بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

#DoaZikir

BACALAH BISMILLAH SEBELUM MAKAN

Doa yang diajarkan Nabi ﷺ ketika hendak makan adalah mengucapkan Tasmiyah, yaitu ucapan ‘Bismillah’ dan BUKAN Bismillahir rohmanir rohim, sebagaimana yang banyak dikerjakan oleh kaum Muslimin sekarang ini. Bahkan sebahagian para ulama telah membid’ahkan ucapan tersebut, lantaran ketiadaan dalil tentang ucapan tersebut, meskipun bagi sebahagian mereka beranggapan, bahwa ucapan tersebut lebih baik dan lebih sempurna. Namun syariat selalu berpijak kepada dalil-dalil sharih (jelas) dan shahih. Bukan dengan dasar persangkaan, logika, hawa nafsu atau kebiasaan yang dikerjakan oleh mayoritas manusia.

Dari Umar bin Abi Salamah, bahwasanya ia pernah masuk menemui Rasulullah ﷺ dan di sisinya ada makanan. Beliau ﷺ bersabda:

ادْنُ يَا بُنَيَّ فَسَمِّ اللهَ وَ كُلْ بِيَمِيْنِكَ وَ كُلْ مِمَّا يَلِيْكَ

“Wahai anakku mendekatlah (kemari)! Ucapkanlah Tasmiyah (mengucapkan Bismillah). Makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang ada di dekatmu!”. [HR al-Bukhoriy: 5376, Muslim: 2022, Abu Dawud: 3777, Ibnu Majah: 3267, at-Turmudziy: 1858, Ahmad: IV/ 26, 27 dan ad-Darimiy: II/ 100. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].

Ada pula hadis-hadis lain yang secara tegas menunjukkan wajibnya membaca Bismillah sebelum makan, di antaranya:

Dari Aisyah berkata, Rasulullah ﷺ memakan makanan bersama enam orang shahabatnya. Tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui, lalu makan dua suapan. Maka Rasulullah ﷺ bersabda:

            أَمَّا أَنَّهُ لَوْ كَانَ قَالَ: بِسْمِ اللهِ لَكَفَاكُمْ فَإِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَقُوْلَ بِسْمِ اللهِ فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ فِىِ أَوِّلِهِ وَ آخِرِهِ

“Seandainya ia mengucapkan ‘Bismillah,’ niscaya akan mencukupi kalian. Maka apabila seseorang di antara kalian hendak makan, hendaklah ia mengucapkan ‘Bismillah’. Jika ia lupa mengucapkan ‘Bismillah’ di awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah fi awwalihi wa aakhirihi’ (dengan nama Allah di awal dan akhirnya). [HR Ibnu Majah: 3264 dan at-Turmudziy: 1859. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].

Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تعالى فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تعالى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَ آخِرَهُ

“Apabila seseorang di antara kalian hendak makan, hendaklah ia menyebut nama Allah ta’ala. Jika ia lupa menyebut nama Allah ta’ala di awalnya, maka hendaklah ia mengucapkan “Bismillah awwalahu wa aakhirahu” (Dengan nama Allah di awal dan akhirnya). [HR Abu Dawud: 3767, at-Turmudziy: 1858 dan Ahmad: VI/ 143. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].

Hal ini telah dijelaskan oleh asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy hafizhohullah di dalam Fiq-H Al-Hadits:

1). Merupakan sunnah mengucapkan Tasmiyah, yaitu lafal ‘Bismillah’ (ketika hendak makan). Tidak ada hujjah (dalil) bagi orang yang mengucapkan ‘Bismillahir rohmanir rohim’. Bahkan sebahagian ahli ilmu menyatakan akan kebid’ahannya.

2). Al-Imam al-Ghozaliy menyangka bahwa ucapan Tasmiyah itu diucapkan setiap suapan, dan pernyataan ini adalah batil. Karena ucapan Tasmiyah itu adanya hanya di awal makanan dan tidak diulang-ulang.

3). Ucapan Tasmiyah itu dapat menghasilkan berkah dan mencegah setan untuk ikut serta di dalam (menyantap) makanan.

4). Manusia itu adalah makhluk yang banyak lupanya. Maka barang siapa yang tidak mengucapkan Tasmiyah lantaran lupa, hal tersebut tidak mengapa. Namun ketika ia ingat, hendaknya ia bersegera mengucapkan ‘Bismillahi awwalahu wa aakhirohu”. [Bahjah an-Nazhirin: II/ 50]

Karena jika seseorang lupa membaca Tasmiyah, maka setan akan ikut serta di dalam memakan makanan tersebut, dan hilanglah berkah darinya.

Lalu jika seseorang lupa membaca Tasmiyah di awal ia hendak makan, hendaklah ia mengucapkan ‘Bismillahi awwalahu wa aakhirohu’ atau ‘Bismillah fi awwalihi wa aakhirihi’ (Dengan nama Allah di awal dan akhirnya).

Adapun hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Amr bin al-Ash radliyallahu anhuma, dari Nabi ﷺ, bahwasanya apabila dihidangkan makanan, beliau ﷺ mengucapkan:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ بِسْمِ اللهِ

Alloohumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa waqinaa ‘adzaabannaar

Artinya:

‘Ya Allah, berkahilah kami terhadap apa yang Engkau telah rezekikan kepada kami dan jagalah diri kami dari azab Neraka. Bismillah’. [HR Ibnu as-Sunniy di dalam Amal al-Yaum wa al-Lailah, ath-Thabraniy dan Ibnu Adiy. Berkata asy-Syaikh Salim bin Ied al-Hilaliy: Dha’if jiddan (Lemah Sekali)].

Karena derajatnya Lemah Sekali (Dha’if Jiddan), maka hadis tersebut TIDAK DAPAT dijadikan hujjah. Oleh sebab itu, doa di atas TIDAK BOLEH DIAMALKAN/ diucapkan oleh seorang Muslim, lantaran hadis tersebut bukanlah hujjah yang sharih lagi shahih. Bagi yang tetap mengamalkannya, padahal sudah tahu kedhaifannya, maka ia telah berdusta atas nama Rasulullah ﷺ dan balasannya adalah siksa api Neraka.

Semoga bermanfaat, wallahu a’lam bish showab.

 

Dinukil dari beberapa sumber:

https://Muslim.or.id/23494-fikih-Bismillah-sebelum-makan.html

https://cintakajiansunnah.wordpress.com/tag/doa-ketika-lupa-berdoa-sebelum-makan/

 

Catatan Tambahan:

Hukum Membaca Bismillah Sebelum Makan

Sebagian orang berpandangan sunah, hukum membaca Bismillah sebelum makan, baik makan sendirian atau bareng-bareng (berjamaah). Namun lebih tepat bila dikatakan, bahwa hukum membaca Bismillah sebelum makan adalah wajib, meski sejatinya ada silang pendapat di kalangan ulama mengenai masalah ini. Namun pendapat yang lebih rajih -Allahu a’lam- adalah pendapat yang menyatakan wajib.