بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

 

TIGA WASIAT PENTING SALAFUS SALEH

Abdullah bin Aun berkata, bahwa Salafus Saleh terdahulu apabila bertemu, mereka saling berwasiat. Dan apabila mereka tidak bertemu, mereka sering menulis tiga perkara yang sangat penting:

Pertama:

وَمَنْ عَمِلَ لِآخِرَتِهِ كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرَ دُنْيَاهُ

“Barang siapa yang lebih fokus terhadap kehidupan Akhiratnya (beramal untuk Akhirat), maka Allah akan cukupkan urusan dunianya.”

Hatinya hanya mengharapkan kehidupan Akhirat. Bahkan ketika ia melaksanakan aktivitas dunia pun yang ia harapkan adalah Akhirat, berupa pahala di sisi Allah ﷻ. Di hatinya ia mengharapkan pahala dari setiap aktivitas-aktivitasnya. Ia berusaha untuk mengejar Akhiratnya karena ia tahu, dunia hanyalah perkara yang hina dan fana, tidak akan kekal selamanya.

Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadis yang dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidzi:

مَنْ كَانَ هَمُّهُ الْآخِرَةَ ؛ جَـمَعَ اللهُ شَمْلَهُ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِه ِ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ،

“Siapa yang keinginan dia hanyalah kehidupan Akhirat saja, Allah akan kokohkan urusannya. Dan Allah akan jadikan kekayaan itu ada di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina di matanya.”

Orang yang menginginkan, dan di hatinya keinginan yang terbesar adalah kehidupan Akhirat, Allah berikan tiga perkara kepadanya:
(a) Allah kokohkan urusan dia. Artinya ia akan bisa istiqamah. Ia akan bisa tegar dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dalam kehidupan dunia ini, sehingga akan kuat dalam menghadapi itu semuanya.

(b) Allah jadikan hatinya kaya. Ia penuh qanaah. Ia merasa cukup dengan yang ada. Ia menjadi orang-orang yang zuhud dalam kehidupan dunia.

(c) Allah akan jadikan dunia mendatanginya, dalam keadaan dunia itu hina di matanya.

Setiap orang yang menginginkan kehidupan Akhirat, dunia bersamanya. Tapi orang yang menginginkan dunia, Akhirat tidak bersama dia.

Kita lihat orang-orang yang mencari dunia, yang mencintai dunia, yang hatinya hanya menginginkan kehidupan dunia, ia berpaling dari kehidupan Akhirat. Ia senantiasa berusaha lari dari perintah Allah. Bahkan mereka meremehkan syariat Allah.

Tapi orang yang menginginkan Akhirat, ia tetap diberikan oleh Allah dunia. Allah berikan kepadanya nikmat dunia. Bahkan nikmat dunia itu tidak mengurangi pahala ia nanti di Akhiratnya.

Sungguh orang yang menginginkan kehidupan Akhirat, dia tidak akan pernah bersedih di saat ia kehilangan dunia. Ketika ia terluput dari dunia, ia pun tidak menyesal. Yang ia sesali ketika ia terluput dari pada amalan kehidupan Akhirat. Di saat ia terluput dari salat Tahajud ia menyesal. Di saat ia terluput dari kebaikan, dia menyesal. Karena yang ia inginkan adalah kehidupan Akhiratnya.

Kedua:

مَنْ أَصْلَحَ سَرِيرَتَهُ أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ

“Barang siapa yang memerbaiki batinnya, Allah akan perbaiki lahiriahnya.”

Orang yang memerbaiki batinnya/ hatinya dengan Allah, pasti Allah akan perbaiki lahiriahnya. Di mana ia berusaha berpikir bagaimana membeningkan hatinya dari berbagai macam perkara yang bisa menghancurkan agamanya. Ia bersihkan dari kesyirikan. Ia bersihkan dari mengagungkan selain Allah. Ia bersihkan hatinya dari penyakit-penyakit yang bisa merusak: penyakit syahwat, penyakit syubhat, penyakit dengki dan kesombongan, penyakit-penyakit yang lainnya yang tentunya mengakibatkan ia tidak selamat dalam kehidupan Akhiratnya. Maka ia berusaha memerhatikan tentang kebaikan dan kebeningan hatinya. Karena itulah perkara yang akan bisa bermanfaat nanti pada Hari Kiamat.

Allah ﷻ berfirman:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“Pada Hari Kiamat tidak akan bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah membawa hati yang selamat.” [QS. Asy-Syu’ara 88-89]

• Hati yang selamat dari pada cinta dunia yang berlebihan,
• Hati yang selamat dari mengagungkan selain Allah,
• Hati yang selamat dari pada mengikuti syahwat dan hawa nafsu.

Merekalah yang akan selamat nanti pada Hari Kiamat, karena keselamatan kita di Hari Kiamat tergantung keselamatan hati kita.

Maka, siapa yang memerbaiki hatinya, batinnya, maka Allah akan perbaiki lahiriahnya. Ia akan terlihat dari matanya menunjukkan rasa takutnya kepada Allah. Akan terlihat dari lisannya tak berucap, kecuali apa yang diridai oleh Allah. Dari perbuatannya tidaklah berbuat kecuali apa yang Allah ﷻ ridai untuknya. Karena ia tahu, bahwa Allah mengetahui setiap gerak-geriknya, sehingga akhirnya rasa takut pun tumbuh di hatinya.

Maka berusahalah sibuk memerbaiki hati kita, niscaya Allah akan perbaiki amalan kita.
Berusahalah kita untuk memerbaiki rahasia kita di saat kita sendirian, di saat tidak ada manusia yang mengetahui, di saat kita sendirian di kamar kita, kita pun kemudian menjadi hamba yang bertakwa kepada Allah. Maka Allah akan menjadikan kita baik di hadapan manusia.

Ketiga:

وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ أَصْلَحَ اللَّهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ

“Barang siapa yang memerbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan perbaiki hubungannya dengan manusia.”

Memerbaiki hubungan dengan Allah yaitu dengan cara memerbaiki ibadah kita kepada Allah, memerbaiki kekhusyuan dalam salat kita, memerbaiki lurusnya ibadah kita.

Orang yang memerbaiki zikirnya, pasti Allah akan selalu ingat kepadanya, sebagaimana Allah ﷻ berfirman:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” [QS. Al-Baqarah152]

Apabila Allah ingat kepada kita, pasti Allah akan berikan kepada kepada kita berbagai macam bantuan dan pertolongan-Nya. Maka siapa yang memerbaiki hubungannya dengan Allah, Allah akan perbaiki hubungannya dengan manusia.

Memerbaiki hubungan dengan Allah dengan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Allah. Kita mencintai apa yang Allah cintai. Kita mencintai Allah melebihi segala-galanya, menumbuhkan rasa takut kita kepada Allah. Allah sangat kita takuti. Bahkan ketika kita sendiri kita takut untuk memaksiati Allah ﷻ.

Memerbaiki hubungan kita dengan Allah dengan cara kita bertawakal kepada Allah. Menyerahkan seluruh urusan kita kepada Allah. Kita hanya berdoa kepada-Nya. Kita hanya berharap hanya kepada Allah. Kita tidak berharap kepada manusia.

Kita perbaiki hubungan kita dengan Allah dengan cara kita banyak bertobat dan istighfar kepada-Nya, memohon ampunan akan dosa-dosa kita. Karena manusia pasti tak lepas dari dosa. Ia perbaiki hubungannya dengan Allah.

Maka siapa yang memerbaiki hubungan dia dengan Allah, Allah akan perbaiki hubungannya dengan manusia. Dijadikan hati-hati manusia mencintainya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

” إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلاَنًا فَأَحِبَّهُ، فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ يُنَادِي جِبْرِيلُ فِي السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلاَنًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، وَيُوضَعُ لَهُ القَبُولُ فِي أَهْلِ الأَرْضِ “

“Apabila Allah tabaraka wa taala mencintai seorang hamba, Allah menyeru kepada Jibril: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia!” Maka Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru di langit: “Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah dia (wahai para malaikat)!” Maka penduduk langit mencintainya. Dan Allah menjadikan dia diterima di bumi (yakni dicintai orang-orang saleh di bumi).” [HR. Bukhari 7485; Muslim 2637; dan ini lafal Bukhari]

Tidak perlu kita memikirkan cinta manusia kepada kita. Karena manusia hatinya berbeda-beda. Hari ini dia bisa cinta kepada kita, bisa jadi besok dia akan benci kepada kita. Sedangkan apabila Allah cinta kepada kita, Allah mampu menjadikan hati manusia mencintai kita.

Maka perbaikilah hubungan kita dengan Allah. Dan itu adalah kebaikan.

 

Sumber: https://t.me/salafhijrah/11499

 

══════

 

Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:

WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat