RINGKASAN PEMBAHASAN SHOLAT HARI RAYA

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

RINGKASAN PEMBAHASAN SHOLAT HARI RAYA

Pertama: Hukum Sholat Hari Raya

Sholat hari raya disyariatkan berdasarkan dalil Alquran, As-Sunnah dan Ijma’. Sahabat yang Mulia Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى يَوْمَ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا

“Bahwa Nabi ﷺ sholat Idul Fitri dua rakaat, beliau tidak sholat apa pun sebelumnya dan setelahnya.” [Muttafaqun ‘alaih]

Ulama sepakat bahwa sholat ‘Ied disyariatkan, akan tetapi ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Pendapat yang kuat, insya Alla,h adalah fardhu ‘ain. Pendapat ini juga dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Al-‘Allamah Ibnul Qoyyim, Asy-Syaikh As-Sa’di, Asy-Syaikh Ibnu Baz, Asy-Syaikh Al-Albani dan Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahumullah (Lihat Ash-Shiyaamu fil Islam: 620).

Karena Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan sholat ‘Ied dan beliau memerintahkan untuk melakukannya, hingga para wanita pun diperintahkan hadir, sebagaimana hadis Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu’anha, beliau berkata:

أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى، الْعَوَاتِقَ، وَالْحُيَّضَ، وَذَوَاتِ الْخُدُورِ، فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلَاةَ، وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ، وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِحْدَانَا لَا يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ، قَالَ: لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا

“Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk mengeluarkan para wanita di hari Idul Fitri dan Idul Adha, yaitu wanita-wanita yang masih perawan, yang haid dan yang dipingit. Adapun wanita haid hendaklah menjauhi tempat sholat dan hendaklah tetap menyaksikan kebaikan dan dakwah kaum Muslimin. Aku berkata: Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab. Beliau ﷺ bersabda: Hendaklah saudaranya memakaikan jilbab kepadanya.” [Muttafaqun ‘alaih]

Kedua: Waktu Sholat Hari Raya

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Waktu sholat ‘Ied dimulai dari naiknya matahari seukuran satu tombak, sampai matahari tergelincir. Hanya saja disunnahkan untuk menyegerakan sholat Idul Adha dan mengakhirkan sholat Idul Fitri.” [Majmu’ Fatawa wa Rosaail, 16/229]

Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullah juga berkata: “Apabila mereka tidak mengetahui telah masuknya waktu ‘Ied, kecuali setelah matahari tergelincir, maka hendaklah mereka berbuka pada Idul Fitri dan keluar untuk melakukan sholat besok hari. Adapun pada Idul Adha, maka hendaklah mereka keluar untuk melakukan sholat besok hari dan tidak menyembelih kecuali setelah sholat ‘Ied, karena penyembelihan mengikuti sholat.” [Majmu’ Fatawa wa Rosaail, 16/229]

Ketiga: Tempat Sholat Hari Raya

Disunnahkan untuk sholat di lapangan, sebagaimana hadis Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu’anhu, beliau berkata:

“Rasulullah ﷺ keluar di hari Idul Fitri dan Idul Adha menuju lapangan tempat sholat, maka yang pertama beliau lakukan adalah sholat. Kemudian beliau bangkit, lalu menghadap manusia, dan mereka dalam keadaan duduk di shaf-shaf mereka. Maka beliau ﷺ menasihati, memberi wasiat dan memerintahkan mereka. Apabila beliau ingin memutuskan pengutusan sekelompok sahabat, maka beliau memutuskannya. Atau apabila beliau ingin memerintahkan sesuatu, maka beliau memerintahkannya, kemudian beliau pergi.” [Muttafaqun ‘alaih]

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata: “Ini adalah dalil bagi ulama yang berpendapat disunnahkan keluar untuk sholat hari raya di lapangan. Dan bahwa itu lebih afdhal dilakukan daripada di masjid, dan inilah yang diamalkan manusia di kebanyakan negeri. Adapun penduduk Makkah, tidaklah mereka sholat kecuali di masjid sejak zaman yang pertama.” [Syarhu Muslim, 6/177]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

✏ Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

Baca Selengkapnya:

Admin Nasihat Sahabat

Artikel Terbaru

JIKA TAK MERASAKAN RASA MANIS DAN KELAPANGAN HATI KETIKA BERAMAL SALEH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   JIKA TAK MERASAKAN RASA MANIS DAN KELAPANGAN HATI KETIKA BERAMAL SALEH   Ibnul…

6 hours lalu

BEGINILAH BENTUK MAKAM DI DUA TEMPAT SUCI HARAMAIN ASY SYARIFAIN, MEKKAH DAN MADINAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BEGINILAH BENTUK MAKAM DI DUA TEMPAT SUCI HARAMAIN ASY SYARIFAIN, MEKKAH DAN MADINAH…

8 hours lalu

BEGINILAH BENTUK MAKAM RAJA DAN PANGERAN SAUDI, SEDERHANA DAN TIDAK ADA KEMEWAHAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BEGINILAH BENTUK MAKAM RAJA DAN PANGERAN SAUDI, SEDERHANA DAN TIDAK ADA KEMEWAHAN Di…

8 hours lalu

BAGAIMANA WAHYU SAMPAI KEPADA RASULULLAH?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   BAGAIMANA WAHYU SAMPAI KEPADA RASULULLAH?   Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah,…

14 hours lalu

SELAMATKAN SAUDARAMU DARI PENGHINAAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   SELAMATKAN SAUDARAMU DARI PENGHINAAN Jangan membeberkan kesalahan orang lain. Ingatlah, bahwa Allah telah…

14 hours lalu

KUPAS TENTANG TAWASSUL & MEMINTA SYAFAAT

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ   KUPAS TENTANG TAWASSUL & MEMINTA SYAFAAT Sumber: Penuntut Ilmu Syari Tautan Video: https://youtu.be/8HCQimgmj44…

2 days lalu