Bagi orang-orang yang telah merasa dirinya besar, hebat dan kuat dengan organisasi, yayasan, dan lain sebagainya, maka waspadailah penyakit ganas ini! Karena hal itu akan menghancurkan kalian…!
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
“Tidak ada suatu perkara yang lebih merusak amalan daripada perasaan ujub dan terlalu memandang jasa diri sendiri.” [al-Fawa’id, hal. 147]
Semoga Allah membalas kebaikan salah seorang ustadz kami, semoga Allah menjaganya, yang menasihatkan hal ini kepada kami, untuk tidak merasa diri besar. Yang pada akhirnya akan menimbulkan dampak-dampak negatif, semisal berkobarnya api hizbiyah, terlalu mengutamakan kepentingan kelompok, dan memaksakan keinginan kepada pihak lain yang tidak sejalan pemikiran. Allahul musta’aan!
Ibnu Sa’ad menceritakan di dalam kitabnya ath-Thabaqat, bahwasanya Umar bin Abdul Aziz apabila berkhutbah di atas mimbar kemudian dia khawatir muncul perasaan ujub di dalam hatinya, dia pun menghentikan khutbahnya. Demikian juga apabila dia menulis tulisan dan takut dirinya terjangkit ujub, maka dia pun menyobek-nyobeknya, lalu dia berdoa: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hawa nafsuku.” [dikutip dari al-Fawa’id, hal. 146]
Salafus Shalih telah memberikan teladan kepada kita untuk tidak bersikap ujub. Ingatlah, bahwa segala kebaikan yang ada pada diri kita berasal dari anugerah Allah taala, BUKAN semata-mata karena kekuatan dan kemampuan kita! Bahkan kalau Allah berkehendak, niscaya saat ini kita masih tenggelam dalam alam kejahiliyihan dengan aneka ragam maksiat dan kedurhakaan kepada Allah taala. Tidakkah kalian ingat nikmat yang agung ini wahai ikhwan? Lantas di manakah ungkapan rasa syukur kalian kepada-Nya? Apakah kalian sekarang telah lebih mengutamakan dunia daripada Akhirat, sehingga sedemikian beratnya kalian untuk berjuang dengan ikhlas di jalan-Nya?!