“Ketahuilah, semoga Allah memberikan taufik kepadaku dan kalian, bahwasannya wajib atas setiap Muslim untuk mempelajari akidah Islam, agar dia mengerti makna dan prinsip-prinsipnya, yang akidah ini tegak di atasnya. Kemudian mengenal apa saja yang berlawanan dengannya, dan yang dapat membatalkannya, atau mengurangi (kesempurnaannya), yaitu berupa kesyirikan yang besar ataupun yang kecilnya.
“Maka ketahuilah, bahwasannya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” [QS. Muhammad: 19]
Berkata al-Imam al-Bukhari rahimahullah: “Bab Berilmu Sebelum Berucap dan Beramal
Maka dari sinilah perhatian para ulama terfokus untuk mempelajari hukum-hukum (ilmu-ilmu) tentang akidah dan mengajarkannya. Dan mereka menilai (menjadikan) ilmu akidah ini sebagai ilmu-ilmu yang mendasar dan prioritas. Dan mereka telah menulis karya-karya khusus (yang membahas) tentangnya.
Kalimat “Laa Ilaaha Illallah” bukan hanya diucapkan di lisan semata. Namun kalimat ini mempunyai kandungan, makna dan konsekuensi yang wajib untuk diketahui seluruhnya, dan diamalkan baik secara lahir maupun batin. Dan kalimat ini (juga) mempunyai pembatal-pembatalnya, dan hal-hal yang akan menguranginya, dan hal itu tidak akan jelas kecuali dengan mempelajarinya.”
[Diringkaskan dari kitab al-Irsyad ila Shahihil I’tiqad karya al-‘Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah halaman 13]
سلسلة صحيح الاعتقاد (٢)
● وجوب معرفة العقيدة الإسلامية
» اعلموا وفقني الله وإياكم أنه يجب على كل مسلم أن يتعلم العقيدة الإسلامية؛ ليعرف معناها وما تقوم عليه، ثم يعرف ما يضادها ويبطلها أو ينقصها من الشرك الأكبر والأصغر: قال الله تعالى : (فاعلم أنه لا إله إلا الله واستغفر لذنبك).
● قال الإمام البخاري رحمه الله: “باب العلم قبل القول والعمل”.
» ومن هنا اتجهت همم أهل العلم إلى تعلم أحكام العقيدة وتعليمها، واعتبروا ذلك من أوليات العلوم، وألفوا فيها مؤلفات خاصة.
» (لا إله إلا الله) ، ليست مجرد كلمة تقال باللسان، بل لها مدلول ومعنى ومقتضى، تجب معرفتها كلها، والعمل بها ظاهراً وباطناً، ولها مناقشات ومنقصات، ولا يتضح ذلك إلا بالتعلم.
[ملخصاً من كتاب: الإرشاد إلى صحيح الاعتقاد، ص13 – للشيخ العلامة صالح الفوزان حفظه الله]