بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SIFAT MURKA BAGI ALLAH
Ahlussunnah meyakini Allah ﷻ memiliki sifat al ghadhab (murka). Dengan kata lain, Allah ﷻ bisa murka. Di antara dalilnya:
وَّيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَالْمُشْرِكٰتِ الظَّاۤنِّيْنَ بِاللّٰهِ ظَنَّ السَّوْءِۗ عَلَيْهِمْ دَاۤىِٕرَةُ السَّوْءِۚ وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًا
“Dan Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk, dan Allah murka kepada mereka, dan mengutuk mereka, serta menyediakan Neraka Jahanam bagi mereka. Dan (Neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali.” [QS. Al Fath: 6]
Allah ﷻ juga berfirman:
مَنْ كَفَرَ بِاللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِهٖٓ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَىِٕنٌّ بِالْاِيْمَانِ وَلٰكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
“Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa). Tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya, dan mereka akan mendapat azab yang besar.” [QS. An Nahl: 106]
Allah ﷻ juga berfirman tentang li’an:
وَالْخَامِسَةَ اَنَّ غَضَبَ اللّٰهِ عَلَيْهَآ اِنْ كَانَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
“Dan (sumpah) yang kelima, bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar.” [QS. An Nur: 9]
Dan ayat-ayat lainnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah menjelaskan:
“Al-ghadhab (murka) adalah lawan dari rida (senang). Di antara akidah Ahlussunnah wal Jamaah adalah meyakini, bahwa Allah memiliki sifat al-ghadhab (murka), dan meyakini bahwa Allah murka kepada orang-orang yang layak dimurkai, seperti orang-orang kafir atau selainnya.
Dalam ayat tentang li’an Allah ﷻ berfirman (yang artinya): “Dan (sumpah) yang kelima, bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar.” [QS. An Nur: 9). Maka sifat al-ghadhab adalah salah satu sifat fi’liyah Allah.” [Syarah Aqidah Ahlissunnah wal Jamaah, hal 243].
Orang-orang yang melakukan takthil (menafikan sifat-sifat Allah), mereka juga menolak sifat al-ghadhab (murka). Demikian juga orang-orang Atheis dan Liberal, mereka mengatakan “Masak Tuhan koq marah?!” Mereka ini sejatinya melakukan demikian karena menyamakan Allah dengan makhluk. Dan ini jelas KEKELIRUAN.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan:
“Orang-orang yang melakukan takthil mereka berkata: “Allah tidak disifati dengan sifat murka, karena definisi murka itu adalah mendidihnya darah. Dan Allah tidak mungkin demikian.” Maka kita katakan, memang benar bahwa marah itu adalah mendidihnya darah, karena Nabi ﷺ bersabda:
ألا وإنَّ الغضبَ جمرةٌ في قلبِ ابنِ آدمَ
“Ketahuilah, bahwa kemurkaan itu adalah bara api yang dilemparkan setan ke dalam hati manusia.” [HR. Ahmad no. 11587, dinilai dhaif oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Takhrij Al Musnad]
Sehingga ketika marah, pembuluh nadi membengkak, emosi meradang, serta wajah memerah. Namun ini adalah murkanya makhluk! Adapun murkanya Allah TIDAK DEMIKIAN. Murkanya Allah adalah murka yang layak bagi keagungan dan kemuliaan Allah ﷻ.” [Syarah Aqidah Ahlissunnah wal Jamaah, hal 243).
Wallahu a’lam.
Semoga Allah ﷻ memberi taufik.
Oleh: @fawaid_kangaswad
Sumber: https://t.me/fawaid_kangaswad/3257
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: [email protected]
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
Leave A Comment