بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SEPULUH POIN PENTING SEBELUM PERAYAAN NUZULUL QURAN
>> Pelajaran dan Pelurusan
Hanya sepuluh poin pembahasan:
1. Alquran diturunkan pada bulan Ramadan
Allah ﷻ berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia, dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).”[QS. Al-Baqarah: 185]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
يَمْدَحُ تَعَالَى شهرَ الصِّيَامِ مِنْ بَيْنِ سَائِرِ الشُّهُورِ، بِأَنِ اخْتَارَهُ مِنْ بَيْنِهِنَّ لِإِنْزَالِ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ فِيهِ
“Allah memuji bulan puasa ini dari sekian bulan-bulan lainnya, dikarenakan Dia telah memilihnya untuk diturunkannya Alquran yang mulia padanya.” [Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al Baqarah: 185]
2. Dari sekian hari Ramadan tersebut, di antara sepuluh hari akhirlah Alquran diturunkan
Banyak sekali hadis yang menjelaskan hal ini, di antaranya:
– Hadis Aisyah radhiallahu anha, Nabi ﷺ bersabda: “Carilah Lailatul Qadar di antara sepuluh akhir Ramadan!” [HR. Bukhari dan Muslim]
– Hadis Abu Hurairah radhiallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda: “Pernah diperlihatkan padaku dalam mimpi, kapan terjadinya Lailatul Qadar, lalu aku dibangunkan oleh sebagian keluargaku, sehingga aku terlupakan darinya. Namun carilah Lailatul Qadar itu di antara sepuluh akhir Ramadan!.” [HR. Muslim)
– Hadis Aisyah radhiallahu anha, bahwa Nabi ﷺ itu bersungguh-sungguh di sepuluh akhir dengan kesungguhan yang mengalahkan di waktu lainnya. [HR. Muslim]
Asy-Syaikh Sa’ad Al-Qahthaniy rahimahullah berkata:
“Tidaklah diragukan kesungguhan dalam ibadah beliau itu dalam rangka mencari Lailatul Qadar di sepuluh akhir Ramadan.” Dan beliau juga berkata: “Tidaklah diragukan Lailatul Qadar itu terjadi di antara sepuluh akhir Ramadan tanpa ragu sedikit pun.” [Ash-Shiyam Fil Islam Fi Dhau’il Kitab was Sunnah, halz. 423-425]
3. Tidak tepatnya jika dikatakan peristiwa Alquran diturunkan sebelum sepuluh akhir tersebut
Berdasarkan dalil-dalil yang sahih, para ulama menjelaskan, bahwa hanya di antara sepuluh akhir dari bulan Ramadanlah yang diinginkan dalam pembahasan ini, yaitu diturunkannya Alquran. Adapun pendapat-pendapat selain itu tidaklah tepat, karena berdasarkan dalil-dalil yang tidak bisa dijadikan sandaran. Khususnya pendapat yang mengatakan turunnya Alquran pada tanggal 17 Ramadan, hadis yang dijadikan sandaran pendapat ini adalah hadis Ibnu Masud, ia berkata “Rasulullah ﷺ bersabda kepada kami:
اطلبوها ليلة سبع عشرة من رمضان وليلة إحدى وعشرين وليلة ثلاث وعشرين ثم سكت
“Carilah ia (yakni Lailatul Qadar) pada malam 17 Ramadan, 21, dan 23!” Lalu beliau diam.
Hadis ini diriwayatkan oleh imam Abu Daud dalam Sunannya no. 1384, Imam Al Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 8543.
Catatan penting untuk hadis ini:
Secara periwayatan, terdapat beberapa kelemahan pada sanad-sanadnya, di antaranya:
– Hakim bin Said Ar-Raqiy, beliau ini dihukumi oleh para ahli hadis riwayatnya dhaif.
– Abdullah bin Amr Ar-Raqiy, beliau ini tsiqah, akan tetapi terkadang wahm.
– Abu Ishaq, Amr bin Abdillah Al-hamdani As-Sabi’iy, mudallis bahkan mukhtalith.
Dan inilah poros penyebab kelemahan riwayat tersebut. [Syarh Sunan Abi Daud oleh Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Badr hafidhzahullah]
Secara makna, yang tersirat bahkan tersurat dari riwayat tersebut tidak sejalan dengan riwayat-riwayat lain yang lebih banyak dan lebih sahih. Bahkan terhadap riwayat yang juga dari Ibnu Mas’ud tentang Lailatul Qadar itu di sepuluh akhir Ramadan. Juga bertentangan dengan riwayat yang menjelaskan, bahwa Nabi ﷺ itu kesungguhannya terlihat di sepuluh akhir, dan tidak di sebelumnya. Oleh karena itulah Asy-Syaikh Al-Albaniy menghukumi hadis tersebut dengan mungkar. [Dha’if Abi Daud]
Dan ada beberapa riwayat yang lainnya, namun secara keseluruhan bisa disimpulkan, bahwa riwayat yang menerangkan diturunkannya Alquran sebelum sepuluh akhir Ramadan adalah lemah dan tidak bisa dijadikan sandaran.
Imam Nawawi dari kalangan Asy-Syafi’iyyah berkata:
“Yang masyhur dalam madzhab kami, bahwa Lailatul Qadar itu terbatas kejadiannya pada sepuluh akhir Ramadan saja.” [Al-Majmu’: 6/449]
4. Diturunkannya Alquran itu juga disebut dengan “Nuzulul Quran”
Sangat jelas, berdasarkan ayat dan hadis dalam masalah ini, di antaranya:
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
“Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).” [QS. Al-Furqan: 1]
5. Sehingga, Nuzulul Quran itu Lailatul Qadar, dan Lailatul Qadar itulah Nuzulul Quran. Tidak bisa dipisahkan, berdasarkan ayat-ayat di atas.
Tanya: Apa yang kita inginkan dengan Nuzulul Quran itu?
Jawab: Peristiwa turunnya Alquran.
Tanya: Lalu bagaimana dengan Lailatul Qadar?
Jawab: -!@#$-
6. Perayaan Nuzulul Quran, tiap 17 Ramadan
– Tidak tepat secara syari, sebagaimana penjelasan di atas, akan apa yang diinginkan secara syariat dan kapan terjadinya “Nuzulul Quran.”
– Sangat bertentangan dengan semua hadis yang menjelaskan, bahwa Lailatul Qadar itu terjadi di antara sepuluh akhir Ramadan dengan berbeda-beda. Ada hadis yang menjelaskan 21, 23, 25 dst.
Adapun jika dikatakan Nuzulul Quran itu pada 17 Ramadan, maka itu artinya sudah memastikan dan menetapkan. Dengan demikian hilangkan hikmah disembuyikannya kepastian Lailatul Qadar dan bersungguh-sungguh di sepuluh akhir Ramadan.
– Tidak ada hari raya yang dirayakan dan dibesarkan layaknya hari ‘id dalam Islam, selain yang telah dijelaskan oleh Nabi kita Muhammad ﷺ, seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Jumat dalam sepekan.
Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk yang datang dari Allah dan Rasul-Nya ﷺ.
7. Lailatul Qadar itu adalah malam penuh dengan kemuliaan. Tugas kita adalah menghidupkannya dengan berbagai amal saleh untuk mendapatkan kemuliaan tersebut, bukan merayakannya
– Karena di saat peristiwa Lailatul Qadar, semua amal saleh akan dilipatgandakan pahalanya, bahkan nilainya lebih baik daripada amal saleh yang dikerjakan selama seribu bulan.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.” [QS. Al-Qadr: 3]
8. Amalan Saleh yang paling dianjurkan untuk diperbanyak ketika Lailatul Qadar
Seluruh amalan saleh sangat dianjurkan untuk mengisi malam tersebut. Namun ada sebagian ulama menekankan dengan salat. Dan ada juga dengan baca Alquran, dan ada juga dengan zikir dan seterusnya, dari perbedaan-perbedaan yang bisa dikompromikan.
Di antaranya doa yang diajarkan Nabi ﷺ kepada Aisyah radhiallahu anha:
” اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني ”
Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anniy.
“Ya Allah! Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai kemaafan. Maka maafkanlah aku.” [HR. Ahmad, Tirmidziy, An-Nasaiy dan Ibnu Majah, lihat Ash-Sahihah: 3337]
Nabi ﷺ bersabda: “Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan dasar iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” [HR. Bukhari & Muslim]
9. Tujuan utama Alquran diturunkan
Allah ﷻ berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah, agar mereka menghayati ayat-ayatnya, dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” [QS. Shad: 29]
10. Bagaimana Perisitiwa Turunnya Alquran?
Pernah suatu saat Athiyyah bin Al-Aswad rahimahullah berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu anhuma: “Ada kebimbangan di hatiku, tentang ayat yang Allah berfirman padanya:
﴿شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزلَ فِيهِ الْقُرْآنُ﴾
“Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran.”
Dan firman-Nya yang lain:
﴿إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ﴾
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi.” [QS. Ad-Dukhan: 3]
Serta firman-Nya yang lain:
﴿إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ﴾
“Malam Al-Qadr itu lebih baik daripada seribu bulan.” [QS. Al-Qadr: 3]
Bukankah Alquran juga diturunkan di bulan Syawal, Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, Shafar, Bulan Rabi’?
Maka Ibnu Abbas radhiallahu anhuma menjawab:
“Alquran itu diturunkan di bulan Ramadan, pada saat Lailatul Qadar, malam penuh keberkahan dengan sekaligus keseluruhan. Kemudian diturunkan di atas beredarnya bintang-bintang dengan berangsur-angsur, sepanjang bulan-bulan dan hari-hari.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih, dan ini adalah lafal dari riwayat beliau, lihat tafsir Ibnu Katsir: QS. Al Baqarah: 185]
Dan beliau juga berkata:
أَنْزَلَ اللَّهُ الْقُرْآنَ جُمْلَةً وَاحِدَةً مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ إِلَى بَيْتِ العِزّة مِنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، ثُمَّ نَزَلَ مُفَصَّلًا بِحَسْبِ الْوَقَائِعِ فِي ثَلَاثٍ وَعِشْرِينَ سَنَةً على رسول الله صلى الله عليه وسلم.
“Allah menurunkan Alquran dengan sekaligus satu kali dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, kemudian turun berangsur-angsur sesuai peristiwa selama 23 tahun kepada Rasulullah ﷺ.” [Tafsir QS. Al Qadr]
Demikianlah risalah ringkas ini.
Semoga Allah senantiasa memberi taufik dan hidayah serta istiqamah kepada kita semuanya.
Oleh: Ustadz Hudzaifah Bin Muhammad Hafizhahullah (Alumni Darul Hadis Yaman)
Sumber: Madrosah Sunnah
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…