بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
TEKNIS ZIKIR NABI ﷺ
>> Bagaimana Cara Zikir Rasulullah ﷺ?
Pertanyaan:
Bagaimana teknis Rasulullah ﷺ berzikir beserta hadisnya? Apabila dengan jari tangan, bagaimana teknisnya? Dimulai dari jari apa dan bagaimana detailnya?
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Teknis zikir yang dilakukan oleh Nabi ﷺ adalah menghitung dengan JARI dan bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil atau tasbih. Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan:
رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ
“Saya melihat Rasulullah ﷺ menghitung zikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai Hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).
Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan:
Rasulullah ﷺ berpesan kepada kami (para sahabat wanita):
يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَينَ، عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ، وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ، وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
“Wahai para wanita Mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, menyucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.” (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).
Yusairah bintu Yasir Al-Anshariyah adalah sahabat wanita. Beliau termasuk salah satu wanita yang ikut menjadi peserta Baiat Aqabah.
Ketika menjelaskan hadis Yusairah, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan:
ومعنى العقد المذكور في الحديث إحصاء العد، وهو اصطلاح للعرب بوضع بعض الأنامل على بعض عُقد الأُنملة الأخرى، فالآحاد والعشرات باليمين، والمئون والآلاف باليسار، والله أعلم
Makna kata ‘Al-Aqd’ (Menghitung) yang disebutkan dalam hadis [pada kata: وَاعْقِدْنَ] adalah menghitung jumlah zikir. Ini merupakan istilah orang Arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. (Nataij Al-Afkar fi Takhrij Ahadis Al-Adzkar, 1/90).
Ibnu Alan menjelaskan, bahwa cara ‘Al-Aqd’ (Menghitung dengan tangan) ada dua:
Beliau mengatakan:
والعقد بالمفاصل أن يضع إبهامه في كل ذكر على مفصل، والعقد بالأصابع أن يعقدها ثم يفتحها
“Al-Aqd Bil Mafashil (Menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol para setiap ruas, setiap kali membaca zikir. Sedangkan Al-Aqd Bil Ashabi’ (Menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.
Haruskah Zikir dengan Tangan Kanan?
Terdapat hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan:
رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يعقد التسبيح. وزاد محمد بن قدامة -شيخ أبي داود- في روايته لفظ: “بيمينه”
“Saya melihat Nabi ﷺ menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah – gurunya Abu Daud – terdapat tambahan: “dengan tangan kanannya” (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani)
Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan untuk menghitung zikir dengan jari-jari tangan kanan saja. Hanya saja, sebagian ulama menilai, bahwa tambahan ‘dengan tangan kanannya’ adalah tambahan yang lemah. Sebagaimana keterangan Syaikh Dr. Bakr Abu Zaid. Sehingga dianjurkan untuk menghitung zikir dengan kedua tangan, kanan maupun kiri.
Kesimpulan yang tepat dalam hal ini, zikir dengan tangan kanan hukumnya dianjurkan, meskipun boleh berzikir dengan kedua tangan dibolehkan. Karena Nabi ﷺ suka menggunakan anggota badan yang kanan untuk hal yang baik, sebagaimana keterangan Aisyah radhiyallahu ‘anha:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Nabi ﷺ suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari 168).
Dan menghitung zikir termasuk hal yang baik, sehingga dilakukan dengan tangan kanan, lebih baik. (Simak Fatwa Islam, no. 139662)
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
Sumber: https://konsultasisyariah.com/20042-cara-zikir-rasulullah.html
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…