بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ 

SEMPITNYA WAKTUKU!
Apakah kita …
• Sering luput dari zikir pagi dan petang?
• Merasa tidak sempat untuk Salat Rawatib?
• Merasa sibuk untuk menghadiri majelis ilmu?
• Kehabisan waktu untuk membaca satu halaman Alquran?
• Merasa lelah ketika akan salat malam?
• Dan kehabisan agenda untuk mengunjungi teman yang sakit?
Tetapi kita…
• Selalu sempat menonton berita di internet.
• Tidak pernah ketinggalan up date dan mengikuti status di facebook.
• Selalu aktif berkomentar dalam grup-grup watsapp.
• Dan tidak pernah absen dalam menghadiri majelis ghibah dan senda gurau.
Apakah kita…
• Merasa waktu kita sangat sempit dan sedikit untuk melakukan hal-hal bermanfaat?
• Merasa kesibukan dunia kita terlalu padat sehingga sering berudzur meninggalkan ibadah kita?
• Mungkin… itu tanda tidak adanya keberkahan dalam waktu kita.
Berkata seorang sahabat Nabi ﷺ yang mulia, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu:
“Aku tidaklah menyesali sesuatu lebih besar dari pada penyesalanku terhadap satu hari yang berlalu, berkurang umurku, dan tidaklah bertambah amalku.”
Seorang ulama salaf, Hakim, juga berkata:
“Barang siapa yang harinya berlalu TANPA ADA
• Kebenaran yang ia tegakkan; atau
• Kewajiban yang ia laksanakan; atau
• Kemuliaan yang ia raih; atau
• Perbuatan terpuji yang ia kerjakan; atau
• Kebaikan yang ia rintis, atau
• Ilmu yang ia kutip,
Sungguh ia telah mendurhakai waktunya dan menzalimi dirinya.”
Maka mari kita perhatikan, bahwa para Salafus Shalih TIDAKLAH menilai, bahwa suatu waktu menjadi bermanfaat dari:
• Banyaknya kekayaan yang dihasilkan; atau
• Gelar kehormatan yang diraih; atau
• Ketenaran yang didapat.
Tetapi dari banyaknya amal saleh yang dihasilkan dari waktu tersebut.
Para salaf terdahulu adalah orang-orang yang sangat memperhatikan masalah waktu. Mereka berkata:
“Sesungguhya menyia-nyiakan waktu itu lebih berat daripada kematian. Karena menyia-nyiakan waktu memutuskan seseorang dari Allah dan Akhirat, sedangkan kematian memutuskan seseorang dari keluarga dan dunianya.”
Berkata Hasan Al Bashri rahimahullah:
“Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau adalah hari-hari. Apabila pergi harimu, berarti telah pergi sebagian dirimu.”
Juga ia berkata:
“Tidaklah hari itu muncul bersama terbitnya fajar, keculai ia berkata:
‘Wahai anak Adam, aku adalah makhluk yang baru, dan aku bersaksi atas amal-amalmu. Maka berbekallah denganku. Karena sesungguhnya bila aku pergi, aku tidak akan kembali lagi sampai Hari Kiamat nanti.”
Janganlah kita mengira bahwa perkataan mereka hanyalah perkataan kosong tanpa bukti.
Sebaliknya, sangat banyak catatan mengenai semangat mereka dan kesungguhan mereka dalam menjaga waktu.
Kita mungkin tidak bisa meraih keberkahan seperti mereka, tapi setidaknya kita dapat mengusahakannya, agar waktu kita dapat menjadi ladang amal yang bermanfaat di Akhirat kelak. Bukan sebaiknya, menjadi sumber penyesalan dan kerugian di Akhirat nanti.
Di antara cara agar waktu kita menjadi berkah adalah:
• Beriman dan bertakwa
• Melazimi Alquran
Karena Allah ﷻ berfirman yang artinya:
“Dan Kitab ini (Alquran) yang kami turunkan dengan penuh berkah. Maka ikutilah ia dan bertakwalah agar engkau mendapat rahmat.” [QS Al An’am: 155]
• Memperbanyak beramal saleh baik dengan hati, lisan dan perbuatan.
• Bersegera beramal sejak pagi hari, sebagaimana doa Rasulullah ﷺ: “Ya Allah, berkahilah umatku pada pagi hari mereka.”
• Menjaga Salat Subuh, karena menjaga Salat Subuh adalah kunci keberkahan sepanjang hari.
• Belajar ilmu atau mengajarkannya.
Maka, mari kita bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu kita. Ingatlah, bahwa suatu saat nanti kita akan menghadapi hari di mana kita harus memertanggungjawabkannya. Hari di mana:
• Seorang raja tidak akan meminta kembali istananya,
• Seorang pemimpin tidak akan meminta kembali kekuasaannya, dan
• Orang kaya tidak akan meminta dikembalikan hartanya.
Tetapi mereka semua akan meminta dikembalikan WAKTU yang mereka habiskan tanpa amal saleh!
Penulis: Ummu Shalih,
Di kota Al Madinah An Nabawiyyah
Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 (450) 134 878 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
#sempitnyawaktu #waktubermanfaat #waktuyangberkah
Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…

3 months lalu

BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…

3 months lalu

BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…

3 months lalu

LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…

3 months lalu

KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…

3 months lalu

SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…

4 months lalu