Di antara amalan yang dapat dilakukan oleh seorang Muslim yang bisa menjadi sebab terhapusnya dosa orang yang melakukannya adalah wudu. Barang siapa berwudu dengan sempurna, maka dosa-dosanya akan keluar bersama tetesan air atau di akhir tetesan air wudunya. Jika setelah wudu dia kemudian melakukan salat, maka dia akan menjadi seperti bayi baru terlahir tanpa dosa.
Rasulullah ﷺ ketika ditanya tentang keutamaan wudu oleh salah seorang sahabat, beliau ﷺ menjawab:
“Tidak ada seorang pun di antara yang mendekatkan air wudunya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya, kecuali akan berjatuhan kesalahan-kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya, dan kesalahan-kesalahan hidungnya.
Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.
Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya.
Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air.
Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air.
Jika kemudian ia berdiri lalu salat, kemudian dia memuji Allah menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya hanya untuk Allah, kecuali dia terlepas dari kesalahan-kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya.” [Muttafaqun ’alaihi]
“Tidaklah seorang Muslim berwudu lalu ia menyempurnakan wudunya dan melaksanakan salat, kecuali Allah akan mengampuni dosa-dosa yang dilakukannya antara salat yang dia kerjakan itu, sampai dengan salat berikutnya.” [Muttafaqun ’alaihi]