Jika seseorang melihat sesuatu yang membuatnya takjub, apakah ia harus mengatakan “Maa sya Allah Tabarakallah”, atau “Maa sya Allah Tabarakallah laa quwwata illa billah.” atau “Maa sya Allah Tabarakallah”? Apakah semua itu sahih?
“Dan mengapa kamu tidak mengatakan waktu kamu memasuki kebunmu “Maa sya Allah, laa quwwata illaa billaah.” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” [QS. Al Kahfi: 39]
Ini adalah yang diucapkan ketika melihat sesuatu yang menakjubkan dari hartanya.
Jika ia melihat sesuatu yang menakjubkan pada orang lain, maka hendaklah ia mengucapkan:
ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
“Semoga Allah memberkahinya.” Atau kata-kata yang sejenisnya.
Jika ia melihat sesuatu yang menakjubkannya dari perkara dunia, maka hendaklah ia mengatakan:
ﻟﺒﻴﻚ ﺇﻥ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﻋﻴﺶ ﺍﻵﺧﺮﺓ
“Labbaika, innal ‘aisya ‘aisyul akhiroh”
“Kupenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya kehidupan yang hakiki adalah kehidupan Akhirat.”
Sebagaimana Nabi ﷺ mengucapkannya. Beliau ﷺ berkata: “Labbaika” maknanya “Kupenuhi panggilan-Mu.” Kemudian berkata:
ﺇﻥ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﻋﻴﺶ ﺍﻵﺧﺮﺓ
“Sesungguhnya kehidupan yang hakiki adalah kehidupan Akhirat.”
Untuk mengingatkan dirinya, bahwasanya kehidupan dunia bagaimanapun juga akan hilang, dan tidak ada kehidupan yang hakiki di sana. Dan kehidupan yang hakiki adalah di Akhirat nanti.”
Fatwa dibagian Pertama Kaset no 321 A dari Fatawa Nur ‘Alad Darb oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah