Tidak Pergi Haji, Tapi Dapat Pahalanya Sempurna. Mau?
Sholat Syuruq / Ishroq – Cara Mudah Mendapatkan Pahala Haji dan Umrah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Pertanyaan:
Jawaban:
Wa’alaykumussalam,
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ
“Barang siapa yang sholat Subuh berjamaah lalu berdzikir kepada Allah ta’ala hingga terbit matahari, kemudian dia sholat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah. Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam mengatakan: Pahalanya sempurna, sempurna, sempurna.” [HR. At-Tirmidzi II/481 no.586 dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu]
Derajat Hadits:
Hadis ini derajatnya HASAN, sebagaimana dinyatakan oleh syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadis Ash-Shohihah IX/189 no.3403, dan Misykatu Al-Mashobih I/212 no.971, dan Shohih At-Targhib wa At-Tarhib I/111 no.464.
Hadis di atas menunjukkan ganjaran sholat sunnah Syuruq yang sangat besar dengan empat syarat:
1) Sholat Subuh berjamaah,
2) Dilakukan di masjid,
3) Duduk berdzikir kepada Allah ta’ala di masjid sampai matahari terbit,
4) Sholat dua rakaat.
Beberapa Faidah:
Faidah Pertama: Jika keluarnya seseorang dari masjid untuk suatu amalan yang lebih besar seperti menuntut ilmu, maka itu lebih afdhal [Lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 12/115, no. 19008]
Faidah Kedua: Jika seseorang sholat di rumahnya karena udzur syar’i seperti sakit atau khauf (takut), lalu ia melakukan amalan seperti dalam hadis di atas, maka ia mendapatkan pahala yang sama insya Allah ta’ala. Hal ini juga berlaku bagi wanita, dan lebih afdhal sholatnya wanita di rumahnya [Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 11/389]
Juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam:
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ ، أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar, maka ditulis untuknya pahala yang biasa ia kerjakan ketika mukim lagi sehat.” [HR. Al-Bukhari dari Abu Musa radhiyallahu’anhu]
Faidah Ketiga: Waktu Syuruq adalah setelah matahari terbit dan meninggi seukuran satu tombak. Dan jika seseorang luput darinya sholat Sunnah Fajar (Qobliyah Subuh – penj) yang biasa ia kerjakan, hendaklah ia mengqodho’nya terlebih dahulu, baru kemudian sholat Syuruq [Lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 14/204, no. 869]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Catatan tambahan:
Setelah sholat Subuh berjamaah di masjid, kita tidak pulang ke rumah atau tidak tidur-tiduran (apalagi sampai merorok). Akan tetapi kita berdiam di masjid untuk berdzikir kepada Allah dengan dzikir dan wirid syar’i atau membaca Alquran, atau mendengarkan taushiyah/kajian ba’da Subuh hingga matahari terbit. Kemudian sekitar 15 atau 20 menit sesudah matahari terbit, kita berdiri melaksanakan sholat sunnah Syuruq/Ishroq tersebut.
Syaikh Ibn Bazz menjawab:
“Amal ini memiliki banyak keutamaan dan pahala yang besar. Namun teks hadis yang ada, menunjukkan orang yang tinggal di rumah tidak mendapatkan pahala sebagaimana orang yang duduk di tempat sholatnya di masjid. Tetapi jika orang itu sholat Subuh di rumah karena sakit atau karena takut, kemudian duduk di tempat sholatnya sambil berdzikir dan membaca Alquran sampai matahari meninggi kemudian sholat dua rakaat, maka orang ini mendapatkan pahala sebagaimana yang disebutkan dalam hadis. Karena orang ini memiliki udzur untuk sholat di rumahnya. Demikian pula wanita. Jika seorang wanita sholat Subuh (di rumahnya) kemudian duduk berdzikir di tempat sholat di dalam rumahnya sampai terbit matahari, maka dia juga mendapat pahala sebagaimana yang disebutkan dalam hadis…”
(Majmu’ Fatawa wa Maqalat Syaikh Ibn Bazz, 11:218)
Pertanyaan:
Apakah waktu Syuruq itu sama dengan waktu Dhuha? Kapankan mulainya masuk waktu Dhuha?
Dari pernyataan ‘Waktu Syuruq adalah setelah matahari terbit dan meninggi seukuran satu tombak’, sepertinya jaraknya agak jauh dari waktu Subuh. Apakah selama menunggu waktu Syuruq seseorang berdiam duduk berdzikir di masjid sajakah?
Kemudian apabila kita terluput dari mengerjakan sholat sunnah Fajar, apakah boleh mengqadhanya langsung setelah sholat Subuh?
Jawaban:
AlhamduliLlaah.
WabiLlaahit taufiq.
Sumber Rujukan:
https://nasihatonline.wordpress.com/2012/12/04/adakah-sholat-sunnah-syuruq/
https://abufawaz.wordpress.com/tag/sholat-syuruq/
http://www.konsultasisyariah.com/dalil-sholat-isyraq/
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/keutamaan-sholat-isyroq.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…