Kalau yang dimaksud munafik besar adalah menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran.
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan:
“Di antara tanda kemunafikan adalah berbeda antara hati dan lisan, berbeda antara sesuatu yang tersembunyi dan sesuatu yang nampak, berbeda antara yang masuk dan yang keluar.” [Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:490]
Bagaimanakah keadaan munafik orang zaman ini dan masa silam? Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Orang munafik saat ini lebih jelek dari orang munafik di masa Rasulullah ﷺ. Dahulu kemunafikan disembunyikan, sedangkan saat ini terang-terangan.” [Hilyatul Auliya’, 1:280]
Salah satu tandanya yaitu malas merutinkan Shalat Subuh dan Shalat Isya. Sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma menyatakan:
“Jika kami tidak melihat seseorang dalam Shalat ‘Isya’ Dan Shalat Subuh, maka kami mudah untuk suuzhon (berprasangka jelek) padanya.” [HR. Ibnu Khuzaimah, 2:370 dan Al-Hakim 1:211, dengan sanad yang shahih sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Rajab. Lihat Minhah Al-‘Allam, 3:365]