَلِكَ خَيْرٌ نُّزُلاً أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ. إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً لِّلظَّالِمِينَ. إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ. طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ. فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ.

“(Makanan Surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon Zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon Zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar Neraka yang menyala. Mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah Zaqqum itu”.  (QS. ash-Shaffaat/37: 62-66).

e. Sedangkan minuman mereka adalah air panas yang menggelegak. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya:

فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ. ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْباً مِّنْ حَمِيمٍ.

“Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu. Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah Zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah pohon Zaqqum itu, pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas”.  (QS. ash-Shaaffat/37: 66-67).

f. Bila mereka angkat bejana untuk meminumnya maka kulit wajahnya mengelupas karena kepanasan. Perhatikan firman Allah ta’ala:

وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاء كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءتْ مُرْتَفَقاً

“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu Neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.  (QS. al-Kahfi/18: 29).

g. Maka apabila mereka memaksa untuk minum, dikarenakan tidak tahan lagi menahan rasa haus, terputuslah usus mereka. Sebagaimana yang digambarkan oleh Allah ta’ala dalam firman-Nya:

وَسُقُوا مَاء حَمِيماً فَقَطَّعَ أَمْعَاءهُمْ

“Sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya”. (QS. Muhammad/47: 15).

h. Mereka di antara dua keadaan, tidak mati tidak pula hidup. Sebagaimana firman-Nya:

ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى

“Kemudian dia tidak akan mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup”. (QS. al-A’laa/87: 13).

Seorang penyair mengatakan dalam bait syairnya:

Ketahuilah, ketika  jiwa tak mati sehingga bisa bebas

Tidak pula hidup, dengan merasakan hidupnya

Neraka adalah kampung kemurkaan Allah atas penghuninya, Allah tidak pernah ridho terhadap mereka selama-lamanya.

 

Diambil dari buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Karya: محمد أحمد العماري
Terjemah: Arif Hidayatullah
Editor: Eko Haryanto Abu Ziyad
Terbitan: IslamHouse 1434H/2013M