Sepuluh Keutamaan Dzikir Pagi & Petang Yang Sangat Menggiurkan
Alloh jalla wa a’la berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
Di antara keutamaan dzikir secara umum adalah sebagaimana dalam nash-nash berikut ini:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya lelaki dan perempuan muslim, lelaki dan perempuan mukmin, lelaki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, lelaki dan perempuan yang benar, lelaki dan peremuan yang sabar, lelaki dan perempuan yang khusyuk (dalam sholat), lelaki dan perempuan yang bersedekah, lelaki dan perempuan yang berpuasa, lelaki dan perempuan yang menjaga kehormatannya, lelaki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar“ (QS. al-Ahzab: 35)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah kamu aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Raja-mu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infak emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para Sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi.” (HR. At-Tirmidzi no. 3377, Ibnu Majah no. 3790. Lihat pula Shahiih at-Tirmidzi III/139 dan Shahiih Ibni Majah 11/316)
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang ingat akan Rabb-nya dengan orang yang tidak ingat Rabb-nya, laksana orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Al-Bukhari dalam Fat-bul Baari XI/208 no. 6407)
Orang yang banyak berdzikir kepada Allah hatinya akan menjadi tenang:
أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“…Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.” (QS. Ar-Ra’d: 28). [http://www.alquran-sunnah.com/artikel/doa-dzikir.html]
Pembahasan lengkap tentang keutamaan dzikir dapat dibaca di situs tersebut dan http://muslim.or.id/doa-dan-wirid/51-keutamaan-dzikir.html, http://faisalchoir.blogspot.sg/2011/05/50-manfaat-doa-dan-dzikir-mengingat.html, dan buku: Dzikir Pagi dan Petang oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas
Adapun keutamaan Dzikir Pagi dan Petang secara umum adalah lebih utama dari memerdekakan empat budak dari anak Isma’il sebagaimana hadis berikut ini:
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai sholat Subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai dari memerdekakan empat budak dari anak Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah dari mulai sholat ‘Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai dari memerdekakan empat budak.’” (HR. Abu Dawud no. 3667, lihat Shahih Abi Dawud 11/698 no. 3114 – MisykaatulMashaabiih no. 970, hasan).
Akan lebih besar lagi keutamaannya jika dilakukan di masjid, sambil menunggu sholat Isyroq, kemudian sholat Isyroq dua rakaat. Hal ini biasa dilakukan oleh Nabi sholallohu ‘alaihi wa sallam
Jabir bin Samurah radhiyallaahu ‘anhu menyifati petunjuk Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, ia mengatakan:
كان لا يقوم من مصلاه الذي يصلي فيه الصبح أو الغداة حتى تطلع الشمس فىإ ذا طلعت الشمس قام
“Beliau tidak berdiri dari tempat sholatnya – di mana beliau melakukan sholat Subuh- hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit, (maka) beliau berdiri.” [Shahiih Muslim (I/463) no. 670] (http://faisalchoir.blogspot.com/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-sunnah.html)
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ
“Barang siapa yang mengerjakan sholat Subuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna.” (HR. Thobroni. Syaikh Al Albani dalam Shahih Targhib (469) mengatakan bahwa hadis ini Shahih Ligoirihi (Shahih dilihat dari jalur lainnya) [http://rumaysho.com/hukum-islam/sholat/2869-meraih-pahala-haji-dan-umroh-melalui-sholat-isyroq-.html]
Baca juga artikel: Meraih Pahala Haji dan Umroh dengan Cara yang Lebih Mudah dan Gratis: https://abumuhammadblog.wordpress.com/2013/01/02/meraih-pahala-haji-dan-umroh-dengan-cara-yang-lebih-mudah-dan-gratis/
Adapun secara khusus, maka dapat dibaca di masing-masing hadis di setiap dzikir tersebut. Berikut di antara sembilan keutamaan yang SANGAT BESAR dan MENGGIURKAN bagi yang mengerjakannya:
Dzikir Yang Dibaca Pagi dan Sore
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada- Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4) (Dibaca tiga kali)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”.(QS. Al Falaq: 1-5) (Dibaca tiga kali)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6) (Dibaca tiga kali)
Dalam hadis dari ‘Abdullah bin Khubaib disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan surat tersebut masing-masing sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu. (HR. Abu Daud (4/322, no. 5082), Tirmidzi (5/567, no. 3575). Lihat Shahih At Tirmidzi (3/182))
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
ALLOHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAHA ILLA ANTA KHOLAQTANII, WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKAMASTATHO’TU, A’UDZUBIKA MIN SYARRIMAA SHONA’TU, ABUU ULAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA ABUU ULAKA BIDZA(N)BII FAGHFIRLII FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA. [Dibaca satu kali]
Artinya:
“Ya Allah, Engkau adalah Rabbku. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah. Engkaulah yang telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dengan segenap kemampuanku, aku akan tetap setia pada perjanjian-Mu dan janji-Mu (sedapat mungkin aku akan setia untuk tetap mengesakan-Mu, dan percaya pada kebenaran janji-Mu padaku pent). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan-keburukan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan akupun mengakui dosa-dosa yang telah aku perbuat. Maka, mohon berilah aku ampunan karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau [Dibaca satu kali]
Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa mengucapkan dzikir ini di siang hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari tersebut sebelum sore hari, maka ia termasuk penghuni Surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dalam keadaan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum Subuh, maka ia termasuk penghuni Surga.” (HR. Bukhari (7/150, no. 6306))
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
RODHIITU BILLAHI ROBBA, WA BIL ISLAAMI DIINA WA BI MUHAMMADIN SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALAM NABIYYA
Artinya:
Aku ridho Allah sebagai Rabb-ku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shalllallahu ‘alaihi wa sallam sebagai Nabi-ku (yang diutus oleh Allah) (Dibaca tiga kali)
Dalam hadis Tsauban bin Bujdud radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan hadis ini sebanyak tiga kali di waktu Subuh dan tiga kali di sore hari, maka pantas bagi-Nya mendapatkan ridho Allah di Hari Kiamat. (HR. Ahmad (4/337), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 4, Ibnus Sunni no. 68, Abu Daud (4/318, no. 5072), At Tirmidzi (5/465, no. 3389). Syaikh Ibnu Baz menghasankan hadis ini dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
Lihat pula dalam Shohih at-Targhib wat Tarhib I/415 no. 657. Dishohihkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak I/518 dan disetujui oleh Adz-Dzahabi. Lihat pula Shohih al-Wabilush Shoyyib hal. 170, Zaadul Ma’ad II/372, Silsilah al-Ahadis ash-Shohihah no 2686 (Dzikir Pagi dan Petang oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHANALLAH WA BI-HAMDIH
Artinya:
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca seratus kali)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mengucapkan kalimat ‘SUBHANALLAH WA BI HAMDIH’ di pagi dan sore hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada Hari Kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.” (HR. Muslim (4/2071, no. 2692))
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR
Artinya:
Tidak ada Sesembahan (Ilah) yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah seluruh kerajaan dan bagi Allah segala pujian. Dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 100 x)
Dalam hadis disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100 x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat bagi-Nya 100 kebaikan, dihapus bagi-Nya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga sore hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu. (HR. Bukhari disertai Fathul Bari (4/95, no. 3293) dan Muslim (4/2071, no. 2691))
Dalam riwayat an-Nasa-i (‘Amalul Yaum wal Lailah no. 580) dan Ibnus Sunni no. 75 dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya lafadzhnya: “Barang siapa membaca 100x pada pagi hari dan 100x pada sore Hari.”… Jadi, dzikir ini dibaca 100x diwaktu pagi dan 100x diwaktu sore. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 2762
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR
Artinya:
Tidak ada Sesembahan (Ilah) yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah seluruh kerajaan dan bagi Allah segala pujian. Dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”
(Dibaca sepuluh kali)
(Atau satu kali jika dalam keadaan malas)
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
BISMILLAAHILLADZII LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WALAA FIS SAMAA-I WA HUWASSAMII’UL ‘ALIIM
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya, tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang bisa membahayakan (bermudhorot). Dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Dibaca tiga kali)
Dalam hadis ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali ketika Subuh dan tiga kali di sore hari, maka tidak akan ada yang memudhorotkannya. (HR. Abu Daud (4/323, no. 5088, 5089), At Tirmidzi (5/465, no. 3388), Ibnu Majah no. 3869, Ahmad (1/72). Lihat Shahih Ibnu Majah (2/332). Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadis tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39)
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
ALLAHUMMA SHOLLII WA SALLIM ‘ALAA NABIYYINAA MUHAMMAD
Artinya:
Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad.” (Dibaca sepuluh kali)
Dari Abu Darda’, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa bersholawat untukku sepuluh kali di pagi dan sore hari, maka ia akan mendapatkan syafaatku di Hari Kiamat nanti.” (HR. Thobroni melalui dua isnad, keduanya jayyid. Lihat Majma’ Az Zawaid (10/120) dan Shahih At Targhib wa At Tarhib (1/273, no. 656))
[http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3379-bacaan-dzikir-pagi.html dan http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3380-bacaan-dzikir-petang.html]
Dzikir ini dibaca waktu pagi dan sore hari.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ (Dibaca 3 x pada pagi hari)
عن جويرية أم المؤمنين رضي الله عنها أن النبي صلي الله عليه وسلم خرج من عندها بكرة حين صلي الصبح وهي في مسجدها ثم رجع بعد أن أضحى وهي جالسة فقال : (( ما زلت علي الحال التي فارقتك عليها ؟ )) قالت نعم ، قال النبي صلي الله عليه وسلم : (( لقد قلت بعدك أربع كلمات وثلاث مرات لو وزنت بما قلت منذ اليوم لوزنتهن : سبحان الله وبحمده ، عدد خلقه ورضا نفسه وزنة عرشه ومداد كلماته ]
Dari Juwairiyah (Ummul Mukminin) rodhiyallohu ‘anha, bahwasannya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika keluar darinya (rumah istrinya-Juwairiyah) di saat pagi hari ketika beliau sholat Subuh, sedang dia berada di tempat sholatnya. Kemudian Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pulang setelah sholat Dhuha sementara Ummul Mukminin sedang duduk (di tempat sholatnya), seraya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ”Masihkah engkau dalam keadaan yang tatkala aku tinggalkan?” Ummul Mukminin menjawab, ”Ya, benar.” Lalu beliau bersabda: ”Aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali setelahmu, seandainya kalimat-kalimat itu ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan mulai hari ini, pasti (kalimat-kalimat itu) akan lebih berat, yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
SUBHANALLAH WA BI-HAMDIH, ‘ADADA KHOLQIH WA RIDHOO NAFSIH. WA ZINATA ‘ARSYIH, WA MIDAADA KALIMAATIH.
Artinya:
Maha Suci Allah berikut puji-Nya sebanyak mahluk ciptaan-Nya, sebanyak keridhoan diri-Nya, dan seberat timbangan arsy-Nya, dan sebanyak bilangan tinta kalimat-kalimat-Nya (tidak terhitung jumlahnya, sama seperti kalimat-kalimat Allah yang juga tidak bisa dihitung pent) [Diriwayatkan oleh Muslim 44/17, Tirmidzi 67/13, Abu Dawud 369/4, Ibnu Majah 423/2] (http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=219342)
(Dibaca tiga kali di waktu pagi saja)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Subuh sampai waktu Dhuha [HR. Muslim no. 2726]
Bacalah penjelasan Ibnul Qoyyim terkait agungnya faidah dzikir tersebut di situs ini.
Dzikir berikut ini dibaca waktu sore hari saja
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’UDZU BIKALIMAATILLAHIT-TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ
Artinya:
Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna (yaitu Al Qur’an pent), dari seluruh keburukan apa yang telah Allah ciptakan (baik dari jenis manusia, hewan, jin, serangga, halilintar, angin puting beliung, dsb. Yang jelas semua bencana, di dunia dan Akhirat pent).” (Dibaca tiga kali pada petang hari saja)
Dalam hadis Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan dzikir ini di sore hari sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan mendapat bahaya racun atau binatang (seperti kalajengking) yang mencelakakannya di malam tersebut. (HR. Ahmad 2/290, An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 590 dan Ibnus Sunni no. 68. Lihat Shahih At Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266, dan Tuhfatul Akhyar hal. 45) [http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3379-bacaan-dzikir-pagi.html dan http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3380-bacaan-dzikir-petang.html]
Selengkapnya tentang bacaan Dzikir Pagi dan Petang, bacalah situs rumaysho di atas.
Sekali lagi ditegaskan di sini, bahwa penyebutan Sepuluh Keutamaan ini, BUKAN batasan. Hanya saja adanya penyebutan keutamaan tertentu pada setiap hadis di atas sangat layak untuk diperhatikan sebagai motivasi untuk mengamalkan Dzikir-Dzikir Pagi dan Petang ini.
Ebook Dzikir Pagi dan Petang bisa download disini: http://www.alquran-sunnah.com/download/file/16-dzikir-setelah-sholat-pagi-dan-petang-versi-pdf-lengkap atau disini: http://www.4shared.com/document/WLxa1dGY/Dzikir_Sholat_Pagi_petang.html. Jika ingin menge-print dalam format yang bagus (dalam bentuk selebaran/buletin), untuk dijadikan pegangan bisa dilihat disini: http://faisalchoir.blogspot.co.id/2011/09/dzikir-pagi-dan-petang-sesuai-as-sunnah.html dan disini: http://www.alsofwa.com/download/artikel/Dzikir%20Pagi%20&%20Petang.pdf
Dzikir pagi-petang ini hanya memakan waktu kira-kira 30 menit, sudah termasuk bacaan-bacaan:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHANALLAH WA BI-HAMDIH
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.” (Dibaca seratus kali)
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
LAA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI’IN QODIIR
Artinya:
Tidak ada Sesembahan (Ilah) yang berhak disembah selain Allah, satu-satunya. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah seluruh kerajaan dan bagi Allah segala pujian. Dan Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca seratus kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
ASTAGH-FIRULLAH WA ATUUBU ILAIH
“Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (Dibaca seratus kali dalam sehari)
Sangat rugi jika tidak rutin mengamalkannya. Peluang keutamaan besar di atas bisa didapatkan dengan hanya menyisihkan waktu kira-kira 30 menit di pagi hari dan 30 menit di sore hari.
Semoga Alloh jalla wa a’la memudahkan kita untuk selalu mengamalkannya.
Perhatian!
Dzikir-dzikir berikut ini diperselisihkan keshahihannya, walaupun keutamaannya juga menggiurkan:
Pertama,
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini memersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca 4 x)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mengucapkan dzikir ini ketika Subuh dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka.” (HR. Abu Daud (4/317, no. 5069), Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 1201. An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 9 dan Ibnus Sunni no. 70. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad An Nasai dan Abu Daud hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 23)
Hadis ini didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dhaif Adabul Mufrad no. 1201; Dhaif Jami’ Ash-Shaghir no. 5729; Al-Kalamut Thayyib no. 25; Ad-Dhaifah no. 1041
Kedua,
اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
“Ya Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu).” (Dibaca 1 x)
Dalam hadis dari ‘Abdullah bin Ghonnam radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan dzikir ini ketika waktu Subuh, maka ia berarti telah menunaikan syukur di hari itu. Dan barang siapa yang mengucapkan semisal itu pula di sore hari, maka ia berarti telah menunaikan syukur di malam itu. (HR. Abu Daud (4/318, no. 5073), An Nasai dalam ‘Amal Al Yaum wal Lailah no. 7 dan Ibnus Sunni no. 41, Ibnu Hibban (Mawarid) no. 2361. Syaikh Ibnu Baz menyatakan bahwa sanad hadis ini hasan sebagaimana dalam Tuhfatul Akhyar hal. 24)
Hadis ini didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Dhaif Jami’ Ash- Shaghir no. 5730; Kalamut Thayyib no. 26.
Ketiga,
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada Ilah (yang berhak disembah) kecuali Dia, kepada-Nya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca 7 x)
Dalam hadis dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahwa barang siapa yang mengucapkan dzikir tersebut di Subuh dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. (HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), Abu Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan ‘Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadis ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))
Hadis ini didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ad-Dhaifah no. 5286 bahkan hadis ini Maudlu’ [Lihat Dhaif Abi Dawud no. 5081.]
Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad, beserta keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang mengikutinya dengan baik hingga Hari Kiamat.
Penulis: Abu Muhammad
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…