Umat Islam pun setuju itu bukan simbol perayaan kita.
Janganlah kita berbangga diri dengan atribut agama lain.
Hari raya merupakan bagian dari agama dan doktrin keyakinan, bukan semata perkara dunia dan hiburan.
Termasuk di dalamnya semua simbol dan atribut yang digunakan untuk memeriahkannya.
Turut bergembira dengan perayaan orang kafir, meskipun hanya bermain-main, tanpa mengikuti ritual keagamaan mereka, termasuk perbuatan yang TELARANG, karena termasuk turut mensukseskan acara mereka.
Takutlah dengan topi Sinterklas
Takut dengan apa yang diwakili olehnya.
Takut dengan murka Allah ﷻ bila kita memakainya.
Sayangnya kebanyakan kaum Muslimin telah berubah menjadi umat tanpa jati diri.
Sampai atribut agama lain pun dibanggakan.
Barangkali inilah kejadian yang telah diingatkan oleh Rasulullah ﷺ tentang kondisi umat Islam di akhir zaman.
Kita menjadi manusia yang labil dan mudah membeo umat lain.
Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh kalian (umat Islam) akan mengikuti kaum sebelum kalian. Sama persis seperti jengkal kanan dengan jengkal kiri, atau seperti hasta kanan dengan hasta kiri. Hingga andai mereka masuk ke lubang biawak gurun, kalian pun akan mengikuti mereka.
Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulullah, apakah yang Anda maksud orang Yahudi dan Nasrani?’
Jawab beliau ﷺ: “Siapa lagi (yang diikuti kalau bukan mereka)?” [HR. Bukhari 7320 & Muslim 6952]