بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
#DoaZikir
TERNYATA INI UCAPAN YANG BENAR, KETIKA ADA ORANG MENINGGAL/ TERTIMPA MUSIBAH
Pertanyaan:
Jawaban:
Yang Diucapkan Oleh Orang Yang Tertimpa Musibah
(Yaitu) orang-orang yang APABILA DITIMPA MUSIBAH mereka mengucapkan: INNAALILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN.
Artinya:
Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.” [QS. Al Baqoroh: 156]
اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
ALLAHUMMA’JURNII FII MUSHIIBATII WA AKHLIF LII KHOIROMMINHAA
Artinya:
Ya Allah berilah pahala dalam musibahku ini, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik daripadanya.” [HR. Muslim no. 918]
Shohabiyah Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi ﷺ:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللهُ: إِنَّا لِلهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا؛ إِلاَّ أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
“Tiada seorang Muslim yang ditimpa musibah, lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. YaAllah, berilah aku pahala atas (musibah) yang menimpaku, dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)
العين تدمع والقلب يحزن، ولا نقول إلا ما يرضي ربنا
AL-‘AINU TADMAGHU WAL QOLBU YAHZANU, WALAA NAQULU ILLA MAA YARDHA ROBBUNA.
Artinya:
Mata boleh jadi menangis dan hati bersedih, (akan tetapi) kami tidaklah berkata-kata, kecuali apa yang diridai Rabb kami”
“Bukanlah termasuk golongan kami, mereka yang menampar pipi, merobek baju dan menyeru dengan seruan jahiliyah”
Yang Diucapkan Orang yang Datang Bertakziyah
Berdasarkan pendapat para ulama dalam masalah ini, bisa disimpulkan bahwa mereka tidak membatasi dan tidak menentukan bacaan-bacaan khusus yang harus diucapkan ketika bertakziyah.
Ibnu Qudamah berpendapat [Al Mughni (3/480).]: “Sepanjang yang kami ketahui, tidak ada ucapan tertentu yang khusus dalam takziyah. Namun diriwayatkan, bahwa Nabi ﷺ sallam pernah melayat seseorang dan mengucapkan:
رَحِمَكَ اللهُ وَآجَرَكَ
Artinya:
Semoga Allah merahmatimu, dan memberimu pahala. [HR Tirmidzi, (4/60)].
Imam Nawawi berpendapat [Al Adzkar, hlm. 127], yang paling baik untuk diucapkan ketika takziyah, yaitu apa yang diucapkan oleh Nabi ﷺ kepada salah seorang utusan yang datang kepadanya untuk memberi kabar kematian sesorang. Beliau ﷺ bersabda kepada utusan itu: Kembalilah kepadanya dan katakanlah kepadanya:
إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ، وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمَّى…فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ.
INNA LILLAAHI MAA AKHODZA, WA LAHU MAA A’THA, WA KULLU SYAI’IN ‘INDAHU BI AJALIN MUSAMMA … FALTASHBIR WALTAHTASIB
Artinya:
Sesungguhnya adalah milik Allah apa yang Dia ambil, dan akan kembali kepada-Nya apa yang Dia berikan. Segala sesuatu yang ada disisi-Nya ada jangka waktu tertentu (ada ajalnya). Maka hendaklah engkau bersabar dan memohon pahala dari Allah. [HR Muslim, 3/39].
Sebagian ulama menyunnahkan, agar ketika melayat orang Muslim yang ditinggal mati oleh orang Muslim, membaca:
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَأَحْسَنَ عَزَاكَ وَرَحِمَ مَيِّتَكَ
Artinya:
“Semoga Allah melipatkan pahalamu, memberimu pelipur lara yang baik, dan semoga Dia memberikan rahmat kepada si mayyit.” [Lihat Hasyiyah Radd al Mukhtar (1/604), al Mughni (3/486), al Inshaf (2/565)]
Menurut Mazhab Syafi’iyah, mendoakan orang yang dilayat atau yang tertimpa musibah dengan mengucapkan:
“Semoga Allah mengampuni si mayyit, melipatkan pahalamu, dan memberimu pelipur yang baik,”. Tetapi ada juga yang berpendapat berdoa dengan doa apa saja [Al Majmu’ (5/306).]
Baik juga jika didoakan dengan yang berikut:
أَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَ.
A’ZHAMALLAHU AJROKA, WA AHSANA ‘AZAAKA, WA GHAFARO LIMAYYITIKA.
Artinya:
“Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memerbesar pahalamu, dan kamu bisa berkabung dengan baik serta mayatnya diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala“. (HR. Bukhari: 2/80, Muslim: 2/636. Lihat Al Azkar LinNawawi, hal. 126).
Atau dengan ucapan doa:
أحسن الله عزاك، وجبر مصابك، وغفر لميتك ورحمه وخلفه في عقبه بخير
AHSANALLAHU AZAAKA WA JABARO MUSHABAKA WA GHAFARO LIMAYYITIKA WA ROHIMAHU WA KHALAFAHU FII AQIBIHI BIKHOIR.
Artinya:
Semoga Allah memberimu pelipur lara yang baik, memberi kebaikan atas musibahmu, mengampuni si mayyit, melimpahkan rahmat, dan menggantikannya dengan yang lebih baik.”
Dan bisa juga berkata:
إن في الله عزاء من كل فائت، وخلفا من كل هالك، فبالله تقوا وإياه فارجوا فإن المصاب من حرم الثواب
“Sesungguhnya Allah akan memberi pelupur lara bagi segala yang telah hilang, dan memberi pengganti bagi semua yang musnah. Kepada Allah-lah bertakwa, kembalilah (kepada Allah), karena orang yang tertimpa musibah bisa dihalangi dari pahala.”
Sumber:
https://muslimafiyah.com/ucapan-ucapan-yang-dikatakan-ketika-ada-orang-yang-meninggal.html
https://almanhaj.or.id/3067-fiqih-taziyah.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ TENTANG MUSIK DAN NASYID Syaikh Ahmad An-Najmi rahimahullah berkata: إن الأغاني معصية والمصر…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KISAH RAJA NAJASYI (ASHHAMAH BIN JABAR) DARI ETIOPIA Najasyi bisa dikatakan tabi’in,…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ PENGKHIANATAN KONSTITUSI An Najasy adalah putra tunggal Raja Habasyah (Etiopia). Para punggawa kerajaan…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ APAKAH ALLAH BERBICARA DENGAN HURUF DAN SUARA? Pertanyaan: Bagaimana cara menjelaskan kepada orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SIFAT MURKA BAGI ALLAH Ahlussunnah meyakini Allah ﷻ memiliki sifat al ghadhab…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ MENGIMANI SIFAT MURKA ALLAH Kemuliaan suatu disiplin ilmu sangat erat kaitannya dengan…