بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SUASANA HARI ARAFAH MENGINGATKAN HARI KIAMAT
>> Oleh: Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin al-Abbad
Di antara pelajaran penting dan penuh makna dari pelaksanaan ibadah haji adalah perkumpulan banyak orang di tempat penuh berkah yang disaksikan oleh semua jamaah haji di Hari Arafah. Mereka Wukuf di Arafah sambil mengucapkan talbiyah dan memohon kepada Allah ﷻ , mengharap rahmat-Nya dan takut akan adzab-Nya, memohon karnunia-Nya yang berlimpah di hari perkumpulan umatIslam terbesar yang pernah di saksikan.
Wukuf (di Arafah) mengingatkan kaum Muslimin akan adanya perkumpulan yang maha besar nanti di Hari Kiamat. Kala itu seluruh manusia dari yang pertama sampai yang terakhir akan berkumpul untuk menunggu keputusan Allah ﷻ, kemudian mereka akan berjalan menuju tempatnya masing-masing. Ada yang mendapatkan nikmat yang kekal, dan adapula yang tertimpa azab yang sangat pedih. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita termasuk golongan yang pertama.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam syair mimiyyahnya mengatakan:
Sungguh agungnya hari perkumpulan itu
Seperti perkumpulan di Hari Kiamat, namun Hari Kiamat itu lebih dahsyat
Kedahsyatan Hari Kiamat itu sudah tidak diragukan lagi oleh kaum Muslimin. Allah ﷻ berfirman:
وَعُرِضُوا عَلَىٰ رَبِّكَ صَفًّا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Rabbmu dengan berbaris.” [QS. al-Kahfi/18:48]
Allah ﷻ juga berfirman:
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَىٰ مِنْكُمْ خَافِيَةٌ
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Rabbmu). Tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” [QS. al-Haqqah/69:18]
Pada Hari Kiamat itu, Allah ﷻ mengumpulkan semua hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya:
لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لَا رَيْبَ فِيهِ
“Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di Hari Kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya.” [QS. an-Nisa’/4:87]
Dan Allah ﷻ berfirman:
يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ
“(Ingatlah) hari (yang di waktu itu), Allah mengumpulkan kamu pada Hari Pengumpulan (untuk dihisab). Itulah hari (waktu itu) ditampakkan kesalahan-kesalahan.” [QS. at-Taghabun/64:9]
Dan Allah ﷻ berfirman:
ذَٰلِكَ يَوْمٌ مَجْمُوعٌ لَهُ النَّاسُ وَذَٰلِكَ يَوْمٌ مَشْهُودٌ
“Hari Kiamat itu adalah suatu hari, yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi)nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh semua makhluk).” [QS. Huud/11:103]
Pada Hari Perkumpulan itu tidak ada perbedaan antara umat terdahulu dan yang terakhir. Semua berkumpul di waktu yang sangat agung itu:
قُلْ إِنَّ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِينَ لَمَجْمُوعُونَ إِلَىٰ مِيقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُومٍ
Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” [QS. al-Waaqi’ah/56:49-50]
Tidak ada seorang pun yang tidak menghadiri perkumpulan ini, walupun badannya hancur di ruang angkasa, dan hilang ditelan bumi, dan di makan burung dan binatang buas, semuanya akan dikumpulkan, dan tidak ada cara untuk menghindar. Allah ﷻ berfirman:
وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“Dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” [QS. al-Kahfi/18:47]
Allah ﷻ juga berfirman:
أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada Hari Kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” [QS. al-Baqarah/2:148]
إِنْ كُلُّ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ إِلَّا آتِي الرَّحْمَٰنِ عَبْدً الَقَدْ أَحْصَاهُمْ وَعَدَّهُمْ عَدًّا وَكُلُّهُمْ آتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا
“Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada Hari Kiamat dengan sendiri-sendiri.” [QS. Maryam/19:93-95]
Mereka akan dikumpulkan di bumi yang berbeda dengan bumi mereka di dunia. Allah ﷻ berfirman:
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain, dan (demikian pula) langit. Dan mereka semuanya (di Padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. [QS. Ibrahim/14:48]
Bumi yang menjadi tempat berkumpulnya manusia nanti di Akhirat telah dijelaskan oleh Rasulullah ﷺ dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim, dari Sahal bin Sa’ad radhiyallahu anhu ia mengatakan, “Aku telah mendengarkan Rasulullah ﷺ bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لِأَحَدٍ
“Pada Hari Kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar. Tidak ada tanda (bangunan) milik siapa pun di atasnya.” [HR. Bukhari, no. 6521 dan Muslim, no. 2790]
Maksudnya, (mereka dikumpulkan) di atas bumi yang datar. Tidak ada dataran yang tinggi ataupun rendah. Tidak ada pegunungan dan bebatuan, dan tidak ada tanda tempat tinggal ataupun bangunan.
Mereka dikumpulkan dalam keadaan tidak mengenakan sandal. Telanjang, tidak mengenakan pakaian, dalam keadaan tidak berkhitan. Dalam Sahih Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia menceritakan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا ثُمَّ قَرَأَ: كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَا ۚ إِنَّا كُنَّا فَاعِلِين
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Lalu beliau ﷺ membaca firman Allah ﷻ: Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” [QS. al-Anbiya’/21:104]. [HR. Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no. 2860]
Disebutkan dalam Sahih Bukhari dan Muslim dari A’isyah radhiyallahu anhuma, ketika ia mendengarkan Rasulullah ﷺ bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُيَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ فَقَالَ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُمْ ذَاكِ
“Manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Aku bertanya: ‘Wahai Rasulullah, wanita dan laki laki semua akan saling melihat satu sama lain? Beliau ﷺ menjawab: ‘Wahai ‘Aisyah, kondisinya mengalahkan keinginan mereka untuk saling melihat satu sama lain.” [HR. Bukhari, no. 6527 dan Muslim, no. 2859]
Pada hari itu, letak matahari semakin dekat ke manusia sehingga jaraknya hanya satu mil saja. Sementara itu tidak ada tempat bernaung, kecuali naungan Arsy (Singgasana Allah). Di antara manusia ada yang mendapat naungan Arsy, dan adapula yang terpanggang panasnya matahari. Panas matahari itu menyengat dan menambah penderitaan, serta semakin menimbulkan kegelisahannya. Kala itu manusia saling berdesakan dan saling berhimpitan satu sama lain, sehingga terjadi saling dorong mendorong. Kaki-kaki saling menginjak, dan tenggorokan kering karena kehausan. Sungguh pada waktu itu manusia mengalami tiga hal yang sangat berat dalam waktu yang bersamaan, yaitu panasnya sengatan matahari, kerongkongan yang kering, serta badan berdesakan. Sehingga tak ayal lagi keringat bercucuran dan tumpah ke tanah, sehingga membasahi kaki kaki mereka, sesuai dengan kedudukan dan kedekatan mereka dengan Rabb mereka. Di antara manusia ada yang keringatnya sampai ke bahu dan pinggangnya. Dan di antara mereka ada yang keringatnya sampai ke telinga, dan ada yang benar-benar tenggelam dalam keringatnya sendiri. [Lihat at-Tadzkiratu lil Qurthubi, 1/357]. Semoga Allah ﷻ memelihara dan menyelamatkan kita.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
“Pada Hari Kiamat manusia berkeringat, sehingga keringat mengalir ke bumi tujuh puluh hasta, dan menenggelamkan mereka hingga telingga.” [HR. Bukhari, no. 6532]
Dari Miqdad bin al-Aswad ia mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا قَالَ وَأَشَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ
“Pada Hari Kiamat, matahari di dekatkan ke manusia hingga kira-kira sebatas satu mil. Lalu manusia berkeringat sesuai amal perbuatan mereka. Di antara mereka ada yang berkeringat hingga (merendam) tumitnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai (menenggelamkan) lutut. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai (merendam) pinggangnya, dan ada yang benar-benar dikendalikan oleh keringatnya sendiri.” [Al-Miqdad radhiyallahu anhu, sahabat yang meriwayatkan hadis ini) mengatakan: “Rasulullah ﷺ memberikan isyarat dengan tangan ke arah mulut beliau.” [HR. Muslim, no. 2864]
Sehari mereka berdiri (di Padang Mahsyar), sama dengan lima puluh tahun dunia ini.
Allah ﷻ berfirman:
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Rabb dalam sehari, yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” [QS. al-Ma’arij/70:4]
Disebutkan dalam Sahih Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ وَجَبِينُهُ وَظَهْرُهُ كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ فَيَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ
“Tidak ada seorang pun pemilik emas dan perak yang tidak mengeluarkan zakatnya, melainkan di Hari Kiamat akan dibuatkan setrika dari api yang dinyalakan dalam Neraka. Lalu disetrikakan pada perut, dahi, dan punggungnya. Setiap kali setrika itu dingin, maka akan dipanaskan kembali untuknya, di hari yang setara dengan lima ribu tahun (di dunia), hingga perkaranya diputuskan. Barulah ia melihat jalan keluarnya, apakah akan ke Surga atau ke Neraka.” [HR. Muslim, no. 987]
Namun kondisi ini akan diringankan oleh Allah ﷻ bagi orang-orang yang beriman. Kita memohon karunia kepada Allah ﷻ yang Maha Pemurah. Dalam kitab al-Mustadrak Hakim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
يَوْمُ الْقِيَامَةِ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ
“Lama Hari Kiamat bagi orang-orang beriman seperti waktu antara Zuhur dan Asar.” [Al- Mustadrak, 1/84]. Dan disahihkan al-Albani dalam Sahihul Jami’, no. 8193
Allah ﷻ juga akan menaungi orang-orang beriman dengan naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya. Allah ﷻ berfirman dalam Hadis Qudsi:
أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي
“Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka, saat tidak ada naungan pada hari ini selain naungan-Ku.” [HR. Muslim, no. 2566]
Pada hari itu, seluruh manusia meminta tolong kepada para nabi. Mereka meminta agar diberikan syafaat di sisi Allah ﷻ untuk segera menentukan dan memutuskan perkara di antara para hamba. Namun semua nabi menyampaikan alasan tidak bisa memberikan syafaat, kecuali nabi kita Muhammad ﷺ. Beliau ﷺ berkata: “Itu untuk saya.” Kemudian beliau ﷺ pergi dan sujud di bawah Arsy Rabbil alamin. Allah ﷻ mudahkan beliau untuk mengucapkan ucapan syukur dan pujian-pujian yang baik, yang sebelumnya tidak pernah dimudahkan untuk seorang pun. Kemudian Allah ﷻ berfirman kepada beliau ﷺ: “Angkatlah kepalamu! Mintalah, niscaya engkau akan diberikan! Dan berilah syafaat. Niscaya syafaatmu (akan didengar)! Dan di saat itulah Allah ﷻ datang untuk memberikan keputusan untuk para hamba-Nya.
Allah ﷻ berfirman:
وَجَاءَ رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا وَجِيءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ ۚ يَوْمَئِذٍ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّىٰ لَهُ الذِّكْرَىٰ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي قَدَّمْتُ لِحَيَاتِي
“Dan Rabbmu datang, sementara para malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu Neraka Jahannam diperlihatkan. Dan pada hari itu ingatlah manusia. Akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia (manusia) mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” [QS. al-Fajr/89:22-24]
Dalam sebuah bait syair disebutkan:
تَذَكَّرْ یَوْمَ تَأْتِي اللهَ فَرْدًا وَقَدْ نُصِبَتْ مَوَازِیْنُ الْقَضَاءِ
وَھُتِّكَتِ السُّتُوْرُ عَنِ الْمَعَاصِي وَجَاءَالذَّنْبُمُنْكَشِفَالْغِطَاءِ
Ingatlah ketika engkau datang menghadap Allah seorang diri
Sementara timbangan untuk amalan telah ditegakkan
Segala yang menutupi maksiat telah dimusnahkan
Sementara dosa datang tanpa ada penutup [Lihat kedua bait ini di Attadzkiratu lilQurthubi (2/18)]
Maka marilah kita merenungi hari yang sudah dijelaskan untuk kita. Kita merenungi kondisi yang sudah diberitakan kepada kita. Hendaklah kita memersiapkan segala yang diperlukan, dan hendaklah kita senantiasa bertakwa kepada Allah, karena sesungguhnya takwa adalah bekal terbaik. Allah ﷻ berfirman di akhir ayat-ayat tentang ibadah haji:
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Dan bertakwalah kepada Allah. Dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” [QS. al-Baqarah/2:203]
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita semua termasuk para hamba-Nya yang senantiasa bertakwa. Dan semoga Allah ﷻ melindungi kita semua dari kehinaan di Hari Kiamat. Dan kita memohon dengan karunia dan kemurahan Allah, supaya kita termasuk orang-orang yang selamat.
Sumber: https://almanhaj.or.id/19971-suasana-hari-arafah-mengingatkan-hari-kiamat.html
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…