“Maka Allah pasti memasukkannya ke dalam Surga, bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya.” [HR. Ahmad, V/313, Al-Bukhari, no. 3435 Muslim, no. 28 (46), An-Nasa`i dalam Amalul Yaum wal Lailah, no. 1138, 1139, dan selainnya]
Ini merupakan janji dari Allah ﷻ bagi Ahlut Tauhid. Allah ﷻ akan memasukkan mereka ke dalam Surga. Ahlut Tauhid yaitu orang-orang yang:
• Bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah,
• Bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,
• Bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta roh dari-Nya,
• Bersaksi bahwa Surga adalah benar adanya, dan Neraka adalah benar adanya.
Mereka ini adalah Ahlut Tauhid yang Allah ﷻ telah berjanji akan memasukkan mereka ke dalam Surga. Ini merupakan keutamaan tauhid, dia bisa menjadi sebab masuk Surga.
Kemudian apa makna “Baimanapun amal yang telah diperbuatnya”?
Tentang kalimat ini, ada dua perkataan ahli ilmu:
• Pertama: Allah ﷻ pasti memasukkannya ke dalam Surga, bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya, yaitu walaupun ia memiliki keburukan-keburukan selain syirik. Itu tidak menjadi penghalang antara dia dengan Surga, baik di awal maupun di akhir. Maka di sini juga terdapat keutamaan tauhid, yaitu tauhid dapat menghapus dosa dengan izin Allah, dan mencegah seseorang dari kekal di dalam Neraka.
• Kedua: Allah ﷻ pasti memasukkannya ke dalam Surga, bagaimanapun amal yang telah diperbuatnya. Yaitu dia masuk Surga, dan kedudukannya di Surga sesuai dengan amalan yang diperbuatnya. Karena penghuni Surga berbeda-beda kedudukan mereka sesuai amalan mereka. Di antara mereka ada yang di Surga paling tinggi, ada juga yang di bawah itu. Surga itu bertingkat-tingkat, begitu juga Neraka. Adapun Neraka merupakan tempat yang paling rendah, dan Surga merupakan tempat yang paling tinggi.
“Sesungguhnya di Surga itu ada seratus derajat (tingkat) yang Allah persiapkan untuk orang yang berjihad di jalan-Nya, yang jarak di antara dua tingkat itu seperti antara langit dan bumi.” [HR. Al-Bukhari, no. 7423]
Hadis tersebut di atas menunjukkan, bahwa Surga bertingkat-tingkat, dan manusia tinggal di sana sesuai dengan amalan mereka. Wallahu a’lam.