بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SEBAB MENDAPATKAN AMPUNAN DI HARI ARAFAH
Hari Arafah adalah hari di mana Allah menyempurnakan Islam dan menyempurnakan nikmat-Nya ketika itu. Hari Arafah adalah hari haji Akbar menurut mayoritas Salaf. Hari Arafah juga adalah hari istimewa bagi umat ini.
Anas bin Malik pernah mengatakan:
“Hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari-hari lainnya.” [Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 489, Al Maktab Al Islamiy, cetakan pertama, tahun 1428 H]. Siapa saja yang berpuasa ketika itu, akan mendapatkan ampunan dosa, (yaitu dosa kecil) untuk dua tahun.
Mengenai Hari Arafah, Nabi ﷺ bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari Neraka adalah Hari Arafah. Dia akan mendekati mereka, lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” [HR. Muslim no. 1348, dari ‘Aisyah]
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan:
“Hari Arafah adalah hari pembebasan dari api Neraka. Pada hari itu Allah akan membebaskan siapa saja yang sedang Wukuf di Arafah, dan penduduk negeri kaum Muslimin yang tidak melaksanakan Wukuf. Oleh karena itu, hari setelah Hari Arafah, yaitu hari Iduladha, adalah hari Id bagi kaum Muslimin di seluruh dunia. Baik yang melaksanakan haji dan yang tidak melaksanakannya, sama-sama akan mendapatkan PEMBEBASAN DARI API NERAKA dan AMPUNAN pada Hari Arafah.” [Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 482]
Ibnu Rajab selanjutnya menjelaskan, bahwa siapa yang ingin mendapatkan pembebasan dari api Neraka dan pengampunan dosa pada Hari Arafah, maka lakukanlah hal-hal berikut: [Ini adalah penjelasan yang kami olah dari pemaparan Ibnu Rajab dengan sedikit penambahan dari kami]
Pertama: Melaksanakan puasa Arafah (bagi yang tidak berhaji). Dari Abu Qatadah, Nabi ﷺ bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” [HR. Muslim no. 1162, dari Abu Qotadah]
Kedua: Menjaga anggota badan dari hal-hal yang diharamkan pada hari tersebut.
Ketiga: Memerbanyak syahadat tauhid, keikhlasan, dan kejujuran pada hari tersebut, karena semuanya tadi adalah asas agama ini, yang Allah sempurnakan pada Hari Arafah. Nabi ﷺ sendiri sering memerbanyak hal-hal tadi, dan beliau menyebutkannya setelah menyebutkan, bahwa doa pada Hari Arafah adalah sebaik-baik doa. Disebutkan dalam hadis:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan:
Laa ilaHa illallaH wahdaHu laa syarika laH, laHul mulku walaHul hamdu wa Huwa ‘ala kul-li syai-in qodiir.
Artinya:
Tidak ada Sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan semesta, dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. [HR. Tirmidzi no. 3585, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini Hasan]
Keempat: Memerdekakan seorang budak jika mampu. Karena barang siapa yang memerdekakan seorang budak Mukmin, maka Allah akan membebaskan anggota tubuhnya dari api Neraka, karena anggota tubuh budak yang ia merdekakan.
Kelima: Memerbanyak doa ampunan dan pembebasan dari api Neraka ketika itu, karena Hari Arafah adalah hari terkabulnya doa. Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Nabi ﷺ bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah.” [HR. Tirmidzi no. 3585, dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini Hasan]
Dan untuk mendapatkan pembebasan dari api Neraka dan pengampunan dosa, hendaklah pula dijauhi segala dosa yang dapat menghalangi dari mendapatkan ampunan. Di antara yang harus dijauhi adalah:
Pertama: Sifat sombong dan takabbur. Allah ﷻ berfirman:
وَاللَّهُ لا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [QS. Al Hadid: 23]
Sebagaimana pula Nabi ﷺ mengatakan:
لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ
“Allah tidak akan memandang siapa saja yang menjulurkan celananya (di bawah mata kaki) dengan sombong.” [HR. Bukhari no. 5783, dari Ibnu ‘Umar]
Kedua: Tidak terus menerus dalam melakukan dosa-dosa besar (al kaba-ir). [Lihat Latho-if Al Ma’arif, 493-496]
Itulah yang dinasihatkan oleh Ibnu Rajab, agar seseorang bisa mendapatkan ampunan dan pembebasan dari api Neraka pada Hari Arafah.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan ampunan dan pembebasan dari api Neraka pada hari tersebut.
Ya Allah, terimalah setiap amalan kami di Hari Arafah yang mulia ini, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkan pengampunan dosa dan pembebasan dari api Neraka. Sesungguhnya engkau Maha Mengijabahi setiap doa-doa kami.
Segala puji bagi Allah, yang dengan setiap nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Sumber: https://Muslim.or.id/10495-sebab-mendapatkan-ampunan-di-hari-arafah.html
══════
Mari sebarkan dakwah sunnah dan meraih pahala. Ayo di-share ke kerabat dan sahabat terdekat! Ikuti kami selengkapnya di:
WhatsApp: +61 405 133 434 (silakan mendaftar terlebih dahulu)
Website: https://nasihatsahabat.com/
Email: nasihatsahabatcom@gmail.com
Twitter: @NasihatSalaf
Facebook: https://www.facebook.com/nasihatsahabatcom/
Instagram: NasihatSahabatCom
Telegram: https://t.me/nasihatsahabat
Pinterest: https://id.pinterest.com/nasihatsahabat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ DENGAN DALIH TOLERANSI, JANGAN SAMPAI KITA KEBABLASAN Dengan dalih toleransi, jangan sampai kita kebablasan.…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH TOLERANSI, TAPI JANGAN KEBABLASAN Boleh toleransi, tapi jangan kebablasan. Tidak sedikit orang…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ BOLEH DAN TIDAK BOLEH TERHADAP NON-MUSLIM (TAUTAN e-BOOK) Agar toleransi tidak kebablasan, cobalah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ LIMA PRINSIP RUMAH TANGGA ISLAMI (E-BOOK) Islam agama yang sempurna. Maka pasti ada…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ KABAR GEMBIRA BAGI YANG TELAH MENYESALI DOSANYA (e-BOOK) Oleh: Ustadz: Dr. Abu Hafizhah…
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ SAFAR WANITA TANPA MAHRAM DIBOLEHKAN DENGAN KETENTUAN DAN SYARAT, BENARKAH? Asalnya, Safar Wanita…