بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
YASINAN MALAM JUMAT SECARA BERJAMAAH ADAKAH TUNTUNANNYA?
Sudah menjadi kebiasaan rutin pada tiap malam Jumat sebagian ibu-ibu yang tergabung dalam jamaah pengajian atau arisan RT mengadakan acara Yasinan, yaitu membaca Surat Yasin bersama-sama pada tiap rumah warga setempat secara bergiliran. Biasanya mereka melakukan hal tersebut selain sudah menjadi tradisi juga tidak terlepas untuk meraih fadhilah-fadhilah yang akan didapatkan apabila membaca Surat Yasin.
Terkadang dalam momen tertentu partai-partai politik juga ikut bagian memanfaatkan keadaan ini untuk menggalang masa dan dengan gencarnya menghidupkan acara ini. Mereka juga terkadang mencetak buku Yasin dengan gambar atau logo tertentu plus membagi-bagikan selendang atau jilbab dll. Maka jadilah perkumpulan Yasinan sebagai komoditi politik.
Membaca Alquran itu sangat di anjurkan dan bahkan mendapat pahala. Hanya saja apabila dibuat semacam pengkhususan, seakan-akan membaca Surat Yasin pada malam Jumat adalah suatu kewajiban, maka hal tersebut tentunya harus bersandar kepada dalil.
Tidak salah membaca Surat Yasin atau surat apapun pada malam Jumat secara sendirian. Dan sangat salah juga kalau melarang seseorang membaca Alquran.
Hanya saja kekeliruan anggapan bagusnya membaca Surat Yasin pada malam Jumat pada sebagian umat Islam tersebut menjadi timbul karena keliru dalam memahami fadhilah-fadhilah Surat Yasin. Dan dalam praktiknya Surat Yasin tersebut dibaca secara berjamaah, sehingga tidak ada lagi yang menyimak bacaan tersebut karena masing-masing membaca. Bagi yang kurang bisa membaca Alquran biasanya hanya mengikuti membaca bagian ujung pada setiap ayat dengan suara yang keras, sehingga tidak ada yang mengoreksi benar atau salah bacaan tersebut. Padahal alangkah baiknya seandainya membaca Alquran tersebut secara tartil dan mengerti apa maksud ayat tersebut.
Rasulullah ﷺ, para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in adalah orang yang PALING MENGERTI AGAMA ISLAM. Mereka TIDAK melakukan baca Yasin pada malam Jumat secara berjamaah, walaupun mungkin sebagian manusia menganggapnya baik.
Pahamilah “Kaidah” yang agung ini:
لو كان خيرا لسبقون اليه
“Lau Kaana Khairan Lasabaquuna ilaihi.”
SEANDAINYA PERBUATAN ITU BAIK, MAKA RASULULLAH, PARA SAHABAT, TABI’IN DAN TABIUT TABI’IN PASTI MEREKA LEBIH DAHULU MENGAMALKANNYA DARIPADA KITA. Karena mereka paling tahu tentang nilai sebuah kebaikan daripada kita yang hidup di jaman sekarang ini.
Yang perlu diketahui juga, setelah diteliti, ternyata hadis-hadis tentang keutamaan Surat Yasin satu pun TIDAK ADA yang shahih. Silakan klik dan baca link ini:
Bahkan yang dianjurkan malah membaca Surat Al Kahfi.
Silakan klik dan baca link ini:
Namun ketika dinasihati akan hal tersebut biasanya mereka langsung berdalih dan mengatakan dan bergumam: “Masa baca Surat Yasin saja dilarang?!” Atau ada pula yang berkata: “Masa baca zikir saja dilarang?!”
Untuk menyanggah perkataan di atas, perlu sekali kita ketahui mengenai dua macam bidah, yaitu Bidah Hakikiyah dan Idhofiyah.
Bidah Hakikiyah adalah setiap bidah yang TIDAK ADA dasarnya sama sekali baik dari Alquran, As Sunnah, Ijma’ kaum Muslimin, dan bukan pula dari penggalian hukum yang benar menurut para ulama baik secara global maupun terperinci. (Al I’tishom, 1/219)
Di antara contoh Bidah Hakikiyah adalah puasa mutih (dilakukan untuk mencari ilmu sakti), mendekatkan diri pada Allah dengan kerahiban (hidup membujang seperti para biarawati), dan mengharamkan yang Allah halalkan dalam rangka beribadah kepada Allah. Ini semua tidak ada contohnya dalam syariat.
Bidah Idhofiyah adalah setiap bidah yang memiliki dua sisi yaitu
[a] Dari satu sisi memiliki dalil. Maka dari sisi ini BUKANLAH bidah dan
[b] Di sisi lain tidak memiliki dalil. Maka ini sama dengan Bidah Hakikiyah. (Al I’tishom, 1/219)
Jadi Bidah Idhofiyah dilihat dari satu sisi adalah perkara yang disyariatkan. Namun ditinjau dari sisi lain yaitu dilihat dari enam aspek adalah bidah. Enam aspek tersebut adalah waktu, tempat, tatacara (kaifiyah), sebab, jumlah, dan jenis.
Contoh Bidah Idhofiyah adalah zikir setelah shalat atau di berbagai waktu secara berjamaah dengan satu suara. Zikir adalah suatu yang masyru’ (disyariatkan), namun pelaksanaannya dengan tatacara semacam ini TIDAK disyariatkan dan termasuk bidah yang menyelisihi sunnah.
Contoh lainnya adalah puasa atau shalat malam hari Nishfu Syaban (Pertengahan Syaban). Begitu pula shalat Roghoib pada malam Jumat pertama Rajab. Kedua contoh ini termasuk Bidah Idhofiyah. Shalat dan puasa adalah ibadah yang disyariatkan, namun terdapat bidah dari sisi pengkhususan zaman, tempat dan tatacara. TIDAK ADA dalil dari Al Kitab dan As Sunnah yang mengkhususkan ketiga hal tadi.
Begitu juga hal ini dalam acara Yasinan dan Tahlilan. Bacaan tahlil adalah bacaan yang disyariatkan. Bahkan barang siapa mengucapkan bacaan tahlil dengan memenuhi konsekuensinya ,maka dia akan masuk Surga. Namun yang dipermasalahkan adalah pengkhususan waktu, tatacara dan jenisnya. Perlu kita tanyakan, manakah dalil yang mengkhususkan pembacaan tahlil pada hari ke-3, 7, dan 40 setelah kematian. Juga manakah dalil yang menunjukkan harus dibaca secara berjamaah dengan satu suara. Mana pula dalil yang menunjukkan, bahwa yang harus dibaca adalah bacaan Laa ilaha illallah, bukan bacaan tasbih, tahmid atau takbir. Dalam acara Yasinan juga demikian. Kenapa yang dikhususkan hanya Surat Yasin, bukan Surat Al Kahfi, Surat As Sajdah atau yang lainnya? Apa memang yang teristimewa dalam Alquran hanyalah Surat Yasin bukan surat lainnya? Lalu apa dalil yang mengharuskan baca Surat Yasin setelah kematian? Perlu diketahui, bahwa kebanyakan dalil yang menyebutkan keutamaan (fadhilah) Surat Yasin adalah dalil-dalil yang lemah bahkan sebagian palsu.
Jadi yang dipermasalahkan di sini adalah BUKAN puasa, shalat, bacaan Alquran maupun bacaan zikir yang ada. Akan tetapi yang kami permasalahkan adalah pengkhususan waktu, tempat, tatacara, dan lain sebagainya. Manakah dalil yang menunjukkan hal ini?
Sumber: http://www.rumaysho.com/belajar-islam/jalan-kebenaran/2945-mengenal-bidah-9-membaca-surat-Yasin-mengapa-dilarang.html (dengan sedikit pengubahan)
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#Yasinan #YasinansetiapmalamJumat #YasinansetiapKamisMalam #adakahtuntunannya #adakahdalilnya #bidah #acarabidah
Leave A Comment