” Berkaratnya hati itu adalah (disebabkan) karena dua perkara:
1. Al-Ghoflah (kelalaian)
2. Adz-Dzanbu (perbuatan dosa/maksiat)
Sedangkan terangnya (bersinarnya) hati itu adalah (juga disebabkan) dua perkara:
1. Al-Istighfar (memohon ampun kepada Allah dari semua dosa-dosa)
2. Adz-Dzikr (berzikir atau mengingat Allah ﷻ).” [Al-Wabilus Shoyyib, hal. 40]
Catatan:
1. Ya, salah satu sebab hati kita ini bisa berkarat adalah karena Ghoflah.
Tahukah Anda apa Ghoflah itu?
Ghoflah itu artinya lalai atau terlena.
Dia adalah racun yang sangat mematikan, dan penyakit yang sangat berbahaya, yang dapat menguasai hati, merasuk dan mencengkeram jiwa, serta menawan/melumpuhkan anggota badan.
2. Kalau kita perhatikan dengan seksama, saat ini kebanyakan manusia hidup dalam kelalaian yang nyata dari mengingat Allah ﷻ, dan dari mengingat negeri Akhirat.
Dunia dan seluruh perhiasannya telah menjebak mereka. Angan-angan tak karuan sudah menipunya. Dan mereka telah disetir oleh keinginan-keinginan jelek. Bahkan mereka telah dikuasai oleh setan serta hawa nafsunya yang selalu menyuruh kepada perbuatan tercela.
Tetapi anehnya, dengan ini semua mereka masih mengira, bahwa mereka telah berbuat dengan perbuatan yang sebaik-baiknya.
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” [QS Al Anbiyaa: 1]
3. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Ghoflah (kelalaian) itu adalah sumber dan penyebab semua kejelekan.
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata:
“Dan lalai dari (mengingat) Allah ﷻ dan Hari Kemudian (Kiamat) itu, bila berpasangan dengan mengikuti hawa nafsu, maka terlahirlah dari keduanya segala macam bentuk keburukan.
Barang siapa memerhatikan kerusakan situasi alam ini secara umum maupun khusus, maka itu semua adalah akibat dari kedua hal tersebut di atas.
Ghoflah atau kelalaian itu adalah menjadi penghalang antara seseorang dengan kemampuan memandang kebenaran, mengetahuinya, dan memahaminya, sehingga ia termasuk dalam jajaran orang-orang yang sesat.”
4. Ketahuilah, bahwa orang-orang yang tertimpa penyakit Ghoflah ini ada tanda-tandanya atau ciri-cirinya.
Bila salah satu tanda atau ciri-ciri itu ada dalam diri kita maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya saat itu kita dalam kondisi bahaya!
Cepatlah koreksi diri, dan jauhkan diri kita dari sifat tersebut, lalu mulailah menanggulangi Ghoflah tersebut dengan cara-cara yang disyariatkan, agar kita mampu melepaskan diri dari cengkaramannya.
Tahukah Anda, apa tanda-tanda atau ciri-ciri orang yang berada dalam Ghoflah atau kelalaian itu? Di antara tanda-tandanya itu adalah sebagai berikut:
• Menyekutukan Allah ﷻ, dan inilah fenomena kelalaian yang paling besar.
• Terjatuh pada kekufuran, kefasikan, dan kemunafikan.
• Mudah terjatuh dalam perbuatan-perbuatan yang keji seperti: zina, homoseksual, atau penyimpangan seksual lainnya, minum-minuman keras, perjudian dan lain sebagainya.
• Menyia-nyiakan salat dan menyepelekan waktu-waktunya, dan tidak melakukan secara berjamaah di masjid.
• Sedikit mengingat Allah ﷻ.
• Sedikit atau jarang sekali membaca Alquran.
• Tidak mau berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah ﷻ.
• Mencintai dunia secara berlebihan, dan menyibukan diri untuk mengumpulkannya dengan berbagai cara, tanpa memandang terhadap perkara yang halal atau yang haram.
• Terjatuh dalam sikap Tasyabbuh (menyerupai/meniru) orang-orang kafir secara terus menerus, baik dalam hal cara berpakaian, akhlak, gaya hidup, penampilan, dan sebagainya.
• Suka berteman dengan orang-orang yang jelek akhlaknya, dan orang yang tidak mau mengingatkannya kepada Allah ﷻ.
• Menyia-nyiakan waktu dalam hal yang bukan termasuk ketaatan kepada Allah ﷻ.
• Terlalu banyak makan, minum, tidur, dan bergaul, karena itu semua menyebabkan rusaknya hati dan malasnya anggota badan dari melaksanakan berbagai macam ketaatan.
• Suka mendengarkan lagu-lagu dan musik-musik, dan menonton siaran TV dengan segala macam jenisnya, yang banyak mengandung racun yang membahayakan akidah dan akhlak kita.
• Tidak berhati-hati dalam segala hal yang berkaitan dengan masalah halal dan haram.
• Melanggar perkara-perkara yang diharamkan dalam agama ini seperti memergunakan narkoba, merokok, kaum laki-laki mengisbalkan pakaiannya (yakni memanjangkan kain celana atau sarungnya hingga menutup mata kaki), dan mencukur jenggot. Kaum wanita yang bertabarruj (menampakkan kecantikan dan perhiasannya), dan keluar dari rumahnya dengan bersolek serta memakai wangi-wangian.
• Dan masih banyak lagi yang lainnya.
5. Ketahuilah pula, bahwa kelalaian itu akan menjatuhkan kita kepada kepedihan dan penderitaan di Akhirat nanti. Allah ﷻ telah banyak memeringatkan kita tentang hal ini. Sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu, dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah Neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.” [QS Yunus 7-8]
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi Neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah). Dan mereka mempunyai mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah). Dan mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” [QS Al-A’rof: 179]
“Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Kebangkitan/Kiamat). Maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini. Bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya.” [QS Al-Anbiya’: 97-98]
Dan masih banyak ayat-ayat yang semakna dengannya.
Semoga dengan penjelasan yang ringkas ini, menjadikan kita selayaknya selalu berhati-hati dari setiap perkara yang menjerumuskan kita kepada kejelekan. Termasuk dalam hal ini adalah dosa-dosa dan kelalaian.
Hanya kepada Allah ﷻ sajalah kita memohon taufik-Nya, agar kita selalu istiqamah di atas kemuliaan iman dan Islam……